mengapa saya harus sukses ? mengapa saya harus kaya dan bahagia ?
mengapa "harus" ?
dan hati saya menangis
ketika masa depan tak pernah tergapai
juga hati saya kembali menangis
ketika pencapaian menjadi milik, dan kemudian ada masa depan yang kembali "harus" digapai
hati saya menangis
karena "harus" telah memisahkan saya dengan saat ini
"harus" membuat saya tidak puas dengan apa yang ada
membebani saya, memberikan kekecewaan dan ketakutan, dari kegagalan yang mungkin dan belum terjadi
bukan salah yang mengatakan "harus"
bukan salah yang menerima "harus"
memang ini sebagaimana adanya agar saya tiada
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment