Hari ini ada pembicaraan masalah Pemeliharaan Sistem=Perpanjangan kontrak kerja dengan Pemda.
Di satu sisi aku senang karena sistem kita diterima,tapi disisi lain aku sedih karena mengartikan aku semakin lama lagi tinggal di kota ini.
Aku dah jenuh dengan situasi dan rutinitas yang sama dah hampir satu tahun ini.
So tuk persiapkan & menghilangkan stress kamarin maka Insyaallah nati malam bergerak ke Toba.
Moga Sukses yach kali ini
IBU….AYAH..
Sungguh betapa mulia dan hebatnya kalian, betapa besar dan megahnya jasa-jasa kalian, banting tulang untuk memberikan sesuap nasi untuk kami, membelikan penutup badan ini demi kehangatan tubuh kami. Walaupun darah ini mengalir untuk kalian, takkan terbalas jasa-jasa kalian.
Percayakah….? Dan ini memang sebuah realita.
Kedua manusia mulia tadi (pohon cintaku) Ibu dan Ayahku, yang sewaktu kecil orang hanya melirik dengan sebelah mata, yang mereka pandang dan mereka ketahui adalah mereka merupakan keluarga yang sangat miskin, pohon cinta itu yang hanya mengecap bangku Sekolah Rakyat (SR), bukan karena mereka tak ingin untuk melanjutkan sekolah tapi sekolah di kala itu bagi mereka bak bermimpi di siang hari.
Percayakah…?
Ternyata mereka mampu menamatkan ke enam anaknya sampai Perguruan Tinggi. Subhanallah…Inilah ke Maha Besaran Allah. Dari menumpang sampai menetap, dari emperan sampai bangunan. Sebuah pelajaran yang dapat kita petik hikmah bahwa Allah sudah menyediakan sesuatu untuk Kita, karena Allah tahu kebutuhan kita, Allah tahu keadaan kita, Allah Maha melihat kita, Allah takkan mungkin menelantarkan hamba-hamba nya, hanya butuh waktu untuk semua itu, meski di dunia kita belum mendapatkannya, mungkin balasan di akhirat akan kita dapatkan, Tapi Allah tak akan menyia-nyiakan semua pengorbanan kita. Jangan lah sampai kita menyalahkan Allah, kenapa Allah menakdirkan keadaan kita susah…? Mungkin lihatlah kedalam diri kita sejauh mana pengorbanan kita dalam meraih hidangan Allah, karena Allah tak menyediakan Cuma-Cuma, butuh perjuangaan, pengorbanan, dan proses untuk meraihnya, karena dengan kesusahan itulah Allah menguji Hamba-hamba nya, tak selamanya kesulitan itu bencana, karena Allah menjanjikan suatu kenikmatan (pahala) yang besar apabila di hadapi dengan sabar tetapi sabar yang aktif (bangkit) bukan sabar yang pasif ( pasrah ). Dan tak selamanya kemudahan itu selalu akan mudah, karena di balik kemudahan pasti tersimpan secuil kesulitan, kemudahan merupakan ujian sejauh mana wujud syukur kita terhadap nikmat yang di berikan.
Terima kasih ya Allah….
Kau anugerahkan orang tua yang mengajarkan hidup kepada ku, mereka mengajarkan perjuangan, mereka mengajarkan penerimaan atas keadaan seraya bangkit dari keterpurukan, mereka mengajarkan hidup, mereka mengajarkan kegigihan dengan goresan peluh mereka, dengan tinta keringat yang membasuh tubuh mereka., mereka mengajarkan bahwa hidup terkadang diatas dan terkadang dibawah, mereka mengajarkan bahwa keberhasilan bukanlah seberapa tinggi ilmu kita, seberapa banyak S1,S2,S3 kita, seberapa panjang gelar setelah tanda titik dibelakang nama kita. Tetapi mereka mengajarkan kegigihan, bangkit dari keadaan, perjuangan, keberanian, kehebatan jiwa,, itulah kunci keberhasilan mereka.
Ibu kembalilah Bangkit….!!
Ibu Kembalilah Tersenyum..!!
Lihatlah kembali foto-foto putra-putimu yang terpampang indah di sudut ruang tamu, foto-foto wujud keberhasilan mu, kaulah yang menyematkan toga di kepala mereka, kaulah yang membuat mereka sampai di foto itu. Perjuangmulah yang menghantarkan kami, peluh dan keringat mu lah yang mengharumkan kami.
Ibu….
Lihatlah kembali album-album foto, bukalah kembali…!! Kenanglah kembali…!! Dulu apakah orang akan menyangka seorang yang terlahir dari keluarga yang sangat miskin, pendidikan yang terbatas, ilmu agama yang seadanya, ternyata saat ini di dalam album foto itu terpampang wajahmu nan jernih di atas sebuah unta kau berpose dengan kerudung berwarna putih di temani suami mu nan hebat, siapa yang menyangka kau bisa melempar jumrah, kau bisa berthawaf, ingatlah kembali di waktu kau bercerita bagaimana tangis yang tak terbendung di waktu kau berwukuf, kau bisa berangkat menuju panggilan Allah Ke rumah nya yang Suci.
IBu…..
Kenanglah kembali masa lalumu….
Sungguh…
Engkaulah pemimpi yang berhasil mewujudkan mimpimu.
IBu…Dari hati yang tulus kuucapkan "Terima Kasih". Dengarkanlah ikrarku, ikrar didalam hatiku, ikrar yang takkan ku ucapkan, ikrar yang akan ku perjuangkan untuk mewujudkan. "Tangismu" adalah hujaman batu di hatiku, karena selama ini aku sering membuat mu menangis, "Tawamu" adalah motor hidupku, karena selama ini aku sering menertawakanmu. "Harapmu", adalah penggerak jiwaku.
"Ya Allah, Ampunilah dosa kedua orang tua hamba, peliharalah mereka sebagaimana mereka memelihara kami, selamatkanlah mereka sebagaimana mereka memperjuangkan kami, tempatkanlah mereka di tempat yang mulia sebagaimana mereka meneduhkan kami dari hujan, jikalau Engkau mematikan mereka, matikanlah mereka dalam keadaan Khusnul Khotimah, sebagaiman mereka rela mati untuk keberhasilan kami ".
Hari ini adalah sebuah perjalanan yang cukup melelahkan, kereta api yang ku naiki melaju dengan cepat, kereta api yang setiap harinya selalu dipenuhi dengan padatnya para penumpang yang hendak pulang menemui keluarganya yang menunggu kedatangan mereka. Suara para pedagang silih berganti bersorak-sorai sambil sahut-menyahut menjajakan dagangannya. Tampak para penumpang yang berdiri tak henti-henti menyibak peluh yang mengalir terus di permukaan wajah dan tubuhnya. Terlihat raut-raut iri melihat para penumpang yang duduk sambil tertidur pulas (..ups..sambil ngorok dan beriler lagi). Hilir mudiknya para pedagang, lalu lalangnya para penumpang yang turun dan naik, membuat suasana didalam kereta api semakin ramai.
Memang terkadang sering muncul rasa sebal dalam diriku karena kondisi kereta yang nyaris memprihatinkan, para pemilik tangan panjang (read : pencopet) selalu siap mengancam para penumpang yang lengah terhadap barang bawaannya dan perhiasan lainnya, bahkan aksi yang mereka lakukan terkadang secara terang-terangan mereka lakukan. Ditambah lagi dengan sesaknya penumpang yang sulit untuk bergerak, udara yang tidak bersahabat dengan berbagai aroma yang timbul. Tapi itulah sebuah realita hidup yang harus kuterima. Siapakah yang salah.. ??? yah..tapi tak ada gunanya mencari siapa yang salah hanya untuk menyalahkan, setiap pihak punya tanggung jawabnya masing-masing.
Tapi dibalik semua itu masih banyak hal-hal yang bisa membuat ku tersenyum dengan berbagai tingkah polah para penumpang yang berusaha melakukan sebuah hiburan sebagai bahan penghilang jenuh dan bosan.
Ternyata pintu istana itu tampak tak tertutup. "Assalamu’alaikum….."….ucapan yang pertama kali ku dendangkan, ku uratkan seutas senyuman dan tampak bidadari kecil "keponakanku" tertawa menjerit menyambut kedatanganku, kuhampiri ia dan seutas ciuman manis pun ia semaikan di pipiku, semua tertawa saat bidadari kecil itu menciumku, kusalami Ayahku, kakak-kakakku, tetapi ada sesuatu yang terasa kurang di sudut bangku ruang tamu, Ibuku dengan wajah yang sedikit redup tanpa seutas senyumpun terjulai dari bibirnya, kuhampiri ia dan ku genggam tangannya dan kucium dengan rasa sayangku. Memang sudah hampir dua bulan ini Ibuku sakit, ia hanya menghabiskan waktunya terbaring di tempat tidur. Tubuhnya lemas, senyumnya yang mulai luntur, keceriaan yang tak tampak lagi dari dirinya.
Dahulu ibuku adalah seorang yang Hebat, ia wanita yang Power Full, gigih, penuh semangat dengan bekerja membanting tulang untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Pagi sebelum kami terjaga ia sudah rapih bersiap berangkat untuk mencari sesuap nasi dengan merapihkan dan menggunting rambut orang-orang kebetulan profesi ibuku seorang tukar cukur, di temani ayahku karena ayahku seorang pedagang yang hampir setiap harinya berada di tempat keramaian. Dengan modal seadanya mereka mengais rezeki di rantau orang (oh..iya..Aku dari kelurga perantau dari Ranah Minang ). Menumpang dirumah orang itulah awal hidup keluargaku di Rantau.
Sebelum merantau, dahulu di kampong, ayahku terbilang pengusaha yang cukup sukses, sebagai seorang penyortir kerbau dalam jumlah yang lumayan banyak di pasar taranak ( tempat transaksi), saat itu boleh dikatakan ayahku sudah menjadi Bos karena sudah bermain dalam partai penjualan yang cukup besar. Dari situlah perekonomian keluarga ku mulai bangkit, pertama yang Ayahku lakukan adalah membangun gubuk kecil nan sudah reot. Ayahku sering bercerita dan terkadang ia sedih, karena ledekan dari warga kampung terhadap gubug Kakek dari Ibuku tempat ayah dan keluargaku tinggal itu merusak pemandangan kampung, sehingga sebaiknya di buang saja karena kebetulan gubug itu berada di pinggiran jalan, alhasil Ayahku harus menggeser gubug itu jauh kebelakang sehingga jarak gubug itu menjadi jauh dengan bibir jalan, karena memang ayah dan ibuku berasal dari keluarga yang sangat miskin, tetapi walaupun mereka miskin materi, mereka tidak miskin hati, tapi mereka kaya akan semangat.
Akhirnya gubug yang tadinya reot sekarang sudah kuat berdiri tak goyah lagi di tebas angin meskipun masih sederhana. Dan usaha ayahku pun semakin maju, tak lama berselang sebuah motor berwarna hitam pun neBenk..!! dengan genitnya di depan rumahku, yang sehari-hari di pergunakan Ibuku untuk mengantar sekolah kakak-kakakku, tak hanya si hitam, si merah pun ( sebuah motor ) ikut neBenk lagi di pekarangan. Saat itu kampung ku belum masuk listrik, ayahku lah yang membuat pancang listrik yang pertama (maklum..Bos..he3.."Afwan").
Tetapi ternyata Allah punya rencana lain buat keluargaku, Allah berkehendak lain, usaha yang telah dibangun ayahku dari bawah itu harus bangkrut karena kasus penipuan yang dilakukan oleh rekan usahanya. Akibatnya utang kesana-kemari. Jual ini dan itu. Bangkrut…itulah mungkin kata yang tepat untuk keluargaku saat itu, karena perekonomian keluarga yang semakin terperosok akhirnya Ayahku memutuskan untuk cari peluang di Negeri Jiran (uh…Ilegal loh..) selama beberapa tahun untuk membiayai anak-anaknya. Tapi malang tak dapat dihalau, dan ternyata memang benar bahwa suatu saat cara yang salah pasti akan mendapatkan akibatnya, saat akan melakukan perjalan pulang ke kampung dengan kapal Tongkang, ternyata polisi laut mengetahui kapal yang illegal itu dan menangkap seluruh awak penumpang itu, dan jadilah beberapa hari harus tidur dalam sel (… kebanyakan cerita yah…).
Kembali ke Rantau, sampai dimana yah jadi lupa…., (oh ya)…menumpang dirumah orang, yach…itulah awal keluarga ku dirantau dengan membawa ketiga anaknya dan ketiga anaknya yang lain termasuk aku di titipkan di kampung. ayahku mencoba mencari peluang untuk yang kesekian kalinya, kali ini tujuannya adalah Pulau Jawa. Dengan modal badan dan pakaian yang melekat pada badannya ayahku mulai mencoba berdagang dengan pinjam modal sana-sini, dagang pete di emperan, dagang es, bahkan hampir semua nya sudah ia jalani. Yang penting Halal. Bayangkan anak yang harus dibiayai enam orang, tetapi penghasilan dirantau pun masih belum tetap dan bahkan super seadanya. Ayahku yang hanya tamat SR (Sekolah Rakyat) begitu juga Ibuku, tak mengenal putus asa, tak merasa rendah diri, dengan gigih mereka berjuang dirantau orang meski menumpang, dan makan seadanya. Semoga Allah memuliakan mereka.
Setelah ayahku dapat penghasilan yang cukup tetap meskipun belum stabil, aku dan kedua kakakku yang di titipkan di kampung dibawa kerantau. Semenjak itulah aku belajar arti hidup, karena ia selalu membawaku yang saat itu masih belum sekolah untuk berdagang di emperan (kaki Lima), yang selalu kuingat ia selalu meletakkan ku diatas ambennya yang terbuat dari bilah-bilah bambu. Tak lama berselang setelah semua keluarga berkumpul di rantau, kami pun mulai mengontrak rumah walaupun dengan kontrakan yang serba wah ( wah…baunya…., wah…kotornya…wah…kecilnya…,wah…), Ayahku mulai berdagang pakaian anak-anak, dan akulah sebagai maskotnya karena aku selalu di letakkan diatas barang dagangannya….he…he…dengan perawakan kurus dan kecil di tambah dengan kulit yang sawo kematengan (…jadinya item deh..).
Tapi baru sampai disitu adalah proses yang panjang dan tak mudah bagai membalikkan telapak tangan, semua itu butuh pengorbanan yang mungkin setiap orang tak sanggup menghadapinya dan kalah serta mengalah oleh keadaan. Dengan modal nol dan sebuah keberanian dari tuntutan hidup yang membuat Ayah dan Ibuku kuat, mungkin karena kehidupan di kala kecilnya yang membuat mereka seperti itu, ayahku yang hanya sebagai tukang cangkul sawah orang, tukang angkut hasil panen, terkadang di beri upah terkadang tidak, membajak sawah. Sedangkan ibuku hanya pesuruh untuk mengantarkan nasi kesawah-sawah orang. Bagai "DuO sejoli", Terkadang Aku ikut terharu dan sedih di saat mereka menceritakan masa lalunya, dimana binar-binar air mata terlukis dari wajah mereka, dimana sebuah kenyataan yang harus mereka akui dengan melihat orang yang berada saat itu makan makanan yang enak, sedangkan mereka makan dengan serba seadanya. Tapi itulah jua yang mungkin membuat mereka tegar.
Tulisan mereka bukanlah dari sebuah pena, bacaan mereka bukanlah buku, ilmu mereka bukanlah sebuah pendidikan yang jauh bagaikan angan-angan, kesusahan adalah pena mereka, kenyataan hidup adalah ilmu mereka. Walau keadaan mereka susah tapi mereka tak membuat diri mereka bertambah susah.
Alhamdulilah dah 2 hari ini aku bisa menikmati lagi nasi merah yang terakhir kali aku makan ketika masih SD dulu waktu di ajak ke daerah MOGA.
Sabtu kemarin makan nasi merah di tengah belantara hutan Louser bersama teman PA dari Pemda,
Hari minggunya makan nasi merah di rumah penjaga kebun Teman. Sambil mancing ikan Mas yang ada di kolam dia....lumayan tuk di bawa pulang.
So rencananya hari ini baru dimasak oleh Ibu kost ku hehehehe....
Alhamdulilah....akhirnya sekarang aku hampir menjelajahi semua Kabupaten/Kota di Prov NAD ini. Hanya Kab Simelue,Singil dan Subusalam aja yang belum aku kunjungi dari 22 Kab/Kota yang ada.
Kemungkinan nya emang gak bisa lagi,karena tadi pagi dah dapat SK bulan Maret pindah ke Deli Serdang-SUMUT.
jadi sekarang penjelajahan pindah ke Prov SU,minimal sering jalan ke Medan dan Toba nanti lah.. hehehehe...
Liburan Idul Adha kemarin,membawa kesenangan sendiri dalam hidup ini
Hari minggu kemarin,diajak jalan2 ma teman tuk silahturahmi ke tempat teman2 nya yang lain.
Ada 3 teman yang di kunjungi,tapi yang terakhir itulah agak berkesan.
Setelah main di rumahnya,aku ajakin dia ke MATAIE pke Motor dia karena teman2 lain naik mobil kantor.
Di MATAIE barulah aku ngobrol,dan tahu klo dia adalah PENGGABUNGAN dari orang2 yang kusayang dulu.
Nama=Mantan di Pemalang
Suku=Mantan di Aceh
Profesi=Mantan di Gayo
Hobi=Mantan di Jakarta
Tak kusangka itu jadi perpaduan yang unik dan menyenangkan....
Semoga keinginanku tuk jadikan dia pelabuhan terakhirku terkabulkan. Amien.......
Alhamdulilah.....
Akhirnya bisa masuk lagi ke TK ini....
Berkat Bantuan dari si "Mbahnya" :-) Thanx banggets tuk Awan Cool.
Mungkin tuk sementara ini aja dulu tulisan ini karena kebetulan lagi sedang di luar daerah kerjaku.
Posisi skarang sedang di Kuta Cane-Ibukota Aceh Tenggara tuk Support kawan........
So....Thanx tuk Awan Cool
Salam Kenal Tuk Smuamua............
Di salah satu sudut kota Gudeg ada sebuah warung nasgor (Nasi Goreng). Lumayan enak sih….
n letaknya juga sangat strategis, deket bandara, samping rel kereta, kanan-kiri n atasnya adalah jalan raya. selalu dikunjungi pengamen, dari yang mandiri sampai yang rombongan.
Suatu hari, aku n teman2 kkn pengen buka puasa bareng (tapi yang bisa hadir cuma ber-3) n temanku yang tinggalnya di Gedong Kuning gak mau terlalu jauh dari rumahnya, ya udah akhirnya aku pilihkan di warung nasgor yang pernah aku makan disana.
Tapi ternyata temanku terheran-heran. Baru saja duduk tiba2 ngungggg…………….
sambil terkaget salah seorang temanku nyletuk"busyet….apaan nih, kenapa pesawat ada di atas kepala kita???"
dengan santai kujawab"kan samping kita, kompleks LANUD adi Sucipto"
Gak lama kemudian terdengar bunyi gemuruh kereta lewat. Kita yang lagi ngobrol kembali terdiam.
Aku cuma tersenyum kalem, nanggepin rasa heran mereka.
Belum lagi habis suara bising kereta lewat. dari atas terdengar bunyi truk lewat, disusul kendaraan lain. n setelah kereta berlalu, tinggal bunyi aneka klakson motor lalu lalang di samping kanan kiri kita.
Tak ketinggalan, pangamen menghibur kita dengan aneka lagu yang juga nyaris tak terdengar karena aneka suara gemuruh di sekeliling kita.
Temenku bilang "iya sih enak nasgornya, tapi ampun ributnya".
"Dulu aku juga bilang seperti itu waktu pertama kesini, tapi cari yang mirip kayak disini susah sih…"jawabku.
Jadi bener2 warung nasgor ++. + keributan, +enaknya, lumayan juga murahnya (dibandingin luar Jawa maksudku he…he…), kalo penasaran datang aja di bawah Jembatan Janti, Jogja n nikmati nasgor ++ Pak Min.
03.11.06 12:57
From: Super Cacat
Cat, lg apa lo?gmn dngn mas mu?gw kngen nih?eh lo mau gw kirimin oleh2 apa, tar sore mo hunting neh?
To: Super Cacat
Cumi kering!!!huehe..t'serah ap aj, gw mah hayo lha..tp yg wajib apollo, aneka rasa, aneka ukuran dan dlm porsi sak banyak2 dosa..he9..gw dikos neh, br resign kemaren, jd saya jobless skrg, gi nunggu dr telkomsel..masna baik2 aj..iya ne kangen jg ma lo..jd brkt plg kpn?
03.11.06 13:29
From: Super Cacat
Eh, cumi kering mahal, jd gw gnti upil kering, apolo cuma ngeluarin 1 rasa itu jg gak enak, kalo sbnyk dosa brarti dikit gw kirim 2 item aja coz hbis lebran, maaf2an..
To: Super Cacat
Jadi lo sebenerna niat ga seh ngirimin gw?btw upil keringna ad brapa rasa?halahh..
03.11.06 13:36
From: Super Cacat
Upil kering ada rasa teri asin, ama sambal balado, rasa bbq nya abis, lo mau yg mana. Cat, lg kaya donk banyak pesangon. btw, tiket trvl jkrt-jgj gw minta tolng ama mas u
To: Super Cacat
Pesangon dr london..ga dapet kalee..masna bisa cariin?knapa g coba travel abang?he..
03.11.06 13:46
From: Super Cacat
Sumpe lo cat psangonny dari london, wah..poundsterling dunk, tu bule inggris ye. iya kmrn masny dah iyain, gw minta tolng. hr ini lg dicari, doain dpt ye cat amin. gw jg kngen ma masnya, kangen bgt :) klo dah jumpa bkl gw tumpahin semua hasrat gw, lo gak gw sisain dah!!
To: Super Cacat
Haahhh..(menarik napas pjg dan dalam, red)..he9..speechless saya..
03.11.06 14:01
From: Super Cacat
mulai sekarang, belajarlah ikhlas menerima aku diantara kamu dan mas tersayang, karna akuu...madumu!! hi.hi.hi.hi...,(pake baju putih, sambil ngilang nembus tembok)
To: Super Cacat
Manusiaaa..gw anterin ke tukang tambal otak yuk?mau ndak? sepertina bocorna mengkhawatirkan..haahh..(narik napas lg, red)
sepenggal percakapan saya dan sahabat melalui layanan pesan singkat beberapa waktu lalu..super cacat adalah panggilan khusus saya untuknya, seperti dia biasa memanggil saya dengan nama cacat...
cacat disini bukan berarti cacat dalam arti kata sebenarnya, tetapi untuk menjelaskan kecacatan otak yang kami punya..maaf, dia maksud saya..karena sejauh ini saya merasa tidak mengalami kerusakan pada otak saya...mungkin hanya sedikit bocor...sedikit..tapi sekeliling otak..*laughing out loud..
bahkan saling melekatnya panggilan itu pada masing-masing kami, setiap orang di sekeliling kami pun mulai memanggil kami dengan panggilan yang sama..sampai-sampai saya dan sahabat akan merasa canggung ketika harus memanggil dengan nama asli dalam beberapa kesempatan resmi..*garuk-garuk..
membaca pesan-pesan singkatnya mengingatkan pada kenangan perjalanan yang pernah kami lalui bersama, melintasi jalan berliku, terjal dan berbatu dalam tangis dan tawa, menguatkan dan mendoakan..dan pada akhirnya membawa kami di titik dimana kami sangat saling mengerti satu sama lain..
Kepergian saya membuat kami harus menjalani persahabatan dengan jalan yang berbeda..komunikasi rutin melalui telepon dan pesan singkat menjadi satu-satunya jalan..tetapi kami tidak mengeluh, karena yakin bahwa teman sejati akan bertahan dalam segala kondisi..
08.11.06 09:07
To: Super Cacat
Cat, nyokap lagi di yk..lo kerumah aj, kapan lo minta dibawain brownies, heran, nyusahin amat seh jadi orang..he9..tp ngabarin dl kl mo ke rmh coz nyokap byk stay di kr.waru, bakal pengajian eyang gw..btw, doain gw y cat, lo baik-baik disana..kuliah yang bener, jangan jualan mulu, huehehehe..salam buat anak2..
Membaca artikel mengenai gudeg pawon di Kompas Cyber Media beberapa waktu lalu mengingatkan saya akan kota Jogjakarta dimana saya lahir dan dibesarkan..Gudeg kemudian menjadi ikon kuliner tersendiri untuk Jogjakarta..makanan ini memang ngangenin. Ada banyak tempat di setiap sudut Jogja yang menawarkan gudeg, tentunya dengan ciri khas masing-masing tetapi tetap tidak meninggalkan pakem atau citarasa dasar masakan itu sendiri..
Hhh..saya jadi ingin makan gudeg dengan sambal krecek pedas dan ayam kampung...*ngeces..
Harga jual gudeg dan cara penyajiannya pun bermacam-macam..mulai dari harga mahasiswa yang dijual di emperan toko sepanjang Gejayan dan jalan Solo sampai gudeg yang dijual di warung-warung gudeg yang sudah cukup terkenal. Beberapa tempat yang saya ingat yaitu Gudeg Bu Amad, Gudeg Ginuk, Gudeg Kebondalem, Gudeg Wijilan, Gudeg Joyo dan masih banyak lagi..
Yang pasti, saya harus makan gudeg untuk mengobati kekangenan saya kalau suatu saat saya berkesempatan untuk datang kesana..
Jogja menyimpan banyak kenangan tersendiri buat saya..Sebagian besar dari masa studi saya habiskan di kota ini..keanekaragaman suku dapat dengan jelas dirasakan di Jogja..kebanyakan pendatang adalah pelajar..Jogja memang dikenal sebagai kota pelajar karena sistem dan mutu pendidikan serta pilihan tempat studi dirasakan lebih baik daripada di tempat lain.. Selain itu, daya tarik Jogja adalah keramahan masyarakatnya, kemudian harga- harga yang relatif murah, serta iklim dan ritme hidup yang nyaman dan bersahabat.. Jogja juga merupakan destinasi pariwisata kedua setelah Bali..
Hmmm...memang tak akan pernah ada habisnya kalau saya menceritakan kenangan saya tentang Jogja..mulai dari masa transisi SLTP ke SMA, sampai masa perkuliahan saya..seluruh rasa dan kenangan akan Jogja adalah bagian dalam diri saya yang tidak akan bisa saya tinggalkan...Saya akan menyebut dengan bangga kalau ditanya dari mana saya berasal, "Saya dari Jogja!!" begitu kata saya..dan itu adalah salah satu cara yang cukup efektif untuk memulai percakapan..orang-orang pasti akan dengan antusias bertanya tentang Jogja, terutama perkembangan terakhir setelah Jogja diguncang gempa pada 27 Mei lalu...
Kebetulan saya berada di Jogja ketika gempa terjadi, saya sedang mempersiapkan kepindahan saya ke Bali ketika itu. Suasana pagi hari dengan sinar matahari yang mulai menghangat berubah menjadi rasa cemas dan takut yang luar biasa ketika lantai bergetar hebat dan semua terasa bergoyang..keadaan di luar rumah menjadi sangat mencekam ketika isu tsunami dihembuskan oleh orang-orang tak bertanggungjawab...beberapa saat setelah semua kecemasan dan ketegangan mereda, saya mengunjungi sanak saudara dan keluarga yang tinggal di bagian tengah dan selatan Jogja, sepanjang perjalanan saya melihat bangunan-bangunan yang rubuh dan orang-orang yang terkapar di pinggir jalan..sirine dimana-mana..Jogja benar-benar berbeda ketika itu..semua bentuk komunikasi terputus, listrik padam dan malamnya hujan deras...benar-benar pengalaman mendekati kematian paling nyata dalam hidup saya..
Setelah hampir 6 bulan berselang, Jogja masih berbenah diri-menurut keterangan beberapa teman- mengembalikan semuanya menjadi seperti dahulu..*sigh
Jogja...saya harus kembali kesana...benar-benar harus kembali kesana..
hari ini saya akan bertemu kembali dengan salah seorang senior saya di masa perkuliahan dulu..beliau, atau yang saya biasa panggil bang Uthu merupakan kakak angkatan saya dalam dunia paduan suara..bang uthu pula yang memperkenalkan saya pada dinamika perpolitikan dalam negeri..bergabungnya saya di LSI dahulu juga atas dorongan bang Uthu..
mata saya semakin terbuka semenjak bergabung dengan LSI, pekerjaan saya sebagai surveyor lepas di LSI mengharuskan saya untuk bergerilya keluar masuk daerah pemukiman padat di berbagai sudut jogja untuk mengumpulkan data, dan disitulah saya temukan berbagai persoalan klasik khas masyarakat menengah ke bawah, di balik kehidupan dan ritme hidup yang dirasa nyaman dan bersahabat..
dunia perkuliahan saya yang berbau hedonis dibukakan dengan melihat kenyataan bahwa masih banyak masyarakat jogja yang hidup di bawah garis kemiskinan..
kalo suatu saat anda berkesempatan mengunjungi jogja, sempatkan diri untuk datang ke daerah krasak di kotabaru..daerah kotabaru terletak di pusat kota, dekat dengan malioboro dan dikenal sebagai daerah dengan perumahan mewah dan elit..tetapi kalau kita masuk ke salah satu gang disana, dapat dengan mudah kita temukan pemukiman kumuh seperti yang ada di jakarta...pemukiman padat dengan sedikit wc umum dan jalan yang hanya bisa dilalui oleh satu orang saja...
bukan hanya itu saja, kesempatan mengenal teman-teman di LSI membawa wacana baru dalam paradigma berpikir saya..dan lagi-lagi membuka mata saya bahwa politic is all about game..correct me if i'm wrong...
hari ini, akan ada banyak cerita baru dari bang uthu mengenai sepak terjangnya menangani pilkada di kupang...hummm..sudah tidak sabar saya..
membicarakan politik memang tidak pernah akan ada habisnya..saya pernah mengalami suatu masa dimana saya sangat anti pada segala sesuatu yang berbau politik..tetapi kemudian ketika memasuki bangku perkuliahan, saya dipaksa untuk mendalami dunia ini..menganalisa peristiwa perpolitikan nasional maupun internasional yang lumayan bikin botak...
beberapa hari terakhir saya tergelitik untuk sedikit memberikan komentar atas peristiwa yang -lumayan aktual-banyak dibicarakan akhir-akhir ini..peristiwa percobaan nuklir yang berhasil dilakukan Korea Utara mau-tidak-mau mengingatkan saya pada skripsi yang pernah saya susun beberapa waktu lalu..
skripsi saya ketika itu memang tidak membahas secara spesifik tentang Korea Utara, melainkan tentang fenomena kebangkitan militer Cina selama satu dasawarsa terakhir, namun menurut saya baik Korea Utara maupun Cina telah mampu menunjukkan eksistensinya pada dunia melalui sepak terjang mereka dalam peta perpolitikan internasional, yang tentu saja diluar prediksi negara-negara barat dan negara dunia ketiga..
keberhasilan percobaan nuklir yang dilakukan Korea Utara kemudian menaikkan bargaining position mereka dalam permainan politik internasional yang selama ini dikuasai oleh AS..walaupun Korea Utara -yang dikenal sebagai negara miskin-belum mampu menyamai keberhasilan kebangkitan Cina dalam bidang politik, ekonomi dan militer..bahkan kebangkitan cina dan Korea Utara ini juga menandai pergeseran hegemoni kekuasaan yang selalu didominasi AS dan sekutunya.. sepak terjang dan langkah Cina dan Korea Utara menjadi pemicu negara-negara dunia ketiga untuk tidak takut terhadap dominasi barat..
rasa-rasanya saya perlu kembali membaca buku-buku mengenai teori-teori politik yang pernah menjadi makanan sehari-hari saya untuk bisa menganalisa lebih dalam mengenai peristiwa ini..dan saya yakin, di almamater saya kini bisa dipastikan para dosen sedang memberikan tugas untuk menganalisa peristiwa ini dalam bentuk paper untuk kemudian didiskusikan..
menganalisa peristiwa ini-walaupun hanya sekelumit- mampu mengembalikan saya pada waktu dimana saya benar-benar dibuat jungkir balik...menganalisa puluhan teori-teori politik untuk kemudian dimentahkan kembali di ruang sidang..dan itu baru pada fase ujian proposal..untunglah setelah melewati ujian proposal, semuanya menjadi lebih lancar...
mengingat waktu itu, ketika siang menjadi malam dan malam menjadi siang -demi mengejar deadline- menjadi sesuatu yang manis untuk dikenang..ketika tak ada yang terpikirkan kecuali mewujudkan impian bunda melihat saya memakai toga di tahun ketiga perkuliahan saya..dan saya berhasil mewujudkannya..saya melihat haru di mata bunda ketika melihat saya melangkah di podium..
kini, hampir 6 bulan berselang sejak peristiwa itu, masih terbayang dalam ingatan, jejak langkah yang saya tinggalkan dalam dunia yang pernah menjadi satu-satunya dunia saya..merindukan kembali masa di mana saya bernyanyi bersama teman-teman paduan suara dalam banyak kesempatan..merangkai indahnya kebersamaan dalam berbagai kompetisi..ingin sekali rasanya kembali kesana..ketika segala rasa dalam hati akan hilang saat bersama-sama bernyanyi dalam satu harmoni..
tetapi kini, mungkin dibutuhkan terapi dalam waktu lama untuk bisa mengembalikan suara saya -yang ga bagus-bagus amat ini- menjadi lebih enak didengar..kompetisi terakhir yang saya ikuti berselang 2 tahun yang lalu..terbayang kan selama itu tidak pernah lagi melatih suara..
hummm..waktu terasa cepat sekali berlalu..dan disinilah saya..mencoba untuk berdiri di atas kaki sendiri.. baru saja melewati satu proses transisi untuk menjadi manusia yang lebih mandiri dan kuat.. saya tidak pernah tahu kemana waktu akan membawa saya..hanya sedikit perbekalan yang saya bawa dalam perjalanan ini..doa bunda, iklas dan tawakal,keluarga yang mencintai saya, serta orang-orang terkasih di sekeliling saya..
bali-the 24th day of ramadhan-minutes before break fasting time..
ramadhan tahun ini merupakan ramadhan pertama saya tanpa keluarga, ramadhan pertama di seberang pulau dengan sedikit sekali nuansa ramadhan yang tersisa..
kemungkinan tidak bisa bertemu bunda pada hari Idul Fitri membuat saya tidak bisa berhenti berpikir, betapa sedih hati ini kelak, tidak bisa bersujud dan bersimpuh memohon ampun...
bunda..semoga bunda mengerti, betapa saya merindukan kehadiran bunda disini..betapa saya ingin mencium lagi harum tubuh bunda...betapa saya merindukan dekapan hangat di tengah malam setelah sekian lama tidak berjumpa..
bunda..doakan saya..
saya ingin bunda ada disini...*tears start fallin...
Suatu masa, ada seorang lelaki (Panggil saja Dimas) yang diam2 menyukai teman kelasnya (cewek tentunya, n sebut aja Diajeng). Awalnya hanya karena sering membantu menjelaskan pelajaran yang tertinggal karena sang Diajeng rumahnya jauh dan sering datang terlambat ke kampus, sehingga dilarang masuk oleh sang Dosen.
Waktu berlalu tapi Diajeng tidak juga menyadari bahwa ada perhatian khusus dari sang kawan. Dia masih menganggap perhatian itu biasa (karena kebetulan teman2 kelasnya sering melakukan hal seperti itu juga).
Sampai akhirnya mereka bertemu pada sebuah event yang menyatukan mereka dalam satu kegiatan dimana Dimas menjadi ketua panitia n Diajeng sebagai sie acara.
suatu hari, rapat koordinasi diadakan. n ternyata hari itu menjadi hari terakhir mereka bertemu n berkomunikasi.. Karena setelah rapat selesai, Dimas pamit untuk turut serta menyebar proposal ke luar kota.
Seminggu kemudian, Diajeng diberi kabar oleh teman2 kelasnya kalo Dimas masuk rumah sakit, dirampok, digendam, n entah apa lagi…. beritanya begitu simpangsiur.
Diajeng begitu maklum kepada teman2 kelasnya yang begitu perhatian satu sama lain. Sehingga dia akhirnya menemukan sasaran yang tepat untuk konfirmasi berita tersebut. Dan akhirnya didapat kabar :
"sepulang dari nyebar proposal, Dimas naik kereta ekonomi, dia digendam, kemudian diajak ke toilet n dirampok disana. Semua uang n HP diserahkan begitu saja pada sang rampok. Tapi sebelum semuanya berlalu dia sudah keburu sadar n berusaha melawan. Tapi pada akhirnya dia dihujami 4 tusukan, dileher, dada, n perut 2 x. Belum pus dengan itu, sang rampok melemparkan Dimas keluar kereta yang sedang melaju kencang, Dia jatuh terlantang, n kepalanya membentur tumpukan kerikil2 lancip disekitar rel, kerikil tsb salah satunya ada yang berhasil menembus batok kepalanya."
Dimas masih hidup tapi pingsan n ditolong oleh warga sekitar, kmd dibawa ke rumah sakit terdekat sebelum akhirnya dibawa ke RSCM Jakarta.
Batu yang nyungsep dibatok kepalanya berhasil dikeluarkan, tapi penutup pengganti batok kepalanya belum ditemukan oleh dokter. Kemudian dia juga baru menyadari kalo tidak merasakan apa2 (mati rasa) pada tubuh bagian perut kebawah.
Dimas bertahan 1 ½ bulan, sampai akhirnya meninggal dunia pada saat akan menjalani operasi terakhir.
2 minggu setelah meninggalnya Dimas, keluarganya datang ke kota tempat dia belajar (kebetulan Dimas kuliah di Jawa n dia dari luar Jawa), untuk menggambil barang2 almarhum, sang Mama ingin mengkoleksi barang2 anak kesayangannya.
Diajeng menyempatkan diri untuk mampir ke kos almarhum Dimas untuk menemui keluarganya, teman2 kelas yang lain sudah berkumpul disana.
Sambil membereskan barang2 almarhum, Sang Mama ngobrol juga dengan teman2 putranya, termasuk Diajeng. n sampai pada pertanyaan
"Siapa teman istimewa (cewek) Almarhum Dimas?", Sang mama bertanya sambil melihat kearah Diajeng.
Merasa dimintai jawaban Diajengpun berkata" Maaf bu belum tau, karena biasanya teman2 kelas kalo punya pasangan dibawa ke kampus n dikenalin sama teman2nya yang lain, tapi denger kabar sih anak satu Daerah"
Sang Mama bertanya lagi sambil tetap menatap kearah Diajeng"Koq tidak dengan anak Jawa aja ya…"
Diajeng dengan polosnya menjawab" kurang tau Bu, biar deket kali….."
(Diajeng sampai detik itu belum sadar juga, maksud pertanyaan yang dijukan Ibu almarhum tadi)
Keesokan harinya pada saat kuliah, sahabat almarhum memberikan Binder milik almarhum Dimas ke Diajeng. "Baca ya…." katanya.
Diajeng bingung, apa yang harus dibaca, sampai akhirnya dia menemukan tulisan yang menyebutkan nama dirinya ada di dalam sana.
Dia baru tau kalo ternyata selama ini Almarhum Dimas diam2 menyukai dirinya. n pada saat ibu Almarhum bertanya padanya, Binder itu ada di tangan beliau n masih dibuka-buka untuk dibaca.
Diajeng baru nyadar, berarti pertanyaan itu memang diajukan untuk dirinya. Seperti ada yang hilang, dirinya tiba2 bingung harus berbuat atau berkata apa.
Diajeng kemudian terdiam dan berpikir, apa ini yang dinamakan belum jodoh, jadi tau-nya terlambat. Ato mungkin karena terlambat menyampaikan, sehingga merasa ini belum jodoh???....Seandainya dari dulu dirinya tau….
Bagi teman2 yang gemar bikin puisi, khususnya dalam bahasa inggris, ini saatnya buktikan kemampuan x-an.
Bukan Cuma dalam blog aja, sekali-kali tampilin dalam majalah……berani terima tantangan?
Bukan aku sih yang nantang, tapi majalah Hello tuh....
aku Cuma ikut nyampein aja...n bagi yang berminat bisa dapetin kupon n info lengkapnya di majalah hello.
Puisi bertema tentang cinta, bisa berupa cinta tentang ce-co, cinta pada ortu, pada Tuhan atau yang lain. Puisinya harus ditulis dalam English, harus ori karya sendiri bukan jiplakan bo’.
Ditulis dengan Times New Roman, dua spasi ukuran font 14.
Sertakan nama, alamat, no.telp pada halaman lain dalam puisimu.
Hadiahnya lumayan buat dapetin ipod baru atau buat apa aja terserah yang dapet.
oh ya…dikirimnya ke : Hello Office, jl. Subali VII 03/IV semarang 50146.
Paling lambat 5 Desember 2006 dan diumumkan pada Februari 2007.
"mau….?"
Entah kenapa..Allah emang lagi baik banget sama aku akhir2 ini..well..sebenerna Allah emang selalu baik ama aku * grinnin..
tiba2 aja nemu postingan di http://nettascafe.multiply.com/journal/item/14 waktu lagi blogwalking..and this article really enlighten my day.. subhanallah..selalu ada pelajaran baru setiap hari...
feel free to drop me a line or two after u read..;>
Postingannya seperti ini:
A friend of mine forwarded this to me, somehow the words are just worth reading for.... :)
As we grow up, we learn that..
Even the one person that wasn't supposed to ever let us down probably will...
We will have our heart broken, probably more than once and it's harder every time.
We will break other hearts too, so remember how it felt when ours were broken.
We’ll fight with our best friends
We’ll cry because time is passing too fast, and we'll eventually lose someone we love.
So take too many pictures, have too much laugh, and love like you've never been hurt
Because every sixty seconds you spend upset is a minute of happiness you'll never get back…
thanks to Ms. Yunetta, owner of cafe kecil di sudut jalan..ur blog really inspired me...then im here just because i luv writing..reading...ontje and riang_mentari...hellow bang?!?! hellow all....have a lafly writing!! love dee
Indahnya Merapi...
(kudapatkan email pagi ini dari seorang teman.. dan inilah attachna...)
Closer to dieng plateau … [April 14, 2006 - when the beauty of nature killin me]
Betapapun kondisinya, tugas tetaplah tugas… itulah mengapa, aku dan 3 temanku harus melalui perjalanan ini…Kamis itu, di koran pagi menjadi headline, kawasan dieng dinyatakan status waspada.. dari beberapa kawahnya yg bisa mengeluarkam racun, maupun gunungnya, yg masih 1 gugusan dgn merapi.. semua pihak, baik warga maupun wisatawan, dihimbau untuk selalu berhati-hati dan menjauhi titik2 tertentu yg berbahaya…Dengan berat langkah malam itu, karena keluargaku tidak sepenuhnya mendukung keberangkatanku... ku jalani juga episode hidupku kali ini… menuju dieng plateau…
Misi kami adalah melakukan pemotretan obyek2 wisata di kawasan ini, untuk kepentingan pembuatan sebuah buku yang ditulis oleh seorang pakar Dieng… secara pribadi, Beliau telah membuat kami terkesima dan kagum akan dedikasinya selama ini untuk selalu berusaha memajukan dieng… dan karena penjelasan beliau pula, kami yakin bahwa pemotretan ini akan berjalan lancar..walaupun di media massa, kawasan dieng dilaporkan waspada…
Jumat pagi.… kami harus bersiap jam 4 pagi untuk menuju lokasi.. Padahal baru tengah malam kami tiba di hotel, dan belum karena dingin ac alami..tak juga bisa membuatku langsung terlelap malam itu…, Kami harus bersiap lebih awal untuk mengabadikan momen golden sunrise, matahari pertama yg muncul menyinari dieng plateau…
Subhanalloh, bagusss… indah sekali… dingin yg dirasakan pagi itu… serasa hanya lewat saja di tubuh kami, karena munculnya mentari di antara gunung di seberang sana.. bersama awan-awan berarakan… namun sayang…kabut tebal menutupi pandangan kamera… dan terpaksa, sepertinya kami harus mengulang pemotretan lagi esok pagi…
Perjalanan dilanjutkan untuk mengejar matahari kedua silver sunrise, yang terbit di kawasan dieng plateau ini…Lokasi pencarian ada di kawasan candi arjuna.. disinipun, kabut tebal masih menutupi mentari yang harusnya sudah terbit… namun apalah daya, itu semua diluar kekuasaan manusia dan kecanggihan teknologi.. dan kita hanya bisa berharap, besok pagi cuaca bisa lebih cerah..

Adalah candi Semar, yang dipercaya masyarakat setempat, bahwa perubahan status di dieng menjadi waspada, dikarenakan karena candi yang ada di kawasan candi arjuna ini sedang di renovasi… dan masyarakat sudah paham betul akan tanda2 yg akan membuat orang luar menjadi resah itu.. berkali-kali mitos tersebut telah terbukti, dengan penyebab yg sama...






Pada saat itu, Ratu menjadi sangat bingung. Ia harus memilih salah satu di antara dua kesatria tampan untuk dipilih menjadi menantunya. Di akhir kebingung