Dulu sewaktu kecil saya selalu senang melihat kerlip2 yang bergerak di langit pada waktu malam
kerlip2 itu adalah lampu pesawat
bayangan saya dahulu, kalau saya bisa naik pesawat saya bisa pergi jauh kemanapun saya suka
bertahun-tahun kemudian, kesempatan naik pesawat baru saya alami pada tahun 2005 ketika saya diterima bekerja di bali dan oleh perusahaan diberi tiket pesawat untuk berangkat dari Semarang.
Semenjak saat itu, saya berkesempatan naik pesawat ke bali, ke batam, ke medan, ke aceh, dan tentu yg paling jauh ke Belanda.
Yang paling menyenangkan ketika naik pesawat malam adalah ketika melihat kerlip2 lampu di bawah dan membayangkan ada anak kecil yang melihat kerlip lampu yang saya naiki dan kemudian ber-andai2... kapan ya saya bisa naik pesawat dan pergi jauh kemanapun saya suka?
Maaf. Sepertinya saya melantur. Saya baru saja melihat kerlip lampu pesawat di langit dan saya teringat kenangan masa lalu.
Kebetulan saya saat ini ada di Sikuwang, desa kecil di pantura yang masih termasuk dalam kabupaten pemalang. Masih dalam suasana mudik. Sepertinya ini adalah mudik terpanjang yang pernah saya alami sampai saat ini. Sebelum-sebelumnya saya hanya mudik dalam hitungan hari, seingat saya bahkan tidak pernah mudik lebih dalam seminggu. Pada satu kesempatan mudik, malah saya harus berangkat di malam takbiran karena terikat pekerjaan kantor, datang di rumah kelewatan solat ied.
Namun kali ini, saya mudik di Kediri 2 minggu dilanjutkan ke Pemalang juga 2 minggu. Walaupun ketika mudik juga tetap kerja. Di Kediri, karena di rumah tidak ada internet, maka saya dan istri tiap hari ke warnet demi menjaga kepuasan klien.
Untungnya semua project berhasil lancar berjalan sampai dengan sekarang walaupun dikerjakan sembari mudik.
Ketika saya di Kediri, saya berkesempatan ngobrol banyak dengan Papa. Beliau adalah ayah kandung istri saya yang berprofesi sebagai seniman (LINK). Kebetulan saya suka mempelajari pengalaman dari orang lain, maka saya bisa betah ngobrol dengan beliau. Dulu ketika saya pertama kali datang ke rumah istri saya, justru saya banyak ngobrol dengan Papa dan Mama ketimbang ngobrol dengan anaknya :D
Salah satu topik yang kami perbincangkan adalah tentang kemananan dalam dunia freelance.
Banyak yang mengira bahwa freelance itu merupakan kondisi yang tidak aman.
Karena tidak ada kepastian di dalamnya.
Namun Papa berpendapat lain.
Sebelum beralih profesi sebagai seniman, beliau sudah bekerja di Gudang Garam selama belasan tahun.
Dan ketika keluar, beliau belum punya pekerjaan pengganti. Beliau hanya punya keyakinan bahwa dengan kemampuan yang dimiliki, maka beliau ingin berusaha agar bisa berhasil.
kemungkinannya hanya tiga, mendapatkan hasil yang kurang dari apa yang didapat dari gudang garam, sama, atau lebih.
bukan keputusan yang mudah, mengingat ada 2 orang anak yang masih sekolah
dan kemudian bisa terbukti sampai dengan sekarang, anak2 lancar lulus kuliah. Istri saya lulus dari program diploma stt telkom dan anak bungsunya puput lulus bergelar sarjana di bidang perbankan syariah
nah dari pengalaman beliau ini, beliau menyimpulkan bahwa kepastian dalam dunia freelance itu bisa diciptakan jika kita mau bekerja.
selama kita mau bekerja, maka kita pasti mendapatkan hasil. perkara hasil itu sedikit atau banyak, mencukupi kebutuhan atau tidak itu berkaitan dengan value yang kita berikan kepada klien dan pada pasar mana kita bermain.
ketika Papa pertama kali memberikan penawaran freelance kepada klien beliau di Bali, kliennya berkata mahal sekali
tetapi papa bilang, saya tidak menggunakan istilah mahal saya menggunakan kata itulah kebutuhan saya.
dan itu berasal dari daftar kebutuhan yang sudah saya buat
di daftar itu ada uang sekolah anak2, ada uang makan nya, uang kosan, dlsb
tidak ada yang bisa dicoret di situ
dan kemudian kliennya berkata, ok kalau begitu kita coba lihat hasilnya 3 bulan kedepan
dalam hati papa berkata, silahkan saja kalau kamu mau melihat hasilnya. saya yakin kamu tidak akan protes
lha wong kamu minta satu saya kasih dua, mana mungkin kamu akan protes
dan ternyata terbukti.
jadi jika orang yang bekerja dan terikat pada sebuah perusahaan/organisasi maka dia sudah pasti digaji di akhir bulan
maka freelance juga pasti akan mendapatkan hasil jika: selalu memberikan lebih dari apa yang diminta oleh klien
bermain di pasar yg tepat
dan yang terakhir: mau bekerja
kepastian itu diciptakan oleh tangan kita sendiri
salam freelancer, salam usahawan :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment