MY FIRST INTERVIEW

2/27/2007 02:14:00 AM / / comments (1)

kemaren aq iseng2 maen ke elektro tercinta
eh ndak taunya ada walk in interview TRIPATRA
eit...apan tuh?
itu tuh perusahaan kontraktor minyak
tukang ngebor sumur minyak
yah..iseng ikutan ngumpulin CV
eh ga taunya masuk interview
dini seh ga ada beban
cuek wae,nek jodoh yo mesti dapat
bapak&ibu yg wawancara aq blng "wawancara keberapa bu dini"---->tua banget yah di panggil bu
yah udah tak bilang "yg pertama bu"
ibunya blng "ukuran pemula lumayan lho,bagus,PD aj"----->ya iyalah kan ibunya ga mudeng pas tak jelasin skripsiq hehehe.....alamat baik ato buruk yah?
tp yg bikin bete ga ada waktu buat salat dzuhur and ashar
itu yah? yg dibilang temen2q yg dah pada kerja,terutama yg kerja di
perusahaan asing....yg kasi rezeki sapa coba?
tinggal qta nya aj kalee yah
untung td aq msh pny waktu bw salat

Labels:

ganti account

2/25/2007 08:44:00 PM / / comments (3)

well... setelah browsing sana-sini, ternyata baru tau kalo blogger ini salah satu dari servis yg dimiliki oleh google. tapi dari dulu walopun satu perusahaan, blogger masih punya account yg terpisah. nah, karena google pengen ngikutin jejak yahoo (satu account bisa mengakses berbagai servis yahoo spt: yahoogroups, photos.yahoo, mail.yahoo de el el) maka mulai skrg account blogger dan google disatuin.

tapi ga usah takut, ini juga dalam langka memperbanyak fitur kok, trus jg ga terlalu ribet, tinggal ikutin aja step2nya. tips buat bikin account google ntar kan disuruh masukin imel, nah passwordnya biar jangan lupa disamain aja sama password imel.

ok ? have fun....

Labels:

Spesies Mangsa Vs Yang Dimangsa

2/23/2007 09:15:00 PM / / comments (0)

Di seluruh kerajaan Satwa,
Spesies Pemangsa telah kembangkan beragam prilaku "Meloloskan Diri".


Salah satunya, "FROZEN" alias Membeku
Ini adalah tanggapan lazi untuk Pemangsa yang tengah mencari targetnya.
Bahkan ini akan dilakukan ketika Pemangsa sudah mulai "eneg/muak"
dengan target yang dimangsa
Ketika Pemangsa berhasil melakukan manuvernya
Pemangsa akan menikmatinya
Setelah berhasil menjerat..., lambat laun akan merasakan kejenuhan
terhadap yang dijerat, krn sudah tidak ada lagi yang dieksplorasi ;>

Hal ini berbeda dengan "Yang Dimangsa"
Dia malah akan merasakan "Addicted" terhadap pemangsa
Inilah KEBODOHAN yang dilakukan oleh kaum Yang Dimangsa

Menyadari BAHAYA bahwa Pemangsa kan diJERAT oleh ketidakbebasan
Maka ia pun mengelak dengan berbagai jurus

Banyak Hewan Pemangsa ambil posisi DIAM bak patung
Ia berusaha tidak diketahui lagi alias UNKNOWN terhadap yg dimangsa
Dia jadi berbeda dari biasanya....

LARI !!!! juga metode populer lainnya yg digunakan pemangsa
Ada spesies Pemangsa yg coba lari dari pengejarnya
Sementara yg lainnya menempuh jalur ZIG ZAG alias tarik ulur
Berharap perubahan arah mendadak akan membuat LELAH yang Dimangsa
Dan akhirnya menyebabkannya MENYERAH tuk mengejar Pemangsa

Jadi Sebenarnya...,
Mana seh yang Pemangsa..., mana yang di Mangsa ???
Bingung gw ;p !!!!!!!

Labels:

Geeks Asumsi ;p

2/23/2007 07:37:00 PM / / comments (1)


Bila belum lama orang BERTANYA padaku ???
Kenapa PRIA tiba-tiba cinta pada WANITA
dan pada akhirnya dia pergi.., tak pernah kembali ???

Maka akan kujawab ini, sama persis dengan teori "NEW COW"

WHY ?????
coz teori SAPI BARU ini lahir dari PATAH HATI

Hal ini kutemukan saat melihat film "Someone Like U", yg diperanin Ashleyy Jude

Ternyata, terkadang tanpa disadari..,
Para PRIA akan menghilang terhadap targetnya ketika ia tidak lagi merasakan TANTANGAN
Parahnya para PRIA akan merasakan BORINg terhadap targetnya

Sama persis dg sebuah studi menyangkut preferensi persetubuhan sapi jantan
Pertama; Seekor Sapi Jantan diperkenalkan dg Sapi Betina.
Mereka pun lambat laun melakukan "Connected".
Namun, keesokan harinya ketika Sapi Jantan dipertemukan kembali dg Sapi Betina yg sama ternyata Sapi Jantan tidak tertarik lagi.
Sapi Jantan tersebut merasakan KEJENUHAN
Dan menginginkan Sapi Betina Baru
karena yang ada didepannya hanyalah SApi Betina yg lama

Yahhh.., mo ketawa or percaya
Tapi aku emang lagi agak ERROR & nyeleneh menanggapi PATAH HATI

Mungkin ini bisa dijadiin Refleksi buat ngadepinnya
Btw, kata My Rebonder sebut saja "Mr SunGlasses" (Whehehe...;p)
"Kita gak pernah BISA ngerasain klo kita gak pernah ngalamin !!!"
Penilaian kita kan timbul setelah kita merasakan pengalaman dalam Hidup

Balik lagi ke masalah PENILAIAN

Aku sempet berpikir...,
Kadang kita bisa ngeliat sesuatu dari beberapa dimensi
Jangan terpatok hanya dari dua dimensi
Coba deh ngeliat dari sisi dimensi yang berbeda
(klo Mr Sunglasses ngomong; coba kluar dari lingkaran itu)

Contohnya aku lagi berusaha ngeliat ttg
"Makhluk Mars yg melakukan manuver trhdp makhluk Venus skrg ini"
Mau coba ku analogikan dg gimana para satwa memperlakukan satwa lainnya
Khususnya Spesies Pemangsa Vs Spesies yg Dimangsa...

(to be continued)

Labels:

twister

2/18/2007 09:47:00 AM / / comments (2)

puting beliung, angin puyuh, tornado...
apapun namanya, sore ini muncul di langit Jogja.
sekitar pukul 17.30,
pokoknya sebelum maghrib aku melihatnya dari kos2an temenku yang lantai 3.
tetangga sekitar pada heboh ikut naik ingin melihat fenomena alam yang keren itu.
aku juga takjub, tambah takut-takut karena dia bergerak2 bisa jadi menuju ke arah kita.
putarannya kentara banget karena langit sedang mendung dan dia memutar2 awan hitam.
Meliuk2 laksana ular naga raksasa... wuih... asli keren.
ujungnya nggak sampai bawah sehingga kita agak tenang, "kayaknya nggak sampai merusak karena jauh di atas." kata salah seorang bapak.
"kira-kira di daerah mana ya?" aku bertanya.
"Jauh di utara, mungkin sekitar Prambanan..." Jawab salah seorang.
Menjelang maghrib angin itu pun mulai menghilang.
Kemudian sekitar pukul 20.00, aku denger di radio, ternyata angin itu membuat kerusakan cukup parah di sekitar lempuyangan, bioskop mataram.
ternyata angin itu nggak jauh seperti yang kukira...
kalau sekitar lempuyangan itu berarti kurang dari 10 km dari tempatku berdiri.
waa, ngeriii...
dan walau tinggi tetap daya rusaknya hebat.
coba kalau ujungnya sampai bawah, mungkin aku bisa melihat pemandangan benda2 melayang dari tempatku.
billboard bioskop mataram melaang lepas dan menimpa 5 orang.
cederanya tentu saja sangat serius.
dan sejauh berita itu dibacakan baru dikabarkan 7 orang yang luka parah.
belum ada, dan semoga nggak ada korban jiwa.
bencana mulai banyak melirik negara kita... kamu pikir kamu aman sekarang?
seperti lantunan Ebiet di radio kemudian, "yang terbaik hanyalah segeralah bersujud... mumpung kita masih diberi waktu..."

Labels:

Masa Kejayaanku

2/13/2007 07:45:00 AM / / comments (2)

Nggak pernah bercita-cita jadi polisi.
Kenapa dulu milih kostum ini ya?
Liat fotonya jadi sadar betapa imut-imutnya aku dulu...

Sekarang? Amit-amit... Puas?! Puas?! Sobek, sobek...!!

Kalau liat kakakku benar-benar kayak diktator komunis... :-D

Kemarin pas pulang liat2 album foto keluarga yang berdebu.
Kalau dipikir, keluargaku nggak pernah bikin foto keluarga lagi...
Mbakku wisuda, nikah, Kakakku juga, wisuda, nikah, dokumentasinya mana...? Hiks..
Tapi jadi ingat masa muda dulu... Masa kejayaanku.
Dulu pas SD aku termasuk murid yang cukup pintar.
Mamaku dulu ngajarin matematika dengan keras, kadang sampai aku nangis...
Hasilnya, aku harus berterima kasih sama mamaku.
Enak kalau ortu kita sulung semua dalam keluarganya.
Kita jadi dimanjain sama Oom dan Tante...
Dulu aku punya satu lemari komik eropa yang hampir semuanya hadiah.
Aku suka baca, suka nonton.
Dulu kalo siang disuruh bobo’, persuasinya supaya bisa nonton serial ‘Hunter’ malamnya di TVRI.

Sekitar SMP, melahap buku2 seperti Trio Detektif (khatam!), STOP, Lima Sekawan...
Kemudian ada yang baru Goosebumps... Fearstreet...
Yang lokal, sama Ami dikenalin sama karya2nya Hilman Boim.

Aku mulai bercita-cita jadi penulis.
Dikit-dikit aku juga mulai ‘ngomik’ di sela2 pelajaran sekolah.
Kemarin Ami nunjukin komik karyaku ‘The Mask’ yang udah lusuh (ternyata dia masih menyimpannya, aku juga udah lupa, kirain udah ilang entah kemana).
Tentu saja gambarnya amat sangat jelek... ^_^
‘The Mask’ salah satu master pieceku... plesetan filmnya Jim Carrey dulu, aku sendiri yang jadi jagoan, dan musuh2nya teman2 sekelasku... AdaTria, Bayu, Oni, Anip, Awan, hue he he... kalo dibaca pasti yang bersangkutan masih bisa ketawa-ketiwi...
Tapi nggak ada tokoh ceweknya ya?
Jaman dulu aku emang belum tau rasanya naksir cewek -_-

Trus aku mulai nulis serial kasus2 detektif.
Niru karyanya Wolfgang Ecke.
20 kasus dalam satu buku, dan diakhiri pertanyaan, “Siapakah pembunuhnya?”, “Siapakah yang berbohong?”, “Apa buktinya?”, dan lain-lain.
Jawabannya ada di akhir buku, dan persis seperti di bukunya Wolfgang Ecke, jawabannya juga kutulis terbalik biar bacanya pake cermin. Manual bo’! Niat banget yaa?
Udah gitu kukasih cover dan kujilid pake staples.
Masih tambah di belakangnya kuberi iklan “Jangan lewatkan serial kasus detektif buku kedua!”
Semuanya nulis tangan... ceker ayam tentu saja, tapi tetep readable lah...

Dibaca temen2, seneng banget kalau ada kasus yang tidak berhasil mereka tebak.
Iklan tadi beneran loh!
Aku segera mikirin ide-ide cerita buat buku kedua, kukumpulkan, dan kubuat bener.
20 kasus, dan kuberi iklan lagi di belakang, “Jangan lewatkan edisi ketiga!”
Kalau nggak salah serial detektif kutulis sampai 4 buku...
Setelah itu aku beralih ke cerita horor... Niru Goosebumpsnya RL Stine.
Kukombinasikan dengan Lima Sekawan dan Lupus,
jadi nggak kayak Goosebumps, jagoannya tetap dan sedikit kocak.

Aku beli buku tulis SIDU (Sinar Dunia) yang tebal, targetnya satu seri bisa setebal itu.
Aku merampungkan seri pertamanya, tapi judulnya aku lupa...
Seperti biasa masih sisa ruang untuk kutaruh beberapa iklan. Hehe...
Kugambar covernya, kutulis resensinya, “Jangan lewatkan yang ini!”, “Anda sudah baca yang ini?”, “Lima sekawan melawan alien yang ganas! Ikuti petualangannya di seri ini!”, “Anda harus punya!”, “Jangan Ketinggalan!” Dan sebagainya....

Itu bukan iklan kosong, benar2 kutulis judul lainnya setebal buku tulis SIDU.
Kadang nulisnya sampai malem sebelum tidur sampai ngantuk2.
Harus selesai, karna ingin segera menunjukkan pada temen2 di sekolah,
pada pembaca setiaku...
Hehe, tapi emang ada loh pembaca setiaku, si Fikri anaknya Dokter Masrifan Jamil.
Kangen juga sama dia sekarang... Sayang dulu persahabatan kita sempat retak gara2 aku ngilangin kaset video Aladinnya... My fault, i take the blame...

Itulah sekilas masa mudaku, What a spirit i had!
Sekarang, kalau aku ngaca, kadang aku malu...
Sekarang aku nggak punya karya... Aku nggak punya semangat seperti dulu...

I was a young boy that had big plan...
Now i’m just another shity old man...
Request lagu ini dong.

Jadi ingat filmnya Bruce Willis yang berjudul ‘The Kid’.
Tentang seorang yang dikunjungi sosok masa kecilnya.
Kalau aku yang dulu mengunjungi aku yang sekarang...
Dia boleh menendang pantatku sekeras-kerasnya... I deserve that.

Tapi... Hey, buat apa meratap? Aku belum tua juga kok... (kan?)
Terima kasih album foto berdebuku... Terima kasih Mamaku yang menyimpannya.
(Special thanks to Awan yang udah buatin tapakkaki)
Give me a break.
Aku yang dulu boleh mengunjungi aku di umur 40-an...
(Hehe, iyalah... di film The Kid, juga segitu kok umurnya!)

Jadi punya ide.
Dulu aku mengadakan ‘lomba’ menulis tentang cinta di tapakkaki.
Gimana kalo sekarang aku tantang kalian bercerita tentang masa kecil kalian dulu?

Ayolah....

Labels:

SAW III, Masih Tertarik?

2/13/2007 07:28:00 AM / / comments (3)

Sick movies, aku nggak mau dibilang sebagai pecinta film genre ini.
Banyak yang bermunculan belakangan ini, nggak menarik sama sekali.
Hostel aja dibikin sequelnya, apa bagusnya film ini?
Bahkan ada ‘H6’ Spanish Answer to Hostel... Hii...
The Hills Have Eyes... Texas Chainsaw Massacre diremake lagi, entah keberapa kalinya.
Dan banyak lagilah...

Aku mikir juga, emang di Amerika banyak kasus phsycotic crime yaa?
Trus film-film semacam ini, pointnya apa?
Jangan-jangan malah menginspirasi orang lagi... gawat.

Oya, ngomongin judul.
SAW 3.
Aku dulu posting tentang SAW 1.
Pas nonton SAW 1 emang beda.
Aku mikir film ini materinya emang tergolong sick movie.
Tapi penyampaiannya beda,
seingatku nggak ada darah muncrat, perut terbelah, usus terburai, dan sebagainya...
Adegan motong kakinya juga nggak diperlihatkan.
Lebih ke film psikologis yang nggak ingin membuat orang muntah.
Bagaimana film tegang yang seharusnya. Nggak usah kuceritakan lagilah.

Kemudian datang SAW 2. Pas aku balik Jakarta, dan main di nomat.
Sang pembunuh menang di SAW 1, jadi penasaran nonton SAW 2.
Hasilnya? Mengecewakan.
Nggak tegang lagi, permainannya jelek...
Walau belum muncul adegan yang memualkan.
Si pembuat cerita masih mencoba mengulang SAW 1,
tapi ide bagus memang kadang susah datang lagi.
Dan yang nggak ngenakin,
Walaupun jigsaw killer aslinya mati (mati nggak sih?).
Bukan dibunuh polisi tapi emang dia menderita penyakit ganas dan tinggal nunggu waktu.
Konon itu yang membuat dia jadi pembunuh.
Dia berpikir kebanyakan manusia nggak layak atas hidup yang mereka miliki.
Jadi dia menantang seberapa jauh si korban ingin mempertahankan hidupnya.

Walau jigsaw killer mati, dia menurunkan ‘ilmu’nya pada seorang murid, Amanda (cewek lagi!)
So... The terror must go on...
Di sini gregetnya menjadi hilang...
Dan kini datang lagi SAW 3.
Aku tanya sama penjaga rental video.
Jigsawnya kalah nggak di SAW 3 ini?
Kalau kalah aku sewa deh DVDnya.
Si penjaga bilang, dia belum nonton, dan janji akan menontonnya untukku.

Besoknya aku nanya, “Gimana?”
Dia jawab, “Wah, aku nonton ra ono 5 menit wes wegah mass... Lha nggilani banget je!”
Trus dia cerita tentang adegan awal yang membuat mual perut.
Kayak sick movies biasa, mengumbar darah, unrated, adegan ngeri diperlihatkan secara vulgar...
Wah, konsepnya dah beda nih... Kehabisan ide...
Atau filmmakernya ganti? Biasanya gitu.
Yang jelas jadi nggak pingin nglanjutin misteri jigsaw yang belum terjawab.
Si penjaga nggak bisa menjawab nasib jigsaw di akhir cerita.
Lha emang nggak nonton... Tapi katanya di film ketiga ini ada jawaban2 dari SAW 1, dan SAW 2.
Jawaban macam apa? Walau nggak tertarik tapi jadi penasaran.
Apa ini namanya tertarik yaa...?
Ah, nggak ah... Seperti kubilang aku bukan pecinta genre ancur ini...

Tapi...

Penasaran je....

Somebody, please, tontonin dong buat aku.... ^_^’

Somebody...? Anybody...?

Labels:

Nasionalisasi Migas ala Bolivia

2/09/2007 11:16:00 AM / / comments (7)

Evo Morales (46) memenangi pemilihan presiden atau pilpres Bolivia pada Desember 2005 dan dilantik Januari 2006.

Ia adalah penduduk asli Bolivia dari suku Indian Aymara, yang dalam kampanyenya menekankan perlunya pemilikan kembali rakyat Bolivia atas sumber daya alam, khususnya hydrocarbon (migas) yang selama itu dikuasai korporasi asing.

Cadangan gas alam Bolivia ditaksir lebih dari 50 triliun kaki kubik dengan nilai lebih dari 70 miliar dollar AS, sementara penduduknya sekitar sembilan juta. Belum lagi kekayaan alam seperti minyak, barang-barang mineral, dan kekayaan hutan. Morales menyatakan dirinya tidak gila jika bercita-cita memakmurkan rakyat Bolivia sejajar rakyat Swedia.

Selama berkampanye, Morales berjanji sumber daya alam tidak dapat diprivatisasi, tidak boleh dikuasai korporasi asing, dan harus dilakukan renegosiasi (negosiasi ulang) atas seluruh kontrak karya pertambangan. Evo juga setuju bila perlu melakukan nasionalisasi tanpa konfiskasi, nasionalisasi tanpa ekspropriasi, alias negosiasi tanpa perampokan. Dengan kata lain, akan ada kompensasi (ganti rugi) terhadap korporasi asing bila Bolivia terpaksa melakukan nasionalisasi.

Di Bolivia ada 20-an korporasi asing bergerak di pertambangan migas, antara lain Repsol YPF (Spanyol), Petrobras (Brasil), Total (Perancis), Exxon (Amerika), British Gas (Inggris), dan Royal Dutch Shell (Belanda).

Mereka mencoba menakut-nakuti Morales dengan gertak sambal. Katanya, Bolivia dapat dibawa ke arbitrase internasional dan rugi miliaran dollar AS karena berani mengotak-atik, bahkan menuntut negosiasi ulang berbagai kontrak karya dan bagi hasil yang telah ditandatangani.

Akan tetapi, Morales bukan Si Peragu seperti dua presiden sebelumnya, Gonzalo Sanches de Lozada dan Carlos Mesa yang diusir rakyatnya karena menempatkan diri sebagai pembela kepentingan korporasi asing, bukan kepentingan rakyat Bolivia.

Morales membangun axis of good atau poros kebaikan terdiri dari Bolivia, Venezuela, dan Kuba, untuk menyindir axis of evil atau poros kejahatan yang kata George Bush terdiri dari Korea Utara, Iran, dan Irak. Dalam wawancara dengan Der Spiegel, Morales mengatakan, reserve moral yang ia miliki terdiri dari trilogi sederhana: jangan mencuri, jangan bohong, dan jangan malas (do not steal, do not lie, and do not be idle).

Korporasi asing tunduk

Setelah lima bulan menjadi Presiden Bolivia, Morales melaksanakan janjinya. Tanggal 1 Mei 2006 tentara Bolivia menduduki 56 ladang gas dan minyak serta instalasi penyulingan di seluruh negeri. Dekrit Presiden Nomor 28701 tentang nasionalisasi industri migas diterbitkan. Rakyat Bolivia lega, Presiden memenuhi janji.

Dalam dekrit itu, antara lain ditegaskan, cadangan minyak dan gas Bolivia dinasionalisasi; 51 persen saham pemerintah yang pernah diprivatisasi di lima perusahaan migas pada tahun 1990 diambil kembali; seluruh perusahaan migas asing harus menyetujui kontrak baru yang ditentukan Yaciementos Petroliferos Fiscales Bolivianos (YPFB), perusahaan negara milik Bolivia dalam tempo 180 hari; gabungan pajak dan royalti yang diserahkan perusahaan gas asing yang memproduksi lebih dari 100 juta kaki kubik dinaikkan menjadi 82 persen dari sebelumnya yang hanya 50 persen dan mula- mula hanya 30 persen; Pemerintah Bolivia melakukan audit investasi dan keuntungan semua perusahaan migas asing di Bolivia untuk menentukan pajak, jumlah royalti dan ketentuan operasi di masa depan; dan tak kalah penting, migas hanya boleh diekspor setelah kebutuhan domestik Bolivia dipenuhi. Jika tidak setuju isi dekrit, perusahaan asing itu dipersilakan meninggalkan Bolivia.

Apa yang terjadi? Sehari sebelum tenggat, 29 Oktober 2006, semua korporasi besar yang beroperasi di Bolivia memilih tetap di Bolivia, tunduk kepada kemauan pemerintah, yang hakikatnya kemauan rakyat Bolivia.

Evo Morales, seperti Hugo Chavez, Presiden Venezuela sebelumnya, membuktikan kekeliruan brain washing, menuntut renegosiasi kontrak karya yang merugikan rakyat mustahil dilakukan bila sudah ditandatangani.

Keuntungan Bolivia

Chavez dan Morales mampu menerobos kendala mental, moral, politik, dan ekonom
yang sengaja dipasang berbagai korporasi asing. Menurut Morales, berkat negosiasi ulang, Bolivia meraup satu miliar dollar AS, dan empat miliar dollar AS per tahun pada tahun-tahun berikutnya. Belum lagi jika renegosiasi kontrak nonmigas dan sumber-sumber non-renewable lain juga berhasil.

Mengingat jumlah rakyat Bolivia hanya seperduapuluhdua rakyat Indonesia, perolehan Bolivia seperti jika Indonesia mendapat 88 miliar dollar AS per tahun. Rakyat Bolivia tentu lebih bahagia disbanding rakyat Banglades yang salah satu putra terbaiknya meraih Nobel Perdamaian. Dan tentu lebih berbahagia dibanding rakyat Indonesia yang diberi tahu para pemimpinnya bahwa kontrak karya migas dan nonmigas dengan korporasi asing tidak bisa diubah.

Mengapa? Katanya, jika menuntut negosiasi ulang, apalagi nasionalisasi industri migas dan pertambangan, Indonesia bisa dikucilkan masyarakat internasional. Katanya, investasi asing emoh masuk Indonesia. Selain itu, ada adagium pacta sunt servanda, sekali kontrak ditandatangani, perlu dihormati "kesuciannya" , meski menempatkan Indonesia for sale, dijual untuk umum.

Kita tidak perlu galak dan terlalu keras seperti Bolivia dan Venezuela menghadapi korporasi asing. Cukup dengan ketegasan, kemandirian, dan komitmen kebangsaan. Kita dapat melindungi dan menomorsatukan kepentingan bangsa di atas kepentingan korporasi asing. Mereka adalah mitra, bukan majikan kita. Namun, kepemimpinan nasional yang ada harus lebih visioner, lebih tegas, dan lebih berani. Kita sudah terlalu lama jadi bangsa miskin di tengah sumber daya alam melimpah.

Andaikata pemerintah, DPR, dan berbagai kekuatan masyarakat bersatu menjadikan korporasi pertambangan asing sebagai mitra, negeri ini tidak perlu menjadi bangsa musafir yang tiap tahun bingung mencari utang luar negeri baru. Sementara itu kekayaan sendiri disodorkan untuk penjarahan asing.

*Jika direnungkan, Exxon dan Freeport McMoran, misalnya, keduanya bukan seperti a state with in a state, tetapi sudah a state above a state. Ingat, di Indonesia ada lusinan korporasi asing yang terus menyedot kekayaan migas dan nonmigas
bangsa Indonesia. Sampai sekarang!*

M Amien Rais Guru Besar Fisipol UGM, Yogyakarta

note: baru aja ngobrol ama ex pegawai iptn yg udah keluar gara2 tidak sepaham dgn manajemen. menurut info dia,salah satu penyebab matinya iptn juga karena perjanjian hutang dengan imf, yaitu mereka mau memberi bantuan ke indonesia asalkan pemerintah tidak menyuntikkan dananya ke iptn. jadi istilahnya imf mau ngasi utang asal duitnya dibeliin ikan, tapi ga boleh dibeliin pancing apalagi perahu. T_T

Labels:

A Quote from a legendary swordsman

2/09/2007 11:13:00 AM / / comments (0)

The goal of training in the martial arts is to overcome six kinds of disease,

* the desire for victory,
* the desire to rely on technical cunning,
* the desire to show off,
* the desire to psychologically overwhelm the opponent,
* the desire to remain passive in order to wait for an opening, and
* the desire to become free of these diseases.

Yagyu Munenori

Labels:

so long...and good night...

2/01/2007 06:45:00 AM / / comments (4)

ada yg beda dengan saat ketika pertama kali ak ucapkan selamat tinggal kepada perusahaan ini. kali pertama dulu, paling tidak ak ucapkan selamat tinggal kepada head office, divisi IT dan pulau bali. saat itu yg kurasakan adalah detik2 menuju pengalaman baru didalam divisi retail. berhadapan face to face dengan konsumen produk ini baik yg maniak ataupun yg cuman korban mode. dan dulu ak begitu menikmati saat2 menjelang kepergianku. ak melihat pantai kuta, ak melihat toko2 legian, ak melihat gunung agung, ak melihat sekre OZ radio, semua detil dipulau itu dengan cara yg berbeda. namun tetap indah.

kali ini kali kedua ak mengucapkan selamat tinggal dengan brand ini. brand yg pertama kali memperkenalkanku dengan korporasi fashion dan seluk beluknya. dan saat ini mungkin tidak ada jalan untuk kembali kesana.

dan yg kurasakan saat ini adalah sepi...dan kosong...mungkin karena menyadari bahwa dalam hitungan hari ak akan menjadi pengangguran. atau mungkin juga menyadari bahwa secara langsung atau tidak ak telah memberi kekecewaan kepada orang2 yg telah melancarkan jalanku hingga ak tiba diposisi ini. atau mungkin juga karena jerih memandang ketidakpastian yg membentang dihadapan hidupku yg sebentar lagi seperempat abad. mimpi kehidupan...legenda pribadi...is it worth it ?

sambil nyambi2 memandang foto teman2 yg berserakan di friendster, membaca ulang the fern and the bamboo yg kuposting untuk memberi kekuatan untuk diriku sendiri. yah... what can i say tonight,minutes before midnight, except...so long...and goodnight...

Labels: