Tetralogi Pulau Sempu.....1

4/03/2007 04:51:00 AM / /

Eksotisme Kawah Kelud......!!!!!!! Beberapa minggu lalu si Tarsan sms “Ayo Teng, Kita ke Sempu, The Beach-nya Indonesia men! Piye? Isa ra kowe?”. “Tenanan ki San?” Aku bertanya-tanya, benar nggak nih anak. Dia ngajakin ke Sempu, padahal dia sibuk banget dengan Quik-nya. Setelah aku baca blognya, eh ternyata dia udah keluar dari Quik. Ngejar beasiswa ke Jepang, katanya(Sok akademis! Kayak orang-orang pinter aja! Kuliah aja tidur terus). Biar bisa lebih focus J. Focus apanya? Wong nggak belajar juga khan? J Sebenarnya rombongan Bandung mau nyamperin ke rumah, tapi rasanya kok kurang petualanganya kalo gitu doang. Aku putuskan naik motor GL Pro(Genjot Langsung Protol) kesayanganku. Sebenarnya aku pengen sendiri, lebih asyik dan nggak terikat ma waktu. Pengangguran sih ya J(pengangguran kok bangga!!! ), tapi setelah melihat barang bawaan yang aku bawa, banyak banget, mending ngajak temen lebih epektip. Aku putusin ngajak temenku Marianto alias Yanto, aku biasa memanggilnya Ngantuk, cause wajahnya nggak ada cerah-cerahnya, teman sekampungku.

Pagi itu, sekitar jam 04.30 hati jumat tanggal 16 maret, aku keluar dari pulau kapuk. Mata rasanya sangat berat untuk di buka. Semalem habis begadang ma temen-temen di tempat cangkruk(nongkrong) paporit, warung gang tengah. Langsung beranjak ke kamar mandi. Ritual standar aku jalani, buang air kecil dan wudhu. Sholat subuh dan masak, ramban(nyari sayuran) di kebun, and nyapu rumah harus aku jalani pagi itu. Semua selesai jam 6.30. langsung aku beranjak ke depan TV, nonton Lensor(Lensa Olahraga) di ANTV. Selesai Lensor aku langsung ke rumah Yanto, eh dia masih molor(Asem kowe Tuk, mosok yah mene sek turu!). Langsung aku bangunin(“Ayo tangi tuk, wis awan ki, sido budal ra? Ndang adus lan siap-siap ya.”), dan aku langsung balik ke rumah, buat packing.

Baju dan celana ganti, sleeping bag, tenda, sepatu, sarung bag andalan(dua sarung yang disambung), nesting, kamera, sepatu dan matras aku siapkan. Nggak lama kemudian Yanto datang dengan barang bawaan yang banyak bgt, kayak mau ngungsi aja. Kami pilah-pilah dulu yang sekiranya penting. Barang kami banyak banget, hingga tas carrier 90 liter aja hampir nggak muat. Setelah packing dan sarapan, kami langsung berangkat. Kediri adalah tujuan pertama kami.

Setelah melewati Madiun - Caruban - Saradan - Nganjuk - Berbek - Mrican, sampai kami di Kediri. Lama perjalanan sekitar 2 jam. Berhenti sebentar di tepi sungai Brantas yang membelah kota Kediri menjadi dua buat dokumentasi.

Istirahat dan nanya dimana jalan Pattimura tempat kantor Winta, Galeri Indosat(ini bukan pesan sponsor lho!) berada. Sekitar seten gah jam kami muter-muter mencari, sempat kesasar juga sih, tapi akhirnya sampai juga. Panasnya hampir setara Madiun. Kami langsung masuk ke ruangan Winta. Pas lewat depan mbak-mbak CS kami dilihatin kayak orang aneh(emang aneh sih!). Setelah ngobrol ngalor-ngidul, kami sholat jumat di Masjid Agung Kediri. Setelah me mbeli tahu taqwa dan

makan siang, kami langsung menuju Gunung Kelud, meninggalkan senyuman mbak-mbak CS yang manies-manies(sayang, temenku nggak mau ngenalin, mungkin dia takut reputasinya turun!!).





Sekitar satu seperempat jam jam perjalanan(jika kencang bisa 1 jam,sekitar 50 km) untuk sampai di parkiran dekat kawah Gunung Kelud(jalan yang menanjak sekitar 3 kilometer dari parkiran kawah. Jadi hati-hati, apalagi kalo hujan). Sore itu tak banyak orang di sana. Karena bukan hari libur, dan juga suasana lagi gerimis. Suhu udara disana sangat sejuk, sekitar 15’C. suhu air kawah antara 30-40 ‘C. jarak antara parkiran ke kawah sekitar 500 m. Jalan ke kawah + Mandi kecil + Foto-foto + merenung + balik ke parkiran + istirahat = 1,5 jam. (Tips kalo pengen mandi di kawah Gunung Kelud, jangan hari libur atau minggu, karena bakal ramai banget, dan akan ada petugas disitu. Karena mandi di kawah sebenarnya dilarang. Ingak-ingak, ting!! Kalo mau nginep, ijin dulu pas mau beli tiket, biar nggak balik lagi buat ijin nginap)Sebenanya kami ingin nginap di Gunung Kelud, tapi kota Blitar sudah menunggu, bisa-bisa kami keluar dari jadwal. Yah mending kapan-kapan aja kalo kesana lagi.













Terima kasih Tuhan, keesaanmu tak aku ragukan, siratan takdirmu di sana memeneguhkan itu.

Salam otak terbatas dan keterbatasan otak!! J

Labels:

0 comments:

Post a Comment