Qasidah Pengecut #1

12/21/2006 07:45:00 PM / /

Suatu kewajaran kita punya rasa takut
suatu kewajaran kita pernah gagal
suatu kewajaran kita pernah kecewa..sakit..
Tetapi kita bukanlah pecundang teman..
Ayo...smangat!!!

Qasidah Pengecut

Aku memang pengecut…
Aku memang penakut…
Itulah aku...
Tapi si pengecut ini...
Tidak akan selamanya pengecut...
Ketakutanku... adalah tugas kehidupan yang tercipta untukku...
Ketakutanku... awal kutemukan hikmah terbaik...
Untuk jadi hamba-Mu yg berani dan berilmu...

Aku sering gagal...
Itulah aku...
Tapi aku bukan pecundang...
Aku hanya gagal kali ini...
Aku harus belajar darinya...

Aku sering disakiti...dan kecewa...
itulah aku...
tapi itu tak membuatku takut mencinta...
tak membuatku ragu bermimpi...untuk percaya...
didepan sana ada kebahagian...

Aku kadang dilecehkan...dihina...
Itulah aku...
Tapi itu bukan nilaiku? Karena...
"Jika aku adalah seorang hamba,
maka aku adalah tuan dalam derma.
atau jika aku berkulit hitam,
tapi akhlakku berwarna putih"

Namun aku yang sebenarnya...Tidaklah pernah sirna..
Baik itu dengan kegagalan...penghinaan...kekecewaan..
Aku akan terus maju walau dengan gontai...
Maju dengan luka...
Karena luka...aku tahu makna hidup...
Karena luka...aku mengasihi...
Karena luka...aku tulus mencinta...
Karena luka...aku kuat...
Biarlah Orang berkata...
"Langit selalu berduka mendung".
Tetapi aku tetap akan berkata..
"Tersenyumlah cukuplah duka cita di langit sana"
ternyata hidup sangatlah indah...bermakna...
jika bertakhtakan syukur dan sabar

Perbedaan antara orang yang prestasinya biasa-biasa saja dengan orang yang prestasinya luar biasa adalah persepsi mereka tentang kegagalan serta bagaimana respon mereka terhadap kegagalan itu.

Saya sangat yakin bahwa ada banyak jalan untuk menjadi pemenang, namun hanya satu jalan untuk menjadi pecundang, yaitu gagal dan tidak memetik hikmah, tidak mengambil pelajaran dari kegagalan itu –Kyle Rote Jr.

Orang berlatih untuk meraih sukses, padahal seharusnya mereka berlatih untuk menghadapi kegagalan. Kegagalan adalah jauh lebih umum dari sukses, kemiskinan jauh lebih menjamur daripada kekayaan dan kekecewaan jauh lebih normal daripada kepuasan –J. Wallace Hamilton

Salah satu persoalan terbesar yang dihadapi orang dengan kegagalan adalah bahwa mereka terlalu cepat menilai situasi-situasi tersendiri dalam hidupnya dan mencapnya sebagai kegagalan. Sebenarnya, mereka perlu mengingat gambaran besarnya. Yang nantinya membawa perspektif yg lebih baik, dan membawa perspektifnya pada ketekunan, ketekunan membawa kepada daya tahan , daya tahan memberinya kesempatan untuk meraih sukses

Apakah kegagalan itu, berikut ini berbagai perspektif orang terhadap kegagalan. Perspektif tersebut kadang tanpa disadari telah menghambat jalan menuju kesuksesan. Untuk itu harus mencoba melatih perspektif bahwa kegagalan bukanlah….

  1. Orang menyangka kegagalan itu dapat dihindari – Padahal kenyataannya kegagalan akan selalu menjadi bagian dari hidup ini.
  2. Orang menyangka kegagalan itu suatu peristiwa – Padahal Bukan
    "Sukses bukanlah sebuah tujuan, melainkan suatu perjalanan<=> sukses adalah proses"
  3. Orang menyangka kegagalan itu Objektif – Padahal Tidak
    "Andalah satu-satunya yang benar-benar mencap tindakan anda sebagai kegagalan"
  4. Orang menyangka kegagalan itu adalah musuhnya – Padahal bukan
    "Kegagalan itu baik, kegagalan itu memberi pupuk, segalanya tentang melatih untuk mempelajari dari kekeliruan yang pernah dibuat"
  5. Orang menyangka kegagalan itu tak mungkin dibalikkan – Padahal mungkin
    "Kekeliruan tidaklah membuatnya menyerah , sukses tidaklah membuat mereka lupa diri tidak menjadi kecil hati disebabkan kegagalan, karena selalu melihat gambaran besarnya"
  6. Orang menyangka kegagalan itu suatu tanda yang memalukan – Padahal Bukan
    "Secara rata-rata para usahawan gagal 4 kali sebelum akhirnya berhasil"
  7. Orang menyangka kegagalan itu final sifatnya – Padahal Tidak
    "kekeliruan hanyalah menjadi kesalahan jika kita memberi persepsi yang keliru dan merespon dengan respon yang keliru"
    "Kesalahan hanyalah menjadi kegagalan jika kita terus memberi respon yang keliru terhadapnya"
    "tidak masuk pada lubang yang sama sebanyak 2 kali atau bahkan lebih"
    "Banyak orang gagal, menyerah karena tidak menyangka atau tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan sukses ketika mereka menyerah"- Thomas A.E

Labels:

0 comments:

Post a Comment