5/07/2006 09:18:00 PM / /

Perang Pasifik

Sebuah episode sejarah tentang adu strategi bangsa timur dengan bangsa barat. Membaca dari alur sejarah perang yang diceritakan ulang oleh PK Ojong, kemanangan Jepang terhadap barat ketika menduduki asia timur dan tenggara diikuti kekhawatiran Jepang akan kekalahan yang sudah dilihatnya di depan mata. Ibarat main catur, dia sudah tahu bahwa posisi rajanya begitu "open" terhadap serangan mentri yang gagal dia bunuh pada serangan "Pearl Harbour". Strategi gurita yang dilancarkan untuk mengepung Jawa berhasil efektif, ditambah dengan kurang koordinasi dan tidak adanya kesamaan bahasa dari ABDA yang bertempur bersama.

Serangan balasan dilancarkan Amerika, tujuannya bukan merebut kembali seluruh wilayah asia timur dan tenggara. Tetapi menuju jantung seluruh denyut serangan itu sendiri, Tokyo. Jepang kurang memperhitungkan hal ini, dia hanya terus menerus mengira bahwa Amerika akan merebut kembali semua tanah-tanah yang telah dikuasai Jepang. Tetapi Amerika hanya membutuhkan pijakan buat lompatan-lompatan penting ke Tokyo. Menteri yang belum terbunuh yang dimaksud adalah Kapal Induk Amerika yang menjadi sarana serangan.

Jadi disini jelas terlihat, bahwa Amerika tidak mau mengikuti permainan Jepang dengan merebut kembali Jawa, Sumatra, Kalimantan, Indochina dan China sendiri. Amerika lebih berkonsentrasi pada pulau-pulau kecil di ujung pasifik. Sepintas dengan apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan bisa kita lihat persamaannya. Dalam meraih tujuan-tujuan kita tidak harus melakukannya dengan langsung menuju sasaran. Kita akan terjebak dalam irama permainan yang panjang dan melelahkan. Tetapi justru fokus pada sasaran luar yang kurang diperhatikan lawan tetapi jelas arahnya.

Strategi ini membutuhkan kesabaran mental yang tinggi, kemampuan untuk menyimpan sumberdaya penting yang digunakan hanya pada waktunya saja dan kemampuan untuk tetap melihat arah yang jelas dengan tetap menciptakan muslihat-muslihat untuk menyesatkan pandangan lawan dari tujuan sebenarnya.

Weleh...binun..... gak fokus.... dasar cumi gembel..... ya...Tuhan...please deh...lagi nulis kok pikiranku malah diambil.....ntar aja deh kalo Tuhan udah ngijinin lanjutannya... hiks..hiks...

Labels:

0 comments:

Post a Comment