tapakkaki

Kemalaman..... itu mungkin yang aku rasakan sekarang ini, aku bukan lagi yang memiliki waktu yang cukup untuk melakukan yang lain, tapi aku adalah orang yang sudah kemalaman. Yang aku butuhkan adalah waktu untukku sendiri, untuk badanku sendiri yang sejak tadi sudah bilang padaku bahwa ia butuh dibaringkan di pembaringan yang empuk dan hangat.

Kemalaman.... kata sederhana yang mungkin tidak semua orang mengerti, karena beberapa yang lain merasakan masih senja atau bahkan masih siang. Waktu yang masih cukup untuknya bertualang mencoba-coba batas akhir fisiknya. Biarlah orang yang begitu seperti itu adanya, karena aku juga pernah mengalaminya. Sekarang aku adalah orang yang kemalaman, yang butuh istirahat.

Tiada yang pernah aku pikirkan kecuali aku pernah menjadi apa yang pernah orang lain rasakan, tapi sekarang aku adalah orang kemalaman yang sudah saatnya tahu diri mengenai diriku sendiri. Malam yang sudah sepertiga ini walaupun sudah aku lewati dengan duduk santai menonton tv, mataku tetap tak mau kompromi. Hasrat begitu tinggi untuk tetap merasakan hari siang yang pernah aku lewati. Dibuat oleh waktu-waktu fatamorgana di televisi, jiwaku mencoba merasakan kembali waktu pagi.

Kemalaman....udara mulai menggigit semua saraf-saraf tepiku yang aku rasakan tidak mudah lagi. Waktu telah mengalahkan aku dan menjerembabkan diriku dalam malam yang aku sendiri tak tau kapan akan berakhir. Kemalaman....