8/03/2005 12:47:00 AM / /

Jakarta-Kutoarjo 1
Sampai jumpa lagi Jakarta yang panas dan sibuk, selamat bertemu kembali Jogja yang dingin dan santai. Akhirnya tidak perlu ac lagi, akhirnya aku bisa memakai selimutku kembali. Akhirnya sholat subuh jam 07.30 lagi... (shame on me).

Minggu pagi tepat jam 6 pagi aku sampai di Stasiun Jatinegara. Nunggu Fajar Utama Jogja sampai jam 6.30 kok nongol Fajar Utama Semarang? Tanya petugas, yang kutakutkan ternyata benar, Fajar Utama Jogja udah pergi dari tadi...!!! Jam berapa?! Tepat jam 6.12 tadi katanya. Aku gak tau gimana kok aku bisa melewatkannya, apa aku ngelamun atau apa, tapi yang jelas tiket 80ribu perak itu hangus sudah.... Petugas itu cuek banget, mungkin banyak kasus terjadi kayak aku, jadi aku yang harus kejar2 dia, minta solusi.
Akhirnya aku disuruh nemuin Kepala Stasiun. Kepala Stasiun yang baik sedang sibuk nerima telepon. Sibuk melayani 1 telepon, telepon yang lain berdering juga. Yang terjadi kayak di sinetron2 komedi murahan, 2 telepon dia layani semua, 1 di telinga kiri, 1 di telinga kanan. Seperti yang kalian duga, seperti manusia normal lainnya, dia hanya punya 2 telinga, yang artinya dia kehabisan telinga untuk mendengarkanku.
Salah seorang ajudannya yang tidak kalah baik, menyuruh aku segera naik kereta yang sedang parkir, yang sudah siap berangkat. “Itu kereta ke Kutoarjo, satu2nya solusi naik itu saja, tapi itu kereta ekonomi, Anda nggak dapet tempat duduk, dan nanti di atas masih harus membayar beberapa rupiah sama kondektur. Nanti dari Kutoarjo Anda lanjutkan naik bis karna nggak ada kereta Kutoarjo–Jogja...” Gimanapun scr teknis tiket yang kupegang sudah nggak ada harganya, so thanks to you pak ajudan! Setelah minta tiketku yang hangus itu diteken, aku segera bergegas naik kereta ekonomi-kutoarjo yang sudah mulai bergerak meninggalkan stasiun.
Alhamdulillah, yang kutakutkan sekarang tidak terjadi... Kereta ekonomi itu ternyata sepi penumpang! Aku segera memilih kursi bareng Bapak tua yang sendirian di bangku 3-3 yang berhadapan. Bersama Bapak tua yang ramah itu kami hanya berdua di bangku untuk 6 orang... Bisa selonjor dah...! Ditambah lagi kondektur yang memeriksa karcis sangat baik hati dengan tidak meminta ongkos tambahan setelah kutunjukkan tiket fajar utamaku yang sudah diteken. What a luck, huh?

Labels: