8/29/2005 03:17:00 AM / /

Salam...

Bener-bener kalau baca ceritanya Awan tentang surfing what so ever, aku nggak bisa ikut merasakan keasikannya. Paling-paling yang aku bayangin ya meluncur di atas papan surfing, tapi bukan berdiri melainkan rebahan gitu... apa itu istilahnya Wan? Asik kali yaaa? Dasar aku memang gak pernah suka olah raga, makanya sekarang udah mulai panen. Perut subur, badan suka lemes, loyo...

Ketika baca ceritanya Awan, aku teringat temenku yang buta sejak lahir. Aku tanya temenku itu soal keinginannya untuk bisa melihat. Ternyata di luar dugaan, dia menjawab bahwa dia sama sekali tidak pernah mengangankan untuk bisa melihat. Bukannya tidak mau, tapi tidak pernah kepikiran. Akhirnya aku paham... lha temenku itu kan buta sejak lahir, makanya dia tidak pernah tahu bagaimana rasanya melihat. Dia tidak pernah tahu asiknya melihat, dia tidak pernah paham apa itu warna-warni, tidak pernah mengerti apa itu cantik, indah, dan lain sebagainya... (sebenernya kadang aku berpikir betapa beruntungnya dia)

Makanya baca ceritanya Awan, jujur aku agak bosan. After all, renang aja aku nggak bisa... Kudu bisa renang kan Wan? Ketika Awan berusaha meyakinkan “Sumpah keren banget!!!” Dia benar-benar gagal membuatku iri. He he he...

Tapi baca ceritanya Awan, aku jadi berpikir... Interest orang memang beda-beda ya? Makanya aku pun mikir kayak gimana ya si Awan ketika dia menerima surat-suratku? Bagaimana ya kalau saya menjadi Awan...?

Apakah begini :
Baca ceritanya Haryo, aku bener-bener nggak mengerti dunianya sekarang...
Baca ceritanya Haryo, panjang lebar menjenuhkan, bikin pusing...
Baca ceritanya Haryo, nggak membuatku tertarik...
Dan sebagainya dan sebagainya...

Ah, mending aku menjadi aku lagi aja...

Bagaimanapun aku tidak menyukai sesuatu, tapi aku selalu berusaha mengenalnya bila temanku menggelutinya. Seperti Anip yang suka basket, aku berusaha bergaul di situ. Seperti teman-teman yang suka sepak bola, aku juga ikut-ikutan nongkrongin piala dunia. Seperti teman-teman yang bolak-balik seminar, halaqah, masirah, aku pun sekali-kali ‘ngintil’ ikut mereka.

Bagaimanapun, aku selalu kecewa kalau pergi ke warnet dan tidak bisa ‘baca ceritanya Awan’ yang baru lagi.

Bagaimanapun, aku selalu mengharap ada email baru masuk, ada new messages di friendster, ada postingan baru di tapakkaki...

Bagaimanapun, aku sangat tertarik juga dengan ceritanya Awan tentang lautnya, tentang pantainya, tentang pasir putihnya... Tapi aku agak takut juga dengan ‘festival pantat’nya (takut ketagihan).

Bagaimanapun, aku berharap juga suatu saat aku bisa menengok Awan di Bali. Melihat aksinya di atas papan selancar yang mungkin sudah sangat mahir, dan berusaha menepukinya... Sebagaimana aku berharap suatu saat bisa mengajak Awan, dan semua teman-temanku mengagumi retorika tokoh partaiku di ruang-ruang seminar (bilakah aku tokoh itu?), ikut terpengaruh dengannya, ikut mengemban ide-idenya, ikut merencanakan revolusi dengannya.

Yaa gitu deh...

Labels:

1 comments:

Anonymous on Sunday, February 04, 2007 10:38:00 PM

This is very interesting site... » »

Post a Comment