panda yang menyimak

8/03/2008 06:05:00 PM / /


ketika si panda sangat ingin menjadi pejuang naga, dia hanya menyimak alur latihan yang dilakukan oleh macan, ular, bangau, kera dan belalang. Lewat alur itu dia membandingkan dirinya dengan macan: "oh aku tak punya cakar, bagaimana aku bisa berlatih jurus2 macan?". Dia membandingkan dengan ular, "ular punya bisa, aku hanya punya gigi-gigi kecil". Dengan metode latihan bangau, dia sekuat tenaga mengatasi kekurangannya karena tidak memiliki sayap. Pembandingan dengan belalang dan kera membuatnya frustrasi karena perbedaan ukuran badan dan kelincahan.

Pembandingan keluar tidak membuat latihannya mengalami kemajuan. Keinginan menutupi kekurangan membuat pikirannya ramai, sehingga dia tak bisa menyimak dirinya sendiri. Menyimak dengan baik, bukan menyimak berdasarkan proyeksi pikirannya atas sesuatu. Proyeksi pikirannya adalah "untuk bisa mengalahkan musuh, harus punya cakar,bisa, sayap, atau tubuh kecil yg lincah". Dia melihat apa yang ada (tubuh gemuk, tdk punya cakar/bisa/sayap) tidak sebagai apa adanya, tp melalui proyeksi keinginannya, ketakutan, kecemasan (untuk bisa kuat harus memiliki....)

Dan kemudian, dengan kesadaran, apa yang dia lihat sebagai kekurangan sebenarnya tidak lain adalah "kemungkinan untuk berkembang".

selamat pagi sahabat, apakah yang anda lihat sebagai kekurangan pada diri anda?

Labels:

0 comments:

Post a Comment