kacamata senja

8/05/2008 06:57:00 PM / /

foto kuta, awal 06

Apa yang terlihat ketika senja hari diamati dengan seksama? Saya melihat warna2 yang muncul di langit krn pantulan sinar matahari. Konfigurasi awan-awan yang membentuk berbagai pola bentukan. Dan gurat-gurat sinar yg menyeruak diantaranya. Matahari dan gradasi yang berganti2 warna secara halus tiap momen.

Dan jika saya perluas pengamatan saya, akan didapati detil2 yang lain. Tak ada batas. Kemudian saya tahu bahwa tidak akan pernah ada senja yang persis sama setiap harinya.

Senja hari terasa sama, ketika pikiran saya sibuk akan hal2 lain. Bahkan senja tak akan terasa, jika perhatian saya ada ditempat lain, merencanakan, memikirkan, mengkhawatirkan. Padahal berjuta benda langit membentuk keselarasan yang berubah-ubah halus setiap detik. Simfoni keindahan yang tak pernah berulang sama disetiap kemunculannya.

Mungkinkah ini juga tidak hanya terdapat pada senja? Bagaimana dengan pagi hari? bagaimana dengan siang hari? Bagaimana dengan malam hari? hidup yang saya jalani?

Yang mungkin terjadi, didalam tiap momen kehidupan juga terdapat detil-detil seperti senja ketika matahari tenggelam. Dan keindahan terangkai hanya jika saya mau mengamatinya. Mengamati tanpa memberi label "suka warna biru", "tidak suka warna lembayung". Karena ketika saya berusaha menghilangkan warna yang tidak saya sukai, maka saya berusaha mengenakan kacamata yang bisa mengubah warna itu menjadi warna yang saya sukai. Ketika saya berusaha memperbanyak warna yang saya sukai dan menghilangkan warna yg tidak saya sukai, maka senja tidak akan indah lagi. Saya tidak bisa lagi melihat warna yang sebenarnya. Keindahan yang telah ada secara apa adanya. Bahkan disaat saya sibuk melabelinya, saya telah terpisah dari detil2 itu.

Kemudian munculah perasaan "hidup yang membosankan", "hidup yang itu-itu saja", "hidup yang tidak lengkap", "hidup yang mengecewakan". tanpa menyadari bahwa saya sendiri yang mengenakan kacamata untuk melabeli tiap pengalaman, melabeli suka dan tidak suka, memperbanyak suka dan menghilangkan tidak suka. Mungkinkah diluar kacamata yang tak terlihat ini, apa yang terjadi adalah detil-detil indah yang memang disiapkan untuk saya?

Selanjutnya saya mencoba mencari pengalaman lain, berlari-lari mengejar pengalaman/pencapaian/benda yang saya kira bakal melengkapi saya. Membandingkan keluar dan semakin kosong didalam. Berdalih ingin merubah keadaan, padahal saya tak pernah benar-benar tahu keadaan yang sebenarnya diluar kacamata kekhawatiran. Mungkinkah jika saya meletakkan kacamata ketakutan, kekecewaan, perlawanan, maka saya bakal melihat bahwa semua telah tersedia disini, disana, dimana-mana?

then... if it is everywhere, it is also...nowhere...

selamat pagi sahabat, pagi ini...apakah masih pagi yang biasa ?

Labels:

0 comments:

Post a Comment