kamu tahu seperti apa indahnya kosanku ?
lantainya kayu, ditutup karpet plastik dua corak.
kalau jalan bunyi kret-kret-kret
dindingnya kayu, dan nako depan sudah berkarat tak bisa dibuka tutup lagi
gagangnya dijadikan cantolan kresek tempat alat mandiku
kunci pintunya dari kayu kecil yang dipaku
diputar-putar buat ganjel pintu yang dibikin dari triplek
kadang kalau malam terdengar kerosok musang
mondar-mandir diatap eternit, mungkin suruhan ibuku agar aku tidak tidur malam2
kamu tahu seperti apa indahnya kosanku?
ada jendela kecil, kalau aku buka aku bisa melihat pohon kelapa yang kurus tinggi2, khas daerah pantai
kalau pagi ak liat tupai2 naik turun, rajin sekali
dihorizonnya bukit2 lamno berbaris-baris
kalau sore, disana matahari tenggelam
memang batas itu tidak menampakkan matahari yang jatuh turun bulat keemasan
tapi meninggalkan lembayung tercetak di bukit2 itu seperti cap
kamu tahu seperti apa bukit2 yg dibelakangnya matahari tidur ?
itu seperti gambar dua dimensi,
seperti punggung2 makhluk purba berwarna biru yang teramat besar dicakrawala sana
sedangkan langit masih memancarkan oranye yang kontras dengan gerigi itu
selanjutnya bulan purnama yang akan muncul
dan sinarnya diatas kembali menerangi bukit2 lamno
bergradasi tiga dimensi seperti terpantul siraman cahaya redup
lalu gantian pohon kelapa kurus2 tinggi itu yang menjadi siluet hitam dua dimensi
diramaikan kerlip bintang
dan suara jengkerik
rasanya antara nyata dan tidak nyata
seperti melihat lukisan yang besarnya sejauh matamu memandang
jadi, kapan kamu pindah kekosanku ?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment