MEET THE EXOTIC ACEH'S HILLS (on the way to lamno)

11/07/2007 09:50:00 PM / / comments (2)

minggu yg lalu dapet kesempatan buat pergi ke lamno
waktu tempuh sekitar 3 jam ke arah selatan dari banda aceh
lamno sendiri merupakan daerah yg cukup parah terkena tsunami
dan ketika kejadian agak susah mengakses daerah itu dikarenakan kondisi geografisnya yg unik
disebut unik, karena lamno merupakan daerah pantai yg "dipagari" oleh bukit2

untuk menuju kesana... kita menyusuri jalan pinggir pantai yg baru dibangun ulang
dan juga 2 bukit besar...
deri yg pernah kerja disana sempat bercerita ttg suatu pulau yg dihuni oleh orang2 aceh yg bermata biru
mereka keturunan portugis
tapi karena tsunami, penduduk pulau itu habis...musnah...

mohon maaf sblmnya klo hasil fotonya kurang berkenan, maklum sebagian besar gambar ini diambil dari atas motor dengan kecepatan tinggi...untung fotografernya cukup berpengalaman dengan tipe pengambilan seperti ini...disamping mmg sudah expert, cute dan baik hati...jomblo pula...
.....(i think it's time to me to stop)

ok... selanjutnya, mungkin biarkan gambar2 ini yg bercerita...

bukit2 ini dpt terlihat dari ajun...


bukit2 didepan adalah pembatas lamno dengan banda aceh



pantai lhok nga, diambil dengan sedikit aksi akrobatik fotografer diatas motor yg melibas tanjakan ^_^


bukit2 ini diledakkan untuk membangun jalan yg baru


puskesmas di kaki bukit (on speed)



pernah nyangka ga, indonesia punya tempat seindah ini ?





ada yg pingin nampang ama motor baru


lamno yg tenang...dipagari bukit2 hijau...



rumah penduduk


menuju pantai yg tersembunyi


pantai yg dipagari bukit2 tinggi...
rasanya... seperti disekap oleh keindahan...


dan akupun termangu...(alah)

kuli ibukota's wannabe ^_^



keren kali disini kau der... ^_^





pulang senja... tak rela rasanya...






bonus ah... sedikit dansa, dengan pasir, bukit hijau, dan lautan yg membentang....

Labels:

did u marry with the right person ?

11/06/2007 10:46:00 PM / / comments (12)

Apakah anda menikah dengan orang yang tepat..??? Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah, "bagaimana saya tahu kalo saya menikah dengan orang yang tepat? Saya melihat ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di sebelahnya jadi saya menjawab "Ya.. tergantung. Apakah pria disebelah anda itu suami anda? Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!" "Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini."

Inilah jawabanya? SETIAP ikatan memiliki siklus. Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan jatuh cinta dengan pasangan anda. Telpon dariya selalu ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian sayangnya, dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang bersemangat begitu menyenangkan. Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit. Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu spontan. Ngga perlu berbuat apapun Makanya dikatakan "jatuh" cinta? Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku mabuk cinta" Bayangkan ekspresi tersebut! Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda. Jatuh cinta itu mudah. Sesuatu yang pasif dan spontan.

Tapi setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar.. perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan. Perlahan tapi pasti.. telpon darinya menjadi hal yang merepotkan, belaiannya ngga selalu diharapkan dan sikap-sikapnya yang besemangat bukannya jadi hal yang manis tapi malah nambahin penat yang ada.. Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu, namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda, anda akan mendapati perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda jatuh cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan pada tahapan-tahapan selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right person?" mulai muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya.. Nah Lho! Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta yang pernah terjadi.. anda mungkin mulai berhasrat menyelami eforia-eforia cinta itu dengan orang lain. Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas? Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu dan mencari pelampiasan diluar.

Berbagai macam cara, bentuk dan ukuran untuk pelampiasan ini, mengingkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas. Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya, hobinya, pertemanannya, nonton TV sampe TVnya bosen ditonton, ataupun hal-hal yang menyolok lainnya. Tapi tau ngga?! Bahwa jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru jawaban ini hanya ada di dalam pernikahan itu sendiri. Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya Saya ngga mengatakan kalo anda ngga boleh ataupun ngga bisa selingkuh, Anda bisa! Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh dan pada saat itu anda akan merasa lebih baik, tapi itu bersifat temporer, dan setelah beberapa tahun anda akan mengalami kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda). Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini)

KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..!

Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja terjadi? Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari. Benar juga ungkapan "diperbudak cinta" Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi. Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga berjalan dengan baik . Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini. Cinta bukanlah MISTERI Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar. Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Grafitasi), dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya. Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat tubuh kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat. Ini merupakan reaksi sebab akibat. Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita bisa "MEMBUAT" cinta bukan "JATUH". Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan sebuah DECISION, dan bukan cuma PERASAAN..!

jika ia sebuah cinta..... ia tidak mendengar... namun senantiasa bergetar....
jika ia sebuah cinta..... ia tidak buta.. namun senantiasa melihat dan merasa..
jika ia sebuah cinta..... ia tidak menyiksa.. namun senantiasa menguji..
jika ia sebuah cinta..... ia tidak memaksa.. namun senantiasa berusaha..
jika ia sebuah cinta..... ia tidak cantik.. namun senantiasa menarik..
jika ia sebuah cinta..... ia tidak datang dengan kata-kata.. namun senantiasa menghampiri dengan hati..
jika ia sebuah cinta..... ia tidak terucap dengan kata.. namun senantiasa hadir dengan sinar mata..
jika ia sebuah cinta..... ia tidak hanya berjanji.. namun senantiasa mencoba menenangi..
jika ia sebuah cinta..... ia mungkin tidak suci.. namun senantiasa tulus..
jika ia sebuah cinta..... ia tidak hadir karena permintaan.. namun hadir karena ketentuan...
jika ia sebuah cinta..... ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...
namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan...

Labels:

TQ 4 LoneL!Nne$s

11/03/2007 09:56:00 PM / / comments (4)


Thanx GOD....., untuk.......,
Kemerdekaan menjalani hidup
Keleluasaan mengejar IMPIAN
Waktu yang melimpah untuk bisa
Hang OUT
Masa yang panjang tuk
Have Fun
Bisa mengenal berbagai tipe lawan jenis

Tidur yg nyenyak tanpa dengkuran disebelahku

Kemewahan tuk memanjakan diri sendiri

(dan banyak lagi, yg mungkn terlalu panjang tuk disebutkan 1 per satu dlm doa ini)


Beri kami KESABARAN untuk.......,
Tidak kurang ajar menghadapi tuntutan-tuntutan orang2
TERSAYANG(spesial ortu)
Selalu tersenyum bila ditanya
"Mengapa keenakan melajang ?"
Berusaha tutup kuping, ketika ada selintingan
"Kapan Kawin ?"
Tidak tertawa, atas curhat teman tentang urusan rumah tangganya


Beri kami
KEKUATAN untuk......,
Tidak melepas masa lajang karena
Everybody Does
Tidak melepas masa lajang karena stigma gak Laku (Perawan Tua/Bujang Lapuk)

Tidak melepa masa lajang karena dianggap jadi penghalang adik-adik kami
Tidak melepas masa lajang karena terlanjur berbadan dua

Tidak melepas masa lajang karena mentok gakada pilihan lain ;p
Tidak melepas masa lajang karena dah gak nahan Libido

Tidak melepas masa lajang, banyak tagihan kartu kredit & utang yang nunggak ;p


Dear GOOD......,
Biarkan kami saat ini menikmati
KESENDIRIAN
Karena bagi kami,
KESENDIRIAN takkan TERLUPAKAN
Saat ini, Kami berusaha menikmati
PROSES fase hidup kami
Meresapi setiap langkah kaki,
hingga nantinya kami sadar bahwa kami telah
Osteroporosis alias dah DEWASA,
Siap melangkah ke fase berikutnya,
Siap melepas pakaian kebesaran
KEEGOISAN kami
tuk menggenapkan perjalanan kami yang baru setengah perjalanan
Dan merelakannya
PERGI pada waktunya

Atau bila kau anggap kami terlalu banyak waktu tuk bersenang-senang sendiri

Berikan kami saat ini, teman terbaik tuk berbagi kesenangan ini
The Good One, of course, if U dont Mind....,
^_^
Biarkan Cinta menemukan jalannya sendiri

CINTA tidak DiCIPTAKAN melainkan DiLAHIRkan !!!!!!

GanB@Te,My Lovelly BuDdy!!!!!
(Exactly, agak Ngeles juga sehhh-mencoba membuat pertahanan sendiri ;p)

Labels:

Bukit Soeharto - Aceh

11/02/2007 05:16:00 AM / / comments (5)


gam dan penduduk sekitar




naiki bukit turuni lembah, bersama kawan.. bertualang...




can you see a hidden beach from here ?



belajar jadi ninja...


kebo, yg memungkinkan perjalanan kali ini berlangsung...



bukit2 utara aceh...


tiga org ilang.. dan satu fotografer khusus orang ilang...



breath taking scenery... on speed...


jump again... bersama 2 org pesonk



kebo ikut mejeng...



again..on speed...


di sore mendung gerimis...
bukit soeharto..
45km utara banda aceh
raja,d3fri,deri,awancool
without a plan, just a bunch of friends jump into a series of coincidence...

theme song:
way back into love

I've been living with a shadow overhead,
I've been sleeping with a cloud above my bed,
I've been lonely for so long,
Trapped in the past,
I just can't seem to move on!

I've been hiding all my hopes and dreams away,
Just in case I ever need them again someday,
I've been setting aside time,
To clear a little space in the corners of my mind!

All I want to do is find a way back into love.
I can't make it through without a way back into love.

I've been watching but the stars refuse to shine,
I've been searching but i just don't see the signs,
I know that it's out there,
There's got to be something for my soul somewhere!

I've been looking for someone to shed some light,
Not somebody just to get me through the night,
I could use some direction,
And I'm open to your suggestions.

All I want to do is find a way back into love.
I can't make it through without a way back into love.
And if I open my heart again,
I guess I'm hoping you'll be there for me in the end!

There are moments when I don't know if it's real
Or if anybody feels the way I feel
I need inspiration
Not just another negotiation

Labels:

Meretas Asa Di Tapak Bima(2)

10/28/2007 07:33:00 PM / / comments (2)


Pesona Sunset!!!

Setelah sekira setengah jam istirahat, kami segera mendirikan tenda. Nyari kayu buat adek-adek dan juga buat patok. Maklum tenda kami bukan tenda doom. Sejenis tenda Pramuka, cuma bahanya dari parasit, jadinya agak ringan gitu.

Segera kami mencari kayu setelah tenda berdiri. Hari sudah menjelang malam. Untuk penghangat, entar kami membuat api unggun. Karena ini masih musim kemarau, makanya nggak bakalan sulit membuat api unggun. Selain kayunya kering juga karena kayu pinus. Kayu ini terkenal mudah sekali terbakar.

Untuk masalah turun besok, kami sudah berencana untuk turun melewati telaga ngebel, sekalian jumatan disana. Takutnya entar nggak nyampai rumah kalo lansung pulang. Selain itu biar anak-anak kloter kedua yang kelihatanya akan langsung memotong jalur langsung lewat Desa mendak biar jalan agak jauh waktu turun nanti. He…he…he..

Selesai membuat tenda kami segera membuka perbekalan. Nasi yang tadi masih segera kami santap. Lauknya sekarang mentok goreng yang dibawa tharom.nasi yang bergitu banyaknya, abis tak bersisa.

Hari menuju senja. Sang surya merajuk keperaduannya. Itu menjadi pemandangan yang luar biasa. Melihat sunset dari puncak gunung. Jarang-jarang kita bisa melihat dengan jelas. Aku nikmati detik-demi detik perubahan tersebut. Lelah yang sedari tadi menggelayut terbayar lunas sudah. Terima kasih tuhan!

Kelompok dua yang beranggotakan sebelas orang belum menampakkan batang hidungnya.

Tak lama berselang mereka muncul juga. Sekira jam enam sore. Mereka datang tak berbarengan. Yang cepet ninggalin yang pelan. Kasihan juga sih yang pelan, justru biasanya mereka membutuhkan bantuan, minimal semangat gitu. Enam orang datang duluan. Elii, budi, husen dkk.

Lima orang terakhir ternyata ada adik kelasku di sma dulu. Mereka anggota PPA SMA ku dulu. Gepalassa Pareanom, tempat menimba ilmu tentang alam bebas pertama kalinya.

Ternyata benar, mereka langsung memotong jalan, langsung naik dari Desa Mendak. Jadinya rutenya lebih pendek.

Kamipun ngobrol ngalor-ngidul tentang banyak hal, tentang adanya pasangan lesbi dari Ponorogo yang juga anggota GEMPA(Generasi Muda Ponorogo Pecinta Alam) yang sempat berkelahi dan akhirnya mereka berpisah jauh. Juga tentang perilaku seks bebas diantara penggiat alam bebas yang makin terang-terangan. Tentang pendakian selanjutnya yang akan mengambil rute gunung Lawu, dan juga tentang acara Lintas Alam yang diadakan anak KAMUPALA Ponorogo yang akan dilaksanakan minggu tanggal 28 Oktober ini.

Juga tentang niatan mereka mengikuti kegiatan alam bebas. Ada yang karena pingin gagahan, karena pengen mencari jati diri, mencari pelarian setelah penat bekerja ataupun beragam motivasi lain.

Tak terasa jarum jam menunjuk angka sebelas. Rasa kantuk juga sudah menggelayuti kelopak mataku. Beberapa anak juga sudah tidur didalam tenda. Akhirnya akupun terlelap dalam mimpi-mimpi.

Rasa kebelet kencing dan keroncongan perut membangunkanku. Aku lihat angka di hpku menunjuk 01.30. masih terlalu malam sebenarnya. Tapi tak tahu perut rasanya melilit minta diisi. Aku korek-korek beberapa tas. Menemukan mie instant dan beberapa penganan. Sembari menghangatkan badan, aku merebus air di api unggun.

Mbikin kopi dan mie instant, joinan dengan anak-anak. Beberapa anak yang tidur lebih awal mulai membuka mata. Kami lanjutkan obrolan tadi. Tentang nasib yang tak menentu, tentang cewek yang makin susah didapatkan. Kamipun hanya bisa senyum dan tertawa. Ditengah makin banyaknya cewek dibanding cowok masih banyak sekali jomblo-jomblo disini. Hehehe…


bersambung...

Labels:

Wonderfull D@y !!!!!

10/28/2007 01:20:00 AM / / comments (2)

Gak nyangka.....,
Kemarin gw sempet Hopeless, klo sebagai Slave in Bankir-jatah cuti bersama cuma sehari di hari Jumat, 12 Oktober'07 doang.
Ternyata Rabu sore 10 Oktober'07, sebelum gw cabut dari kantor

Ada fax masuk dari Kantor pusat-bahwa cuti bersama ampe 16 Oktober'07

Tanpa pikir panjang lagi...,
Gw Cancel schedule cuti gw yg tadinya Senin - Selasa, jadi Rabu-Kamis
Finally, gw kmarin maruk banget but PUAS
coz seminggu gw cabut dari Rutinitas yang SUCK ;p!!!!

Gelo'....., Cape banget...., Lebaran menguras tenaga Schedule padat, harus bisa bagi waktu buat keluarga Bokap, keluarga Nyokap, temen2 gw
Padahal Notabene, sekarang gw masih 'Single Fighter'

Gimana ntar klo dah Double yak ;>???
Bayangin aja...., Pemalang - Moga - Pemalang- Semarang- Salatiga - Ungaran - Pemalang - Moga -Pemalang - Moga - Pemalang selama seminggu gw jalani.
But, seru juga bisa banyak pengalaman & ketemu ma banyak kejadian


Yang paling seru...,
Pas reunian ma anak2 SMU tanpa diduga dan direncana alias NEKAD
Gak sesuai ma plan yang dijalankan, akhirnya tep juga kita ngumpul2
Bermodalkan NEKAD sebenarnya.
Tapi bagiku gakkan terlupakan!!!!

Kapan lagi coba, aku bisa jalan-jalan pake mobil pick up terbuka

Mumpung blum ada yang ngelarang.....
Makanya Have FUN GO MAD !!!!

klo direncana, gak bakal gw ngalamin ini
Kurang kerjaan banget sih, pikir orang yang ngeliat
Mungkin bagi kalian, ini Simpel

But, bagiku lewat hal-hal yang simpel kadang malah jadi fase hidup yang Indah
Buat jalani sesuatu yg lebih BESAR ke depannya ^_^
Thanx buat temen2 yang kemarin mau diajak GILA_GILAan ;p
Walau masih lingkup kandang sendiri
Exp: Si KuNhIepz yg lagi search New Soulmate-GANBATE Bro ;p!!!!
Sori, gw blm sempet kirim pic2 kemarin


P.S.
Walo telat, gw pengin minta maaf atas KHIlAF yang telah tergores di fase lalu

Labels:

Meretas Asa Di Tapak Bima.........(1)

10/26/2007 08:00:00 AM / / comments (0)

Cucuran Keringat Semangat .....



Pendakian ini sebenarnya sudah kami rencanakan sejak lama. Pendakian masal ke gunung Tapak Bima. Kami ingin mengenalkan sosok gunung ini pada para penggiat alam bebas. Selain untuk pelestarian hutannya, siapa tahu gunung ini terkenal, penduduk sekitarnyapun akan mendapat imbasnya. Meskipun untuk seramai gunung Lawu akan sangat sulit.
Hari yang kami rencanakan sebenarnya adalah hari rabu, H+5 lebaran. Tapi berhubung terlalu mepet, diundur hari kamisnya. Kamis pagi naik, jumat pagi turun. Jumatan di desa Mendak,desa terakhir. Selesai jumatan langsung cabut, balik ke rumah.
Seminggu sebelum lebaran, ada wacana baru, anak-anak mau naik hari sabtu, H+7 lebaran. Katanya beberapa anak dari Ponorogo dan Dolopo (golongannya Lina, baca: Lintas Bumi Mojopahit)akan ikut. Tapi mereka nggak memberi kepastian pada kami. Setelah berdebat sengit, karena aku udah rencana jauh-jauh hari, untuk mendaki hari kamis, terpaksa aku akan naik berdua saja. Dengan temanku yang lain, Edi. Kalaupun Edi nggak mau, ya terpaksa melakukan pendakian solo. Ya untuk latihan mental lah. Udah lama aku nggak ngelakuin pendakian solo.
Anak Ponorogo dan Dolopo ngebatalin janjinya pas malem takbiran. Terpaksa anak-anak musyawarah lagi. Aku tak ikut. Aku sudah mantap untuk ndaki hari kamis, dengan atau tanpa teman. Malam itujuga anak-anak rapat, akhirnya diputuskan ndaki hari kamis Ya akhirnya aku nggak jadi ndaki solo dech. Tapi nggak papa, lain kali mungkin.
Selain itu pendakian dibagi dua klodak(kelompok pendakian), pagi dan sore. Yang pagi lewat jalur Pesanggrahan, yang sore lewat jalur Mendak. Jalur pesanggarahan lebih jauh karena harus memutar.
Kamis pagi jam enam, tharom sudah kerumahku. Dia konfirmasi aja masalah keberangkatan. Aku segera packing barang. Jam tujuh aku sebenarnya udah siap, tapi justru anak-anak yang lain yang belum siap. Katanya sih yang rombongan pagi ada delapan orang. Aku, Edi, Tharom, yang lain aku tak tahu.
Jam delapan kami sudah cabut ke daerah Pintu, Dagangan. Tempat nyari omprengan. Anak-anak yang lain belum datang juga. Terpaksa aku nyamperin mereka. Di konter HP Eli, tempat anak-anak biasa ngumpul. Disitu baru ada satu orang yang akan berangkat pagi, Robert alias Sodik. Robert ini anak ponorogo satu-satunya yang datang.
Sekira setengah jam, rombongan yang lain baru datang, Gian, Yudi, Andik, dan Samsul. Setelah ngumpul semua, kami segera nyari omprengan. Dapet sih, tapi ngetem dulu. Nunggu penumpang yang lain katanya. Penumpang yang ditunggu-tunggu tak datang. Setelah kami desak akhirnya pak sopirnya nyerah juga. Kami langsung diantarnya ke Pesanggrahan. Tempat awal perjalanan kami.
Tiga puluh menit waktu yang dibutuhkan sang mobil untuk membelah jarak Pintu-Pesanggrahan. Kami kena empat puluh ribu. Sebenarnya sih mereka minta enampuluh ribu, ya kami aja nego dong, masih banyak omprengan yang lain. Akhirnya dapet empat puluh ribu. Masing-masing anak limaribu.
Begitu sampai pesanggarahan kami langsung berangkat, pesanggarahan berada sekitar 600 mdpl. Siang itu udara terik banget. Ubun-ubunku rasanya mau merekah. Tapi itu tak menghalangi langkah kami. Sesampainya dilembahan, disungai pertama yang dilewati, kami istirahat. Capek juga sih. Sekira lima belas menit tak ada haiwan yang nampak. Monyetpun tiada. Kami segera melanjutkan perjalanan.
Kami sempat kehilangan jalan. Udah lama nggak dilalui sih. Jadinya hilang gitu jalannya. Setelah beberapa saat mencari, akhirnya ketemu juga jalan yang dimaksud. Sekira satu jam kami berjalan, sampai juga di desa terakhir. Dusun Gedangan, Desa Mendak di Kabupaten Madiun dan Dusun Semenok, Desa Ngebel di Kabupaten Ponorogo. Dua dusun ini hanya dipisahkan oleh sungai kecil. Dua-duanya bisa dilalui. Tapi lewat dusun Semenok jalanya lebih lebar, karena sering digunakan oleh para pendaki.
Kami istirahat di dusun Semenok, untuk mengisi perekalan air dan untuk mengisi perut kami yang mulai keroncongan. Tharom dan Gian tadi bawa nasi hampir dua bakul, satu untuk di sarapan di Semenok, dan satunya waktu nyampai puncak. Kami segera istirahat di bawah pohon. Makanan sudah kami buka semua. Tinggal makan aja. Lewat penduduk setempat, katanya di bawah kami ada kakus, dia nyuruh kami menyingkir. Pantesan dari tadi baunya kok nggak enak gitu. Udah terlanjur basah, ya akhirnya makanan kami sikat juga. Dasar perut udah keroncongan.
Setelah persiapan semuanya selesai, pukul 12.30 kami berangkat dari Semenok. Jalan awal sih landai banget. Setelah itu kami menemui tanjakan pertama. Cukup lumayan, dengan kemiringan sekitar enampuluh derajat. Badan rasanya dibebani tubuh yang luar biasa berat. Baru sepuluh langkah istirahat, begitu seterusnya. Sampai juga dipersimpangan jalur, tempat landai, yang biasa kami sebut pos satu. Sekira pukul 13. 45 kami sampai. Istirahat sekira lima menit.
Reco Macan adalah tujuan berikutnya. Biasa kami sebut pos dua. Disini sebenarnya tiada Reco(Arca), yang ada cuma kumpulan batu-batu besar tak beraturan yang miripi orang bersila dan juga menurut penduduk dulu di batu-batu itu sering nampak macan(harimau) bertengger diatasnya. Makanya penduduk sekitar menyebutnya Reco Macan. Kami sampai di reco 14.00. Sekitar lima menit kami istirahat.
Puncak Tapak Bima sudah menunggu kami. Segera kami beranjak. Dengan semangat empat lima Gian memimpin pasukan. Menyusuri ilalang yang lebih tinggi dari tubuh kami. Badan beret terkena ilalang, beban menggantung dipundak, peluh membasah tak mematahkan asa kami. Tubuh makin lelah, jalan makin menanjak. Memaksa kami sering istirahat. Kami sampai di pos tiga, tempat landai terakhir sebelum puncak, pulu 15.05. Jarak pos tiga dan puncak cukup deket sih. Tapi karena badan yang makin kelelahan, memaksa kami harus istirahat.
Setelah berjalan tertatih-tatih akhirnya sampai juga kami di puncak. Angka di hp menunjukkan 15.30. akhirnya sampai puncak juga. Kami langsung rebahan kelelahan. Kami sampai puncak secara bersamaan. Delapan orang sekaligus, tanpa ada yang kececer satupun. Thanks God!!!
(bersambung...)

Labels:

tentang hati...

10/26/2007 12:20:00 AM / / comments (2)

Duka Kuta duka kita

(Kompas, 6 Oktober 2007)

Lima tahun lalu, tepatnya 12 Oktober 2002, untuk pertama kali bom teroris meledak di Kuta, Bali. Ratusan nyawa melayang. Kendati warga Australia yang paling banyak mendapat korban, di depan kematian yang menyayat tidak lagi relevan bercerita tentang kewarganegaraan. Lebih relevan bercerita tentang derita-derita manusia.

Semua manusia mau bahagia, tetapi keseharian sebagian manusia menimbulkan luka penuh derita. Melalui kebencian, kemarahan, dan dendam membuat manusia terus menumpuk derita.

Serangan teroris 11 September 2001 atas gedung kembar World Trade Center AS memang sebuah kegelapan. Kegelapan ini mau diselesaikan dengan kegelapan lain melalui serangan AS dan kawan-kawan ke Afganistan dan Irak.

Kemudian, terjadilah bom Bali kedua, bom teroris di turki, bom bunuh diri di Irak, penyanderaan orang Korea di Afganistan, peledakan bandara di London, dan bom-bom susulan lengkap dengan amarah dan dendamnya. Sudah mulai tersebar luas berita dan analisis bahwa nasib AS di Irak akan serupa dengan di perang Vietnam.

Bercermin dari sini, peradaban sedang berkejaran dari satu kegelapan kebencian menuju kegelapan kebencian yang lain. Dalam hal ini Bali sedang berbagi cahaya-cahaya pemahaman. Mungkin benar pendapat sejumlah aktivis perdamaian, Bali adalah pusaka perdamaian dunia.

Berbagi cahaya
Di Bali pernah terjadi, bagaimana kebencian bom teroris-kendati terjadi dua kali-tidak disusul kebencian lain yang lebih besar. Kebencian, kemarahan, dan dendam direspons dengan tangan-tangan yang bersalaman dan berpegangan.

Haji Bambang dan kawan-kawan serta Nyoman Bagiana Karang dan kawan-kawan di Kuta seperti tidak tersentuh kegelapan dendam, kemarahan, dan kebencian. Kemudian melangkah terang memperingan beban banyak sekali derita manusia.

Sekian tahun setelah derita Kuta terjadi, Haji Bambang telah menerima banjir penghargaan dari dalam ataupun luar negeri. Nyoman Bagiana Karang sudah menjadi anggota DPRD. Pulau Bali berturut-turut mendapat predikat pulau terbaik di dunia sebagai tujuan wisata oleh sejumlah media bergengsi tingkat global. Seperti sedang berbagi cahaya-cahaya pemahaman, di mana kebencian tidak dilawan dengan kebencian, kemarahan tidak diikuti kemarahan, dendam tidak dibalas dengan dendam. Di sana kebencian, kemarahan dan dendam berubah menjadi kekaguman.

Melalui cara berespons seperti ini, tidak hanya Bali yang sedang melukis berbagai keindahan kedamaian, tetapi juga Islam-melalui keteladanan Haji Bambang dan kawan-kawan-sedang melukis keindahan-keindahan kedamaian. Tidak saja di Timur Tengah sana pernah lahir keteladanan islami yang menyentuh hati. Di Bali juga pernah lahir keteladanan islami yang menyentuh hati.

Tanpa bertanya judul agamanya apa, Haji Bambang dan kawan-kawan lupa dendam, lupa kemarahan, lupa kebencian, lupa ketakutan akan kematian-karena situasi saat itu demikian mencekam-kemudian bahu-membahu meringankan tidak sedikit derita manusia.

Dengan kejadian ini, Bali seperti mau membuka kembali wajah Islam yang indah, rahmatan lil-alamin (menjadi berkah bagi sesama).

Derita, cinta dan kedalaman
Sebagaimana diceritakan banyak kisah manusia, derita memang berwajah ganda: menyakiti atau membuat suci. Derita menyakiti jika manusia penuh api dendam dan sakit hati, lalu di balas dendam dan sakit hati yang lebih besar. Demikian ia menggelinding seperti bola salju yang kian membesar dari hari ke hari.

Derita membuat suci bila manusia sadar bahwa dalam derita ada bimbingan kehidupan. Meminjam pengalaman orang-orang sufi, bila dalam daun jatuh saja ada pesan kehidupan, apalagi dalam derita yang memakan ratusan nyawa manusia. Jika manusia berkonsentrasi kepada bimbingan kehidupan dalam setiap kejadian, derita bisa membuat manusia mendekati cahaya. Jangankan dalam terang, dalam gelap pun cahaya itu datang. Cahaya ini juga yang membimbing Kuta saat digoda derita.

Dalam kearifan Timur, derita adalah momentum membayar utang kita ke kehidupan, orang tua, guru, dan kekeliruan-kekeliruan masa lalu. Siapa saja yang melawan tidak hanya gagal membayar utang, ia malah menciptakan baru. Siapa yang mengalir dalam derita, ia sedang membayar utang dengan ikhlas lalu bebas.

Dan, yang penuh keberuntungan adalah mereka yang dibuat suci oleh derita. Terutama karena melalui tidak terhitung jumlah derita, ia sedang membuat dirinya memiliki a boundless capacity to suffer –kemampuan untuk menderita secara tidak terbatas. Ia sudah seagung samudra, apapun yang dilemparkan kesana tidak terpengaruh. Tidak terbayang agungnya kehidupan jika kematian disambut dengan cara seperti ini.

Kebahagiaan memang menawan, tetapi tidak mengajarkan apa-apa. Derita memang penuh air mata, tetapi teramat banyak manusia yang dibuat lebih sempurna oleh derita. Jalalludin Rumi bercahaya akibat derita kehilangan guru dan buku. Kahlil Gibran lahir dan tumbuh dalam penderitaan. Arjuna meraih pencerahan dalam kesedihan amat mendalam. Pema Chodron memasuki gerbang pencerahan setelah langit kesetiaannya pada suami diruntuhkan perceraian.

Derita kerap membuat manusia peka dan mudah terhubung. Di atas semua ini, derita memaksa manusia menyadari secara mendalam bahwa dirinya saling terhubung dengan makhluk lain dalam jejaring laba-laba yang bernama kehidupan. Apa pun yang dilakukan manusia dalam jejaring ini, baik-buruk, suci-kotor, benar-salah, akan kembali ke dalam dirinya.

Karena itu, tidak berlebihan kalau disimpulkan bahwa derita Kuta derita kita juga. Bukankah dalam bunga mawar ada unsur bukan bunga mawar (tanah, air, sinar matahari)? Bukankah dalam kekejaman teroris ada jejaring kebencian manusia yang berumur ribuan tahun? Bukankah derita Kuta sedang mengingatkan manusia hanya dengan cinta kita bisa bahagia? Rupanya derita membuka jendela cinta.

Pencari-pencari ke dalam diri-melalui puasa, meditasi, zikir, kontemplasi, dan yoga-teramat jarang yang berdoa agar mengalami derita. Namun, tetap saja derita berkunjung sebagai tamu kehidupan. Kadang datang melalui bencana, kematian, kesialan, dan kegagalan. Namun, siapa saja yang telah diterangi pemahaman “derita membuka jendela cinta” tahu bahwa derita juga sebentuk cahaya penerang perjalanan. Bukankah kedalaman (depth spirituality) hanya membuka diri kepada batin yang menemukan puncak keheningan dalam aneka guncangan?

Selamat hari raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin

GEDE PRAMA
Bekerja di jakarta, tinggal di
Daerah Perbukitan Desa Tajun,
Bali Utara


Ga sengaja nemu artikel ini di bagian opini nya kompas. Pas ditengah baca2 kok style nya mirip sama salah satu penulis favoritku, ternyata bener pengarangnya mbah gede prama.

Bukan apa2 si, kebetulan beberapa hari sblm nemu artikel ini ak diskusi ama seseorang tentang “dendam” dan “sakit hati”. Dan di tulisan diatas walo berlatarkan kejadian di pulau dewata sana, tapi esensi yg ingin dikemukakan adalah seni menghadapi penyakit hati khususnya dendam.

Sekedar pingin nambahin, ada satu ayat yg ak anggap relevan ama hal ini. bunyinya kurang lebih “barangsiapa bersyukur maka akan Kutambahi nikmat tapi barangsiapa lalai akan nikmat yg Ku berikan, maka azabKu amat pedih”. Lah terus apa hubungannya ? orang lagi kena masalah, sakit hati kok malah disuruh bersyukur? Justru ak lihat disini intinya. Dalam tiap keadaan selalu ada yg bisa disyukuri. Pun ketika masalah menimpa kita, masih selalu ada yg bisa disyukuri. Masih diberi udara untuk bernafas, masih diberi mata untuk melihat... dikasi lidah buat ngrasain tomyam... itung sendiri deh... (niscaya tidak akan bisa menghitung rahmatKu) nah ketika kita bersyukur maka kita akan merasa lebih baik. Jika dikaitkan dengan The Law of Attraction yg disebut2 dlm The Secret-nya Rhonda Byrne. Pikiran yg penuh rasa syukur, dan bahagia akan menarik hal2 yg baik kedalam kehidupan seseorang. Ada jg yg bilang kalo syukur adalah doa yg paling baik. Dan orang yg kaya bukanlah orang yg banyak hartanya, tp yg senantiasa bersyukur. Masuk akal juga sih, orang kaya adalah orang yg ga pernah kekurangan = orang yg selalu bersyukur. Walaupun menggunakan sudut pandang keyakinan yang berbeda, Neale D. Walsch dlm Conversation with God juga mengatakan bahwa syukur bukanlah proses pasif, tapi justru proses yang aktif. Dengan bersyukur maka kita mengakui bahwa kita berkelimpahan, dan kemudian mulai bergerak dengan berfokus pada apa yang kita miliki dan bukan terbebani dengan apa yg telah hilang.

Option lain selain bersyukur adalah “lalai dengan nikmat yg diberikan”. Yaitu di tiap keadaan, terutama ketika keadaan dirudung masalah. Seringkali kita menyesali apa yg telah hilang. Padahal menurut hakekatnya inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Tidak ada yg namanya “kehilangan”, yg ada hanya “kembali”. Kita menyesal hilangnya sebuah hubungan, kita menyesal hilangnya sebuah barang, kita menyesal hilangnya uang, kehormatan dan lain sebagainya. Jika kemudian didalam proses permasalahan itu ternyata berkaitan dengan seseorang. Maka kemudian kita mendendam kepada orang tersebut. “karena orang itu... jadinya ak kehilangan....” padahal semua sdh ada yang ngatur. Dan yang ngatur itu nunggu2.... kita mau bersyukur... ato lalai akan nikmatku. Nah... seringkali kita memilih yg kedua... mendendam... sakit hati... mencoba membalas... mencoba merebut kembali... menyakiti orang lain... gak terima... didalam proses itulah janji ayat itu berlaku.... “azabKu amat pedih” ini adalah azab ketika di dunia, yaitu perasaan benci... dengki jika orang yang kita anggap musuh kita mendapatkan sesuatu, berusaha mencari cara untuk membalas sehingga hidup kita tidak produktif lagi... ak si pernah ngerasain... ga enak banget... tp dasar blm dikasi pencerahan terus aja pengen ngebales... sampe bener2 ngerti... lg di azab. Nah setelah bener2 kerasa ga enak banget.... baru deh...nyadar. kemudian membenahi diri... bahwa apa yg dilakukan sangat destruktif dan hidup jadi sia-sia klo kita cmn berkutat dlm pemikiran pembalasan sakit hati.

Beberapa nasihat yg ak dapet dalam proses peralihan dari keinginan membalas sakit hati menjadi bersyukur adalah bahwa kita jauh lebih baik dibandingkan musuh kita. Hmm.. mungkin kata2 ini berkesan sombong, tp maksudnya gini. Jika ada orang yang melakukan tindakan jahat ama kita, kemudian kita berusaha bales maka derajat kita sama dengan musuh kita. Makanya menurut cerita ada salah seorang tokoh besar yang dilempari kotoran tiap hari oleh seseorang, tp ketika suatu hari orang itu sakit malah dijenguk oleh tokoh besar tersebut. Menurut bahasa gede prama : sudah seagung samudra... apapun yg dilemparkan kedalamnya.... tidak akan terpengaruh....

moga2 kita bisa bersama jalan kearah itu....

Labels:

ada kejadian...

10/22/2007 07:45:00 PM / / comments (2)

kmrn malem di tempat temenku ada kejadian
jam satu malam warga menggrebek polisi yg sedang "main" ama bencong
ga cuman satu tapi rame2...

trus jam tiganya ada laki2 dan perempuan yg bukan suami istri sedang berduaan
disandera ama warga dan diguyur air comberan
sampe pagi...

pagi2nya istri yg cowo dateng
ngamuk2...

aneh...

Labels:

baru 2 hari kok ^_^

10/19/2007 04:00:00 AM / / comments (2)

lalu ini hari2 awal di ujung pulau sumatera
turun dari pesawat lgsg dijemput deri dan dibawa ke rumah nya di neuheun
malamnya masih aga2 shock krn perpindahan tempat dan bbrp kejadian yg dialami di semarang
tapi setelah tidur...
pagi2 nya ternyata baru nyadar
terbangun di perumahan di atas bukit
hasil bantuan dari "buddha suci" - salah satu NGO yg memberikan bantuan perumahan bagi korban tsunami
dan pagi2 itu, sambil menghirup udara segar salah satu bukit di neuheun...
memandangi cakrawala dan hutan2 disana
batu2 besar yg berserakan sekenanya dibagian lain bukit
hmm....
terimakasih Tuhan telah membawaku kesini...

perjalanan kantor yg berada di aspal mulus
dan memandangi bukit2 serta tambak2
sedikit kabut
menuju banda aceh
sempet mampir sebentar di pantai yg ada disitu
ngeliatin sabang...
"ntar klo libur kita kesana" kata deri
sambil sibuk ama SLR nya

dan keberangkatan ngantor yg serasa spt kepulangan dari sebuah piknik, pun dilanjutkan...

ajun - banda aceh...
daerah tempat ngantor NGO2
dan banda aceh pun terlihat sama spt kota2 lainnya
mungkin spt pekalongan atau tegal
lebih kecil lagi
mungkin pemalang
tapi msh untung pemalang
punya dua toserba besar serta bioskop
disini toserba cuman satu
namanya pantai pirak
bioskop ? ga ada... hehe...

tp exotic, krn disana-sini terlihat ornamen2 etnik

hmm... yg pasti...
ga terlihat tanda2 gam
atau bekas2 dom
yg ada cmn bekas2 tsunami yg mulai menipis
digantikan bangunan2 baru...

hmm... baru 2 hari...
ga tau deh pengamatan selanjutnya...

c ya all...

Labels:

Dygta's song...

10/02/2007 07:52:00 PM / / comments (0)


Bila

Waktuku tersisa
Untuk s´lalu di sisi
Menjaga hatimu

Aku
´Kan s´lalu mencoba
Berikan yang terbaik
Untuk kau miliki

Tapi maafkanlah aku
Waktuku hanya sesaat

Aku tak bisa memiliki
Menjaga cintamu
Walau sesungguhnya hatiku mencintaimu, memilikimu
Aku tak ingin kau terluka
Mencintai aku
Hapuslah air matamu dan lupakan aku

Sendiri
Di batas asaku
Hanya ingin kau bahagia
Jalani hidupmu
Aku kan slalu mencoba
Berikan yang terbaik untuk kau miliki
Tapi maafkanlah aku








Labels:

another farewell...

10/02/2007 07:07:00 PM / / comments (2)

beberapa jam menjelang perpindahan kota...
kyknya beberapa bulan ini byk bgt pindahannya
di rumah bude Blok S, 2 bln
trus hbs itu ngekos di bendungan hilir 1bln
hbs itu pindah lagi ke BSD City 1bln
skrg... ngemasin barang2
kembali ke headquarter pemalang
buat persiapan menjelang perpindahan pulau, setelah lebaran nanti

kalo perpindahan dari bendungan hilir meninggalkan temen2 care center telkom multimedia,
maka perpindahan kali ini meninggalkan temen2 sigma
selama sebulan ini dapet 2 sahabat baru
andre and krishna
secara profil dua-duanya mirip
sama2 berasal dari jawa timur dan pertama kali merantau ke jakarta
walo udah pernah kerja selama setahunan
tapi sama2 buta dengan ibukota
mereka sama2 training di surabaya

lalu apa persamaan mereka yg paling mendasar sama aku ?
sama ngerasa kesasar di perusahaan yg ini :p
mungk gara2 utek yg sama2 kaget ngadepin pekerjaan programmer :p
dan mencoba beradaptasi dengan budaya perusahaan yg agak2 unik

bagaimanapun...
dengan adanya 2 org tadi, jadi bikin satu bulan kerja ini tidak segaring andaikata ga ketemu mereka
sahur or buka bareng walau andre seorang catholic
pulang kerja bisa ketawa ketiwi bertiga di kosan
sementara penghuni yg lain mendekam di kamar berkutat dengan laptop meneruskan pekerjaan yg dibawa kerumah
well... kita bertiga sama2 bukan maniac programmer yg bisa tahan dari pagi sampai dini hari melototin kode
jadi yg ada, ngobrol ngalor ngidul sambil terkadang menertawakan keadaan kita saat ini
yah... klo belum bisa merubah, maka mau tidak mau harus menikmati...

tp bagaimanapun ada pertemuan pasti ada perpisahan,
dan walo cmn sebulan... tp asyik jg klo inget2 cerita2 mereka
andre yg hampir nglanjutin kuliah lg di singapura tp ga jadi
krishna yg dikerjain hombreng dlm busway
mereka yg seneng bisa baca gratisan sambil duduk manis di gramed PIM2
hmm....
yah... walo berat... "another farewell" ini mmg hrs dilalui...

ps: buat temen2 di jkt thx atas semua bantuannya ya...
special thx to k13 and am-boy...
sorry ga smpt bikin farewell party di jkt
di pemalang aja deh, sege tahu ato mbongkot ye kena ^_^

Labels:

hidup yg kaya adalah hidup yg penuh dengan syukur...

9/24/2007 05:25:00 AM / / comments (4)

disatu waktu ak ada disebuah ruangan dilantai 17, dilengkapi koneksi
broadband yg memungkinkan mendownload musik2 multiply dlm hidungan detik
sebelahku terminal telpon dgn unlimited budget buat nelpon kemana ajah,
teman2 seumuran yg saling ngejek dan bercanda...,

diwaktu yg lain menikmati kosan petak seharga 200rebu-harga jakarta,

ngglosor di kereta ekonomi bersama backpack segede gaban, misinya pindahan
tapi rasanya kyk mo backpacking ^_^

saat ini... dilantai 5 sebuah gedung german_centre, dengan view jendela
menghadap kerlap-kerlip lampu sebuah kota satelit dimana rumah2 elit
gampang ditemui...
ditemani dua cewek cantik: joss stone & norah jones...

yg jelas tulisan ini bukan buat pamer diri, krn dr kuantitas materi blm
ada apa2nya...
im underpaid but im young (kata hands on my pocket nya alanis ^_^)
tulisan ini cmn salah satu bentuk proses untuk mencoba selalu bersyukur...
dlm tiap perubahan yg dilalui...
masih bersyukur dikasi pikiran yg berubah2
dan diberi keberanian (atau kebodohan) buat mencoba tiap peluang...

kembali dipersimpangan ini...meragu...
menimbang2 jalan yg dipilih... seperti waktu yg sebelumnya...
berani menukar fasilitas dengan ketidakpastian ?



hmm...asyiknya hidup ini... ^_^

Labels:

Lintas Bumi Mojopahit

9/21/2007 01:57:00 AM / / comments (1)

Hari masih pagi banget. Temenku Tharom datang sendirian kerumah. Kami rencananya sih mau ke Waduk Bening atau yang lebih dikenal dengan Widas, kecamatan Saradan, Madiun, ya untuk refresing, camping dan mancing. Ini malam minggu terakhir sebelum masuk Bulan Ramadhan, mubazir kalo ga’ dimanfaatin, secara kami semua jobless, nganggur kok bangga sih mas.
“Sido ga’ Rom neng Widase?(Jadi nggak Rom ke Widasnya?) ” tanyaku ketika dia baru membuka pintu.
“Wah ketoane ra sido e, Trus piye iki. Yen aku rencanane neng Mojokerto. Kan ono acara Lintas Alam. Kowe melok ra?(Wah, kelihatanya nggak jadi, trus gimana ini. tapi aku rencananya mau ke Mojokerto. Kan ada acara lintas alam. Kamu ikut nggak?)”
“Wong loro wae?(dua orang saja)”
“Ketoane liane ra gelem. Ayo budal dewe wae”(kelihatanya yang lain nggak mau. Berangkat sendiri aja.)
Aku dalam dilemma. Sebenarnya rencananya kemarin siang kita berangkat ke Widas. Trus bermalam disana sambil bikin ayam bakar gitu, paginya langsung balik. Aku langsung mau, karena siannya tetanggaku ada yang ngadain hajatan, mau ngawinin anaknya yang juga temen mainku juga. Tapi anak-anak nggak jelas, main batalin aja. Sedang kalo ke Mojokerto aku nggak bakalan bisa datang pas hajatan tersebut. Lintas alamnya dimulai jam 06.30 pagi pas hari minggunya. Sedang acara kawinannya jam 13.00 minggu siang. Mojokerto-Madiun sekitar 3 jam.
Setelah mikir-mikir, akhirnya aku mutusin pergi ke Mojokerto, secara ini acara terakhir sebelum masuk bulan Ramadhan. Ya dengan resiko aku nggak bisa datang pas acara kawinan tetanggaku itu. Aku langsung ke rumah Tharom untuk memastikan jam berangkat. Ya harus berangkat secepatnya, karena kami cuma tau ancer-ancernya saja. Setelah menyiapkan logistic dan pakaian kami segera berangkat. Dari Pagotan kami berangkat jam 11.30 siang. Panas siang itu sebenarnya begitu menyengat. Tapi kami tetep semangat empat lima lho…
Sekira ada bis Restu jurusan Ponorogo-Malang, kami naik. Restu terkenal kenceng banget, tapi rawan kecelakaan, makanya kalo sopir bis Restu mati kecelakaan pasti cepet masuk surga, karena penumpangnya doa semua pas naik(just kidding, just for laugh).
Jam satu siang sudah nyampai Terminal Kertosono. Seperti biasa, penjual asongan langsung masuk ke bis menyerbu penumpang. Aku nggak beli apa-apa. Itung-itung hemat buat acara besok, masak baru berangkat uang udah menipis, kan nggak lucu tho…
O iya aku sempat kenalan ma mbak-mbak di belakang kursiku. Dia sendirian dari Dolopo, Madiun, katanya sih mau nyari kerja di Malang. Tapi sayang pas aku tanyain siapa namanya dia nggak jawab. Mungkin lihat tampangku yang kaya’ kriminil kali ya(we..e’..e’..e’). Meski kayak kriminil kan ini pemberian dari tuhan ya harus di syukuri dong…, dan hatinya baik lho…(ini iklan)
Jam dua siang udah nyampai di perempatan Trowulan, ancer-acernya kan perempatan Trowulan, trus ke setelatan sekitar dua kilometer. Eh ternyata disitu udah nunggu beberapa panitia Lintas Alam. Ada seorang yang dikenal ma Tharom, yang ternyata peserta juga, Kukuh dengan alias Koclok namanya. Dia barusan datang juga, dari Ponorogo.
Sekira kami menunggu barengan yang nggak datang-datang kami segera kearah selatan dari perempatan, menuju base camp. Kata panitia sih sekilo lebih dikit, sambil jalan kami melihat kearah belakang, siapa tau ada truk yang bisa dimintain tumpangan. Setelah berjalan kira-kira setengah kilo, kami sampai di salah satu obyek wisata peninggalan Majapahit, namanya Kolam Segaran. Luasnya kira-kira dua hektar dech. Di depan Kolam Segaran ada museum purbakala untuk menyimpan peninggalan majapahit. Aku pernah kesitu waktu kelas dua smp, tapi udah lupa isinya apa aja.
Pas lewat depan museum ada truk yang lewat, kami langsung melambaikan tangan, truk berhenti dan kami naik ke atas bak nya. Truk tersebut habis ngankut batu-bata karenanya debunya minta ampun banyaknya, mataku sampai kelilipen.
Setelah kira-kira sekilo, truk berbelok kea rah timur. Kami terpaksa turun, Karena arah ke base camp ke selatan. Kami langsung ngeloyor ke selatan. Ada lagi obyek wisata yang katanya tempat kumpul(baca: rapat) para petinggi di Majapahit, kayak semacam pendopo gitu. Namanya lupa oey… Maap yaa….mungkin Pendopo Agung(kira-kira lho) Kami sempat mampir sebentar, trus ketemu rombongan dari MAN Dolopo, Madiun yang juga mau ikut lintas alam. Akhirnya kami baren ke base camp. Jam tiga seperempat kami sampai juga di base camp. Disitu sudah banyak anak-anak PA(baca: pecinta alam) dari beberapa penjuru se-Jatim. Secara acaranya se-Jatim gitu loh. Base campnya dibalai desa Sentonorejo, yang ngadain Mappela(Majapahit Penjelajah Pecinta Alam)
Kami istirahat sebentar. Panggilan perut memaksa kami ke warung. Sedari siang belum diisi, dia akhirnya protes juga oey. Didekat situ ada warung, minum es dawet dan makan nasi lodeh, si perut langsung memanggil sang kantuk.
Pengen tidur sih, tapi masih ada obyek wisata yang harus aku lihat. Katanya sih rame banget. Namanya Makam Troloyo. Itu tempat makam kanjeng wali yang pertama, yang akhirnya melahirkan wali songo yang kesohor itu. Jaraknya kira-kira setengah kilo dari base camp kearah selatan.
Ternyata benar, disana ramai banget. Banyak peziarah yang mengaji didalam makam. Ada peringatan kalo hp harap dimatiin, dan pas lewat situ hp koclok bunyi kenceng banget, sampai-sampai banyak yang lihatin. Setelah jalan-jalan seputar makam, kami istirahat di pendopo sebelah selatan makam, masih di komplek Troloyo juga. Disitu sempat kenalan dengan orang Tanggul, Jember. Katanya sih dia sering keliling-keling makam gitu. Sejak tahun sembilan empat. Pertama kali ke makam Troloyo sekitar tahun sembilan enam. Disitu belum dibangun megah seperti sekarang. Masih kayak pemakaman umum biasa. Makam Troloyo baru dibangun pas presidennya Gus Dur. Ya sekitar tahun 2001 an katanya. Aku ngobrol sambil nge-charge hp. Disitu sudah disediakan colokan-colokon listrik. Ya lumayan, gratisan gitu lho. Sampai isya’ kami disitu. Katanya sih mau ada kenduri, tapi ditunggu-tunggu kok nggak ada-ada, ya udah kami tinggal aja ke base camp lagi, siapa tau disana ada yang kami kenal.
Hampir mendekati base camp ada beberapa anak yang manggil Tharom, nggak taunya dari Man Dolopo juga. Kalo yang sore tadi anak kelas satu, kalo sekarang anak kelas dua dan tiga, mereka ada tiga belas orang, tujuh cowok dan lima cewek, plus satu guru. Yang bisa aku inget cuma tiga cewek doing, Lina, Rey dan Hanik, maaf ya yang lain.
Setelah ngobrol sebentar, kami jalan ke base camp. Sudah ada banyak orang dan juga makin banyak spanduk. Aku nggak sempat ngitung, pokonya lebih dari dua puluh dech, mulai dari yang kecil sampai yang besar, mulai dari yang bagus sampai yang ancur-ancuran. Setelah ngobrol dengan temen-temen yang baru kenal, kami langsung ke warung, buat ngopi. Disitu ternyata ada nasi pecel juga, ya kami akhirnya mengisi perut sampai kenyang. Diwarung juga banyak anak-anak lain. Kira-kira jam sepuluh malam, ibu warung sudah menunjukkan wajah mengantuk. Aku sebenarnya masih ingin disitu sih, pengen ngelihat pertandingan bola antara Inggris dan Israel. Ya terpaksa pergi, ibu warung udah nggak bisa menahan kantuk. Karena susah ngedapertin tempat untuk tidur yang layak, aku dan Tharom memutuskan untuk tidur di komplek Makam Troloyo. Kalo disana banyak tempat untuk tidur. Kami langsung bergegas dan tidur di Pendapa yang tadi kami gunakan untuk istirahat.

Labels:
9/21/2007 01:34:00 AM / / comments (0)

Lintas Bumi Mojopahit

Jam tiga aku bangun. Tharom udah nggak ada di tempatnya. Nggak tau kemana, paling-paling lihat-lihat makam. Makam tampak lengang. Hanya ada satu dua yang lalu-lalang. Kenduri yang kami tunggu-tunggu ternyata tidak ada, untung tadi udah makan di warung.
Sekira sepuluh menit, Tharom datang. Setelah cuci muka dan buang air kecil, kami langsung ke base camp. Disana-sini banyak orang tiduran dipinggir jalan. Anak-anak MAN Dolopo pun masih tertidur pulas. Masih ada beberapa warung yang buka. Kamipun masuk ke salah satunya. Pesan dua kopi panas dan makan jajanan yang masih tersisa. Kami ngobror dengan peserta yang lain untuk membunuh kebosanan dan sang waktu. Sejam kami di warung, kami beringsut keluar. Kami bergegas ke halaman rumah tempat tidur anak man dolopo. Beberapa sudah ada yang bangun. Kami ngobrol ngalor ngidul, tentang beberapa pendakian yang membawa kesan mendalam, tentang keangkeran gunung Wilis, dan satu lagi promosi tentang Gunung Tapak Bima yang eksotis yang ada di wilayah Madiun. Siapa tau kedepanya akan menyaingi keterkenalan Gunung Lawu.
Sekira jam lima pagi, aku dan Tharom beranjak pergi. Pengen ngelihat Candi Kedaton yang berjarak sekitar tigaratus meter dari base camp. Candinya masih dalam taraf pemugaran. Ada beberapa orang yang tidur di pos jaga masuk kawasan candi. Nggak tau itu penjaga atau anak yang mau ikut Lintas Alam. Kami keliling sekitar setengah jam. Hanya ada pondasi-pondasi yang masih dalam proses penggalian. Sayang kami nggak bawa kamera untuk dokumentasi.
Karena candinya nggak asik, kami buru-buru pergi saja. Langsung ke warung deket base camp. Panggilan perut menuntun kami kesana. Kami langsung pesen nasi lodeh kayak kemarin. Eh nggak ada. Karena mengikuti permintaan beberapa peserta yang lain, menunya hari ini nasi pecel. Setelah menunggu lama, karena banyak yang antri, akhirnya kami terlayani juga. Sebenarnya menunya mirip yang kemarin cuma dikasih sayuran dan sambal pecel sedikit. Sayur lodehnya sih masih ada. Ya lodeh+pecel.
Jam enam pagi peserta mulai berkumpul di base camp. Startnya nggak jadi jam tujuh. Tapi jam enam tigapuluh. Ada beberapa rombongan dengan pakaian pramuka lengkap barusan datang. Mereka paling rapi dan tertib. Aku dan Tharom nggak jadi mendaftar, hadiahnya nggak menarik. Ya cukup jadi partisipan aja dech.
Dengan iringan doa kami segera berangkat. Aku ada dibarisan belakang. Tharom entah kemana. Setelah aku telfon ternyata dia sudah ada didepan. Ada peserta yang cukup berumur, setelah aku Tanya umurnya sekitar enam puluh tujuh tahun. Mbah Mangil namanya. Aslinya sih Ismail. Trus ada juga banci yang ikut. Dua orang, tapi item-item dan nggak ada cakep-cakepnya.
Kami lewat jalan beraspal sekira satu kilo meter kearah selatan. Aku berjalan beriringan dengan Mbah Mangil, biar semangat, masak kalah sama mbah-mbah, begitu pikirku. Sambil berjalan dia menceritakan perjalanan-perjalanan yang pernah dilakoninya. Termasuk pernah nyasari di lereng Gunung Slamet, Purwokerto, menyusuri jalan dan bukit dari Garut sampai Ciamis dsb. Tharom berjalan agak pelan, katanya sih mesinya belum panas. Setelah jalanan aspal, jalur berbelok ke barat menyusuri jalanan desa yang masih makadam. Setelahnya menyusuri pematang sawah yang mulai mengering karena kemarau. Nggak tau berapa kilometernya, karena nggak bawa speedometer…
Sayup, sayup aku dengar suara yang sangat familiar. Suara Tharom, dia menyusulku sambil setenah berlari, mesinnya udah mulai panas. Ini yang paling males jika lintas alam, lewat sungai. Setelah berdebu-debu dengan sawah kering, kami diharuskan menyusuri sungai. Emang sih, airnya masih sangat jernih. Tharom sempat meminumnya. Tapi basahnya itu yang bikin males.
Jam delapan kami sampai di pos satu. Pos tersebut berada di pinggir sungai. Ada beberapa petugas yang bagian menilai dan mencatat. Tapi kami tak menghiraukan. Kami terus saja berjalan. Jalan agak terjal sekarang. Naik bukit kecil di hutan jati yang mulai meranggas. Kira-kira naik lima puluh meter ada orang pingsan disitu. Eh ternyata anak Man Dolopo. Tubuhnya lumayan subur dan baru pertama kali ikut lintas alam. Temen-temenya sebagian melanjutkan dan sebagian menunggu. Katemu lagi dengan Trio Bidadari dari Man Dolopo yang semalem itu. Anggotanya masih tetap, Lina, Rey dan Hanik. Temen-temenya kurang bertanggung jawab, setelah ada kami mereka segera bergegas pergi. Gimana ya, rasanya pengen ketawa lihat orang pingsan, tapi kasihan juga sih, makannya aku empet sampai entar sang pingsang nggak lihat lagi. Tharom langsung mengambil alih si pingsan. Dia pijit kaki dan badanya, entah apa maksunya, sekira tiga menit si pingsan langsung siuman dan muntah-muntah. Setelah mulai sadar dan ada panitia yang datang, kami segera melanjutakan perjalanan. Meyusuri hutan jati Anggas Wesi yang mulai meranggas dan panas banget, membuat keringat bercucuran, ya lumayan membakar lemak sih. Sejalan dengan program pengurusan badanku. Sekira lima belas menit berjalan kami bertemu lagi dengan rombongan Trio Bidadari, mereka ditinggal temen-temenya cowok yang lebih cepat. Akhirnya kamipun berjalan beriringan. Ketika jalan menanjak, ada hal yang asik, melihat mereka terengah-engah kepayahan sambil ketawa. “Tertawa diatas penderitaan orang lain” memang asik kok. He…he…he…
Kasihan juga melihat mereka kepayahan, akhirnya aku berinisiatif menawarkan tarikan tangan kepada mereka jika jalanan menanjak. Masih sambil tertawa tentunya.
Oh iya kami sempat melihat manusia gua di Hutan Anggas Wesi. Mereka berdiam di gua yang mereka sebut Gua Anggas. Aku nggak sempat nanyain udah berapa lama mereka tinggal, tapi kelihatanya sih udah lama banget.
Jam sembilan kami sampai di Pos Dua, di hutan desa Watuseno, ini masuk wilayah Jombang lho. Jadi kami lintas kabupaten, Mojokerto-Jombang. Kami segera mempercepat perjalanan. Trio Bidadari juga makin semangat saja. Sekira jam sembilan tigapuluh kami sampai di pos tiga, yang masuk juga wilayah desa Watuseno. Ini sudah masuk wilayah perkampungan. Kata panitia finis tinggal dua kilo lagi. Ah itu mah biar kita nggak down mentalnya, biasanya sih dua kali lipatnya.
Setelah jalan berdebu yang melelahkan, akhirnya masuk juga jalan aspal, pertanda finis udah deket. Kata panitia sih tinggal sekilo lagi. Trio Bidadari sudah nggak sabar lagi menuju finis. Mereka mengajak berlari menyusuri jalanan aspal. Sekira jam sepuluh kami sampai juga di finis. Di balai desa Lebak Jabung yang masuk daerah Kabupaten Mojokerto. (bersambung)

Labels:

Damai itu datang bersama pagi...

9/17/2007 06:57:00 PM / / comments (0)

Hidup ini pilihan, aku sadari dari awal dan dalam setiap plihan ada konsekuensi....

Ini bukan tentang apa yang AKU DAPAT nanti...ini lebih pada apa yang bisa AKU BERIKAN saat ini...

Ini bukan tentang bagaimana PERASAANNYA PADAKU....ini lebih pada BAGAIMANA PERASAANKU PADANYA...

Ini tentang HIDUP dan bagaimana aku MEMAHAMINYA...

BAagiku MAKNA HIDUP itu ada pada MEMBERI bukan pada apa yang KITA TERIMA dan
Setiap manusia mempunyai kacamata yang berbeda..aku pun begitu


Apa yang membuat kita selalu TERLUKA oleh cinta ???
karena kita selalu menfokuskan diri pada apa yang BISA KITA DAPAT dan bukan pada apa yang BISA KITA BERIKAN
Ini tentang ketulusan hati

Aku MENGALAMI hidup dan MENJALANINYA...
bosan aku pada segala TEORI yang hanya berhenti pada KATA

Mungkin aku begitu kejam pada diriku sendiri, membiarkan lengan terbuka dan menunggu tangan itu menghantam hatiku tapi ini bukan tentang KEBODOHAN ini tentang KEKUATAN setelah aku MELEWATINYA ^_^v

Bila kita menanam benih mawar adakah yang tumbuh rerumputan ?

Damai itu datang bersama pagi....masih serupa
Di tempat aku berdiri...jalan yang aku pilih...sesuatu yang aku perjuangkan...orang2 yang aku sayangi...
Di tengah cacian dan hinaan...pujian dan kekaguman...semuanya menghening
tak kurasa cacian sebagai cacian...pujian sebagi pujian...semuanya serupa...hening

Setiap rasa sakit yang kulewati..luka yang kualami...bukan melemahkan tapi sebaliknya

" Aku tetap di sini sampai dia kembali seperti semula lalu baru aku pergi jika memang demikian yang digariskan,"
" Aku sedikit menipiskan batas sampai dia cukup kuat untuk berdiri lalu aku kembali menebalkan batas seperti yg berlaku pada yang lain,"

Biarkan aku menjadi sedikit KEKUATANNYA untuk sembuh
mungkin hanya ini sedikit yang bisa aku lakukan...

Tak ada yang tau esok datang atau tidak..
Tiada yang tau siapa soulmate kita...
Tapi kita bisa MEMILIH untuk MENJALANINYA

^_^v











Labels:

is Different kah ?????

9/15/2007 10:27:00 PM / / comments (0)

Apa perlu aku meninggalkan sekelilingku ???
Untuk merasakan Kebebasan memilih dalam arti yang sebenarnya ????
Siapa yang kau cintai ????
Siapa yang mencintaimu lebih dari apapun ?????

Parahnya lagi..., Siapa dan Apa yang sedang kucari saat ini ?????

Apa yang esok akan terjadi tak mungkin ada yang tahu......,
Akupun sampai detik ini tengah berusaha mengaisnya
Sedikit demi sedikit

Jalani saja !!!!!!.....,
Ambillah RESIKO !!!!!!

Kamu mau bahagia ?????
Apakah kamu juga ingin melihat rona Bahagia disekelilingmu ????

Jangan Pusingkan sesuatu yang belum tentu terjadi
Lagipula kalo memang harus terjadi, yahhh mesti bakalan terjadi
^_^


Atau mungkin kamu malah mau menyelam lebih dalam lagi ?????
Udah dech...., ntar kau kehabisan oksigen !!!!!
Tapi tak apalah, jika kamu yakin bakalan lebih banyak yang bisa kamu lihat didalam sana

Kamu bahagia untuk apa sih ??????
Pertaruhkan dirimu untuk remuk-luluhlantak
Pertaruhkan dirimu untuk bangun lagi

"Toh, Dalam Hidup ini semua ada Konsekuensinya"

Gak mau jalani ini semua ?????
Mending gaksah Hidup aja-Gampang kan ;> ???!!!!!

Keep On RoCK, BuDdY !!!!!!!

Labels:

Untuk pertama kalinya aku benar2 curhat di sini...

9/14/2007 07:40:00 PM / / comments (0)

Menjelang Ramadhan....

Sms dari Suya semalam : " Jika kamu tlah menjadi teman sejati, kamu tidak akan pernah meninggalkannya meskipun dia berkata tinggalkan aku sendiri. Kalo kamu mencintainya hatimu akan dg mantap memutuskan tetap berada di sisinya dalam kondisi apapun, karena sebenarnya dia membutuhkanmu, "

Sms dari Aka sehari sebelumnya : " Klo memang harus seperti itu gak papa Neng tp tolong janji ya, jangan pernah lupain Aa & jangan pernah ngerasa sendirian & sedih, klo ada apa2 crita aja seperti dulu meski dengan frekuensi yang berbeda. Aa akan merasa sedih klo Neng sampe pergi. Aku selalu mengkhawatirkan kejadian seprti ini tapi ternyata terjadi juga. Aku sayang kalian...sepenuh hati...maafin aku ya Neng...maaf..maaf,"

Niara berkata padaku hari ini , " Kisahmu seperti film india Ka Hol Na Ho nya shah rukh kan,"
Aku malah ketawa, " Mungkin lebih mirip film drama korea,Ni."

Yang aku ingat Aka seperti lilin, memberikan cahaya dengan membakar dirinya sendiri. Aku hanya bisa tersenyum melihat perjuangannya di Aceh bahkan dg tubuh belum sembuh benar dia kembali lagi ke sana. Sekarang, 3 bulan ini dia kembali sakit dan segalanya berubah.

Jika kamu menyayangi seseorang, kamu pasti akan memberikan yang terbaik untuknya.

Aku pun akan melakukan hal yang sama jika dalam posisinya. Dalam kondisi sakit yang belum tau sampai kapan bisa sembuh, dalam kondisi tak berdaya, bahkan untuk sholatpun sambil berbaring, apa yang bisa kau lakukan untuk orang yang kau sayangi. Mungkin aku pun akan melepas orang yang kusayangi seperti yang dia lakukan padaku.

Sakit memang pada awalnya tapi setelah aku merenung, dia melakukan itu justru karena terlalu sayang padaku.

" Neng ngga akan melupakan Aa, Neng juga ngga pergi kemana2 kok..."

Ada kalanya kita baru menyadari betapa kita menyayangi seseorang justru setelah segalanay terlambat. Tapi aku pikir cinta memang tak harus memiliki.

Allah memberi sakit saat ini, agar qta bisa istirahat lama setelah terlalu keras bekerja untuk banyak orang. Istirahat juga salah satu nikmat yang blum tentu orang bisa merasakannya. Ada di tengah2 orang yang menyayangi & qta sayangi akan memberikan energi positif untuk kesembuhanmu. Tetaplah berjuang untuk sembuh demi kami semua yang menyayangimu.

Klo qta menyayangi orang lain dengan tulus, mereka pun akan sama. Setidaknya aku belajar dari Aka tentang ini. Banyak warga Aceh dampingannya yang menanyakan kapan Aka kembali ke Aceh, berkumpul lagi bersama mereka, bahkan ada yang menanyakan rekening segala. Banyak membantunya saat dia tak berdaya ketika penyakit itu menyerangnya dan sekarang dia di kelilingi orang2 yang dengan tulus menyayanginya. sedang aku di sini, dalam jarak ratusan meter hanya mampu berdoa dan menyapanya setiap hari, "Semangat, ya karena setiap penyakit pasti ada obatnya,"


Damai itu datang bersama pagi
bersedih ku disini menghirup aroma embun
yang menguap bersama hangat mentari
kuucap lirih, "Selamat datang pagi,"
Aa...semua orang menyayangimu
itu yang harus kau tau













Labels:

Love It !!!!!!!

9/01/2007 11:52:00 PM / / comments (1)

BT !!!!! 2 huruf yang gw rasain saat ini...
Tau knapa ???

Coz sabtu kaya gini, dimana orang-orang pada ngelembur malah tep masuk gawe

Finally, kelar juga input angka numerik para PNS di tempat ku
Coba aja, gw bisa cabut dari job desk gw ini 1 bulan aja
Yang ada gw bakalan di sumpah serapahin kaleee ^_^
Beginilah gaweanku tiap bulannya Bakalan sibuk klo akhir dan awal bulan

YES !!!! Balik juga gw.....,
Langsung gw buka kulkas n raih Frapuccino nya Starbuck (Eitss ini bukan iklan, n jangan heran klo di kotaku yg primitif ada minuman ini ;p)
Suer, gw juga sendiri gak nyangka bakalan nemuin minuman langka ini

Tau sendirilah, gw salah satu female yg paling doyan ma kafein But, setelah gw mudik-hobiku ini agak tidak tersalurkan "taste"nya.

Ceritanya, gw iseng ngubek2 kota BATIK
Disitu ternyata baru buka FoodMart-salah 1 ritel milik ekspatriat

And then, mataku langsung tertuju sama lambang manusia mirip Liberty yang familiar Gw gak tau gender tu manusia cewe/cowo y, mungkin Hermaphrodite y ;>

Cihuy...., I getch It !!!!!!
Setelah sekian lama "Im retired with Fabolous Kafein"
Langsung deh gw ambil Frapuccino Mocha-its Delicious 4 F%*$ Days ^_^

GILA ya..., nemuin kopi aja kaya ketemu ma Soulmate gw !!!!!!!
^_^ Whuehehehehe......