1/28/2006 05:50:00 AM / /

Perbedaan itu indah?

Kalau perbedaan itu indah, kenapa harus alergi pada judgement?
Bukankah judgement itu adalah bagian terindah dari keindahan perbedaan?
Biasanya orang-orang yang alergi pada judgement adalah mereka yang tidak punya pembelaan.
Mereka kemudian melarikan diri dengan apologi ‘perbedaan itu indah’.
Tidak sadarkah mereka, ketika mereka sibuk menggembar-gemborkan keindahan perbedaan, mereka malah membuat perbedaan itu jadi tidak indah lagi?

Benar, bahwa tidak ada orang yang berhak menjustifikasi kebenaran.
Benar, bahwa setiap pendapat kita punya potensi salah seperti juga pendapat orang lain punya potensi benar.

Tapi, tentu konklusinya bukan berarti diam.

Setiap dari kita pasti memahami dan meyakini sebuah nilai.
Keyakinan akan nilai itu memang terbagi 2, keyakinan akan kebenarannya, dan keyakinan akan relativismenya.
Aku yakin -dengan keyakinan pertama- bahwa semua orang pasti punya keyakinan yang pertama ini.
Keyakinan pertama ini bisa menjadi masalah kalau dia menyangkut hubungan publik. Di sini judgement berperan sangat besar, makanya aku bilang judgement itu adalah bagian terindah dari keindahan perbedaan.

Ini fitrah kita, contoh ya... Ketika Azahari cs melakukan serangkaian teror bombing, bisakah kita tenang? Bisakah kita tenang dengan berpikir “bisa saja yang dilakukan Azahari benar, dan mungkin aku yang salah...” bisakah begitu? Aku yakin tidak.
Aku yakin keyakinan pertama kita semua terusik.
Aku yakin kita semua menjadi sangat gusar dan tidak habis pikir “apa yang ada di pikiran Azahari????”
Kita pasti menghakimi Azahari, kita yakin Azahari pasti salah, sementara Azahari cs yakin kita yang salah.
Kita dan Azahari berbeda, dan perbedaan itu sama sekali tidak menghasilkan keindahan.
Dan kita punya andil yang sama besar dengan Azahari karena kita terlalu sibuk menggembar-gemborkan perbedaan itu indah.

‘Perbedaan itu indah’ hanyalah terma filosofis, dia harus diterjemahkan, dan itu bukan pekerjaan yang mudah.
Dalam konteks hubungan antar manusia bagaimana mungkin perbedaan itu indah, kalau semua orang bebas mengekspresikan keyakinannya masing-masing?

Azahari bebas ngebom dan Inul bebas ngebor?

Masing-masing dari kita harus speak out mempresentasikan keyakinan kita masing-masing. Kemudian ada adu argumentasi, adu sumber normatif, adu analisa empiris, dan seterusnya dan seterusnya.
Di sinilah keindahan terjadi.
Kita akan belajar memahami orang lain, membuka pikiran akan perasaan orang lain.
Kita akan belajar bertoleransi, kita akan belajar menghargai.
Kita akan belajar mengakui kesalahan sediri dan menerima kebenaran orang lain.
Di sinilah ada tanggung jawab, di sinilah ada pendewasaan, di sinilah ada jiwa besar.
Dan itulah keindahan hakiki dari perbedaan.

Aku sadar, tidak semua orang berani memasuki wilayah ini,
tidak banyak orang punya tanggung jawab moral dan apalagi intelektual atas sebagian tindakan-tindakannya.
Aku sadar terlalu banyak orang yang lebih suka slogan ‘perbedaan itu indah’.
Mereka selalu memakai ukuran ‘tidak merugikan orang lain’ dengan sangat naif.
Aku yakin dengan apa yang aku tulis barusan dengan keyakinan pertama.
Aku yakin, keyakinan yang berbeda pasti salah sampai ada datang dengan sumber, argumen, dan analisa lain yang lebih kuat.

Kedengaran arogan? Aku hanya tidak bisa berbohong pada keyakinanku sendiri.

Labels:

1 comments:

Anonymous on Wednesday, April 25, 2007 12:21:00 AM

Wonderful and informative web site. I used information from that site its great. »

Post a Comment