tapakkaki

KontempL@si !!!

Sebagian jalanan Jakarta masih basah….., Hawa dingin menerpa wajahku. Aku pun terbangun dari mimpi panjangku...., segera kuberanjak....,
Tersadar....., hari ini ialah hari yang bukan biasanya. Sayup – sayup terdengar..., gema Takbir berkumandang. Merasuk gendang telingaku....., menyelimuti qalbuku yang terdalam....,
Yah...., Iedul Adha kali ini aku berada di Kota Metropolis.
Kota yang menyiratkan berjuta makna....., menggayutkan IMPIAN insan hingga lambat laun mereka TERBIUS oleh Idealisme dan Hedonisme.

GILA !!!...., terkadang aku nggak abis pikir.....,
Mengapa orang – orang berlomba – lomba mengejar sebuah Idealisme, dan tak sedikit pula dari mereka yang akhirnya ” Perang Idealisme ” ???.
Aku nggak akan menyalahkan mereka !!!....., karena mereka tlah memikirkan segala konsekuensinya. Namun....., aku akan menyayangkan..., ketika suatu saat Idealisme itu berbuah menjadi sebuah konsep ” Homo Himimi Lupus ”.

Bukankah dalam ajaran manapun bahkan mungkin yang ATHEIS pun tidak ada Dalil, Doktrin, yang mengajarkan hal tersebut ???
Mengapa kita tidak dapat berRefleksi terhadap Idealisme orang2 terdahulu yang hanya mengejar satu kata: ”Agape”, dlm bahasa Jawa ”Manungaling Kawula Gusti” atau dalam istilah ajaranku yaitu ”Taqarub” ???.

Duh...., rasanya kepalaku pasti akan pecah karena dibikin pusing tujuh keliling tehadap Doktrin – doktrin yang semakin tak jelas...., Konklusi yang semakin samar....., Hitam dan Putih pun kini menyatu menjadi Abu – abu.
Apakah ini gejala ”The Lost Generation” ???.
Membayangkannya saja…., aku tak berani karena buluk kudukku semakin merinding…!!! Jaman apa ini ???
Katanya Era Globalisasi yg seba Transparansi menuju masyarakat Madani ?
Tapi memang bener juga sih...., TRANSPARANSI yang diharapkan pun menjadi terealisasi. Karena segala konsep yang adapun di segala aspek kehidupan ini, memang benar – benar Transparansi adanya. Ini terbukti dari konsep suatu ajaran – ajaran di sekeliling kita.

Gak usah jauh–jauhlah...., pernah nggak kita mencoba Kontemplasi? Semakin banyak di sekitar kita...., manusia – manusia yang merasa dirinya paling SUCI...., padahal sebenarnya mereka hanyalah insan yg HIPOKRIT !!!
Mereka berpegang pada satu konsep JIHAD, tapi mereka melupakan akar dari JIHAD itu sendiri.

Mengapa mereka tidak berusaha untuk ” JIHAD memerangi Egoisme Diri ” yang tengah menggerogoti ruh dan jasad mereka ???
Mereka tak sadar tengah di perbudak oleh hawa nafsu & penyakit hati...., sehingga mereka merasa dirinya paling BENAR karena mengejar Idealisme! Idealisme yang hanya berpegang pada Habluminallah tanpa memperdulikan lagi Habluminannas.
Inilah sebenarnya JIHAD AKBAR tiap insan manusia untuk menjadi Khalifah Sejati di muka bumi !!!. Ketika mereka bisa menSinergikan Logika & Intuisi, menyatukan Realitas dan Fenomena...., memBalancekan konsep Habluminallah & Hambluminannas.

Banyak sudah refleksi – refleksi yang diketengahkan oleh para insan terdahulu..., seperti halnya nabi – nabi kita......, yang patut menjadi Frame of Reference dan Field of Experience di kehidupan kita.

Cobalah kita tengok kembali...., bagaimana kisah nabi Ibrahim a.s. yang dengan IKHLASnya mengorbankan anak tersayangnya nabi Ismail a.s. untuk yang lebih Tersayang (Rabbi). Nabi Ibrahim a.s. melakukan itu semua dengan mengorbankan EGOISME dirinya sendiri, karena ingin membuktikan pengabdiannya dan berbagi Egois yang dimilikinya. Klo mau dilihat dari sisi ajaran lain, kita bisa menengok pengorbanan Bunda Theresia berbagi dengan yang lainnya, dengan menanggalkan sisi Egoisme diri menuju ke pelukan Tuhannya.

Ok...., Kita tinggalkan Bunda Theresia yang begitu mulia jiwanya...., kita kembali lagi kepada kisah nabi Ibrahim a.s. Waktu itu..., sebelum melakukan pengabdiannya...., tidak dapat dipungkiri kalo tiap hambaNYA termasuk nabi Ibrahim akan berperang sendiri melawan sisi Egoisme dirinya. Bagaimana susahnya Beliau memBalancekan&menSinergikan yang ia punyai..., Logika...., Intuisi...., Realita..., & sgala konsep yg ada dalam dirinya.
Namun ....., ternyata ia berhasil melewati itu semua !!!

Inilah GHIROH yang dapat kita petik dari Iedul Adha....., karena Iedul Adha itu berusaha untuk lebih Taqarub pada Rabbi. Ini terbukti..., dg Iedul Adha banyak hamba - hambaNYA yang melakukan ibadah Haji. Haji itu sendiri mempunyai arti ”Bergegas menuju Rabbi”, mereka IKHLAS meninggalkan yang mereka punyai....., hanya untuk mendekatkan diri kepada pelukanNYA. Ada juga sebagian dari hambaNYA di hari yang suci ini dgn melaksanakan Qurban, mereka berusaha mendekatkan diri kepadaNYA dengan tak menghiraukan Egoisme diri, Mereka berusaha menyisihkan sebagian harta yang ia miliki untuk berbagi dengan yang lain. Disinilah terlihat bahwa Iedul Adha merupakan ”Sinergi antara konsep Habluminallah yang juga harus melewati Habluminannas”.

Subhanallah..., Bagiku Iedul Adha tahun ini adalah yang terindah. Karena....., dengan kesendirianku melewati Hari yang Suci ini, di kota Metropolis malah melahirkan sebuah Harapan baru bagiku dari sebuah Kontemplasi ku yang sesaat ^ - ^ !!!

Semoga...., dengan berusaha melawan Egoisme diri kita..., kita dapat bersama – sama menebarkan kasih sayang di sekeliling kita......, dengan cara melalui jalannya masing – masing tuk menuju satu tujuan yaitu mendekat kan diri kepada pelukanNYA, hingga akhirnya kita dinaungi oleh Asma – asma NYA.
Tanpa saling berperang dengan Idealisme yang dianut dan akhirnya terlibas oleh Hedonisme yang ada (Amien).

”Setiap insan dalam fase Kehidupannya, pasti akan BERKORBAN. PENGORBANAN = Konsekuensi Hidup !!! Seperti Nabi Ibrahim yang IKHLAS Nabi Ismail diKORBANKAN untukNYA. Saatnya Berbagi dengan IKHLAS dan melibas Egoisme diri kita tuk tebarkan kasih sayang. Maka..., maukah kalian berKORBAN dengan IKHLAS memaafkan segala Khilafku baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja;D ??? ”

Met Iedul Adha 6 _ 6 !!!
Metropolis, 10 Dzulhijah 1426 H
Afwan ya, GeeK$.....,
^ _ ^