Kalau kalian baca postinganku barusan mungkin komentar kalian seperti komentar kebanyakan.
Yup, kita memang harus menghargai perbedaan. Siapa juga yang merasa nyaman terkungkung dalam pemikiran sempit, menghina pendapat orang, dsb.
Aku yang pingin membujuk kalian untuk bergabung dalam barisan dakwah, tentu malu menunjukkan fakta ketidakrukunan antar harakah islam.
Tapi sesungguhnya gak begitu kok.... gimanapun kita ngotot-ngototan, insya Allah kita tetep rukun... sampai sekarang kalau aku ketemu salah satu dari mereka aku selalu menyapa “tegakkan syari’ah dan khilafah!” dan merekapun ketawa-ketawa aja, trus membalas “Allahu akbar!”
Aku bukan sekali dua kali ketemu jama’ah tabligh, begitu juga dengan harakah lain. Aku yang mau menghadiri undangan ramah tamah sudah tahu bakal ada perselisihan pemikiran antara kami (mungkin bahkan itu yang menjadi alasan aku menghadirinya).
Tentu aku harus tidak sepakat dengan cara dakwah mereka yang menurutku tidak relevan dengan permasalahan yang dihadapi umat islam sekarang.
Krisis ekonomi, solusinya apa? Sholat?
Palestina dijajah, solusinya apa? Memanjangkan jenggot?
Sekolah mahal, solusinya apa? Dzikir?
Busung lapar, solusinya apa? Menghitamkan wajah?
BBM naik, solusinya apa? I’tikaf?
Intinya menurutku dakwah mereka tidak bisa memberikan jawaban terhadap apa yang dibutuhkan umat sekarang.
Berdebat. Tidak sepakat, bukan berarti tidak menghargai. Setuju kan? Setuju doong...
Aku pikir, itulah nilai sebuah keyakinan.
Kalau disuruh milih antara:
a. punya keyakinan dan berbenturan dengan banyak orang
b. baik-baik saja dengan semua orang, tapi tidak punya keyakinan, tidak membenarkan dan tidak menyalahkan
aku milih a deh...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
You have an outstanding good and well structured site. I enjoyed browsing through it
» » »
Post a Comment