pertanyaan dan jawaban

9/10/2008 05:36:00 AM / /

dulu saya menganggap bahwa tiap pertanyaan selalu mempunyai jawaban.

Dan lalu saya berusaha mencari pasangan jawaban dari pertanyaan yang selalu muncul mengganggu.

Saya membaca arti simbol, menterjemahkan berbagai pertanda, melupakan apa yg ada. Saya bertanya, mencari, kebingungan untuk kemudian merasa mendapatkan jawaban, sedikit.

Dan lalu, jawaban yang sedikit ini ternyata tidak memuaskan. Alih2 mencerahkan, jawaban ini ternyata berubah menjadi pertanyaan-pertanyaan lain yang kemudian harus saya telusuri lagi satu demi satu untuk memuaskan keinginan saya atas pasangan jawaban.

Yang terjadi adalah saya melalui jalan yang sama kembali. berputar-putar diombang-ambingkan oleh kebingungan dalam hubungan antara pertanyaan dan jawaban. telur dan ayam. ayam dan telur.

Tapi mungkinkah ada pertanyaan yang memang akan tetap berupa pertanyaan?

Pertanyaan yang ada, dan muncul begitu saja tanpa dimaksudkan untuk berpasangan dengan jawaban?

Pertanyaan yang berupa cermin, dan bukan digunakan untuk membandingkan jawaban mana yang benar dan yang salah. Bukan untuk mengkotak-kotakkan antara jawabanmu ataupun jawabanku, tetapi ada secara sederhana tanpa perlu diperumit oleh segala asumsi, perumpamaan, skenario, riwayat, atau apapun juga.

sahabat, pertanyaan apakah yang sering muncul dalam benak anda hari ini?

Labels:

2 comments:

Anonymous on Wednesday, September 10, 2008 6:19:00 AM

Pertanyaan adalah berkas-berkas sinar yang melalui lensa cembung, dibiaskan, dan jawaban adalah titik api dari lensa tersebut.
Andai anda adalah lensa itu sendiri, sejauh mana titik api anda? Atau mungkin anda adalah lensa divergen?

Haha.. Maksud loooo?

Question is a path to knowledge.

Comment by Awan on Wednesday, September 10, 2008 6:48:00 PM

yups, question is the path to knowledge

and knowledge is the path to wisdom

but is it possible that there is wisdom that is not the product of knowledge ?

:)

sebelumnya saya selalu ketakutan untuk tidak bertanya.
tidak mempertanyakan membuat saya tidak tenang.
karena dengan mempertanyakan adalah memegang kendali.
dan berhenti bertanya membuat saya (seolah-olah) kehilangan kendali.
sampai-sampai saya lupa bahwa ada kemungkinan bahwa hidup dalam bentuknya yang paling sederhana bebas dari semua pertanyaan, dan juga jawaban.

mungkinkah?

^_^

Post a Comment