Sakti tanpo aji...

7/16/2009 08:24:00 AM / /

sakti tanpo aji, nglurug tanpo bolo, menang tanpo ngangsorake...

saya pertama kali mendengar rangkaian kata ini dari pak hudoyo a.k.a eyang semar
waktu itu saya dan beliau berada di candi mendut, beberapa saat setelah tahun baru.

arti dari kata2 itu kurang lebih adalah:
- sakti tanpa memiliki jimat/genggaman
- perang tanpa balatentara
- menang tanpa mengalahkan

dari apa yang saya tangkap, itu adalah sebuah konsep yang berkebalikan dari apa yang saya ketahui. bagaimana mungkin menang tanpa mengalahkan ?
bagaimana mungkin perang tanpa balatentara?
bagaimana mungkin bisa sakti tanpa memiliki senjata apa2 ?

mungkinkah bisa disamakan dengan kata2 kaya tanpa harta ?

yang kemudian terlintas adalah sebuah kemungkinan,
sebuah antikonsep atas apa yang telah saya ketahui
keniscayaan, adalah bukan selalu kepastian.

kemudian malam ini saya ditemukan terhadap sebuah "anti konsep" yang lain
"mengingat untuk melupakan"

dalam ilmu bela diri dikenal form, atau jurus
kita diharuskan untuk melatih form sehingga hapal gerakan
namun ironisnya, pada saat sparring alias tanding bebas kita tidak boleh mengingat2 form tersebut.
mengingat form membuat kita lambat bereaksi terhadap sebuah serangan.
terlalu terpaku terhadap form membuat gerakan menjadi kaku dan gampang ditebak.

saya menjadi bertanya, jika para master beladiri menggunakan jalan martial art menuju pencerahan,
dan pencerahan yang sebenarnya adalah penghayatan pada tiap2 momen dalam kehidupan,
maka apakah berarti "mengingat untuk melupakan" juga berlaku dalam kehidupan saya sehari2 ?

saya berusaha mengingat norma, mengingat aturan, mengingat kaidah
tapi dalam sparring kehidupan, terlalu terpaku terhadap itu semua membuat jiwa saya kaku, tidak lentur dan akhirnya "babak belur" dihajar serangan2 permasalahan yang seperti tak putus2nya datang. (kyk lagunya lenka, trouble is a friend of mine ^_^)

mengingat untuk melupakan seperti melihat bahwa tidak ada yang abadi.

mungkin juga seperti kata2 diawal tulisan ini
sakti yang paling utama adalah ketika lepas dari ajian apapun
peperangan yang paling baik adalah yang paling sedikit bahkan tidak menggunakan bala tentara, dan
kemenangan yang paling baik adalah kemenangan yang didapat tanpa harus membuat pihak manapun merasa dikalahkan...

bisakah?

Labels:

3 comments:

Comment by Aliep "aWik " Purwandono on Tuesday, July 21, 2009 7:48:00 PM

bisa,memang agak susah sih, perlu pembelajaran yang lama
ke guru seperti anda

Comment by Awan on Saturday, August 01, 2009 11:13:00 AM

wew, lebih asik kalau saling berguru saja... bukan begitu pak guru alieph :)

Comment by Aliep "aWik " Purwandono on Sunday, August 02, 2009 8:58:00 PM

siap suhu.
kita saling membodohkan keknya selama ini.
dengan saling membodohkan kita jadi tahu mana yang harus diperbaiki.
begitu ya suhu????

Post a Comment