I'll do my best.... hmmm rasanya itu yang orang ucapkan dan lakukan. Tapi hasilnya tetap mendapatkan celaan dan cacian orang. Beberapa bulan setelah bos berganti dengan yang baru, pekerjaanku yang ini terbilang paling pas.... berpikir!.
Hasilnya luar biasa, gak pernah aku pikirkan kebiasaan positif yang dulu aku benamkan dalam benak kini menuai hasil. Tapi itu karena sistem. Benar kata orang, kita akan bagus kalau sistemnya bagus, dan ikut rusak kalau sistemnya rusak.
Itulah yang terjadi dengan tempat kerjaku sekarang. Dulu hampir semua orang hanya bekerja seperti sapi perahan saja. Sekarang semua bekerja lebih smart dan tidak alergi dengan kritik dan lintas wilayah.
Tapi teteeeeeppp.... perubahan itu tidak semuanya bisa diikuti. Satu per satu teman-temanku di PHK... karena terlalu membangkang. Atau karena tidak bisa mengerti gaya bos baru. Yang menurut kacamataku sangat wajar reaksinya terhadap perusahaan yang sudah kocar kacir di pasar.
Aku jadi bagian yang membuat perbaikan. Inventory dan sekarang ditambah logistic. Center point awal memang pada pekerjaanku untuk perbaikan ini, dan aku mengerjakannya dengan sangat baik...menurut ku :)
Bos yang baru ini aku sudah kenal lama, dia tahu cara kerjaku bahkan kelemahanku. Sejauh ini di happy dengan hasil kerjaku, malah dia tambah kerjaan baru. Orang-orang yang dulu sehati dengan bos-bos lama, banyak yang menyindirku. Mereka bilang kalau aku anak kesayangan bos baru. Padahal menurutku, itu karena aku link dengan jalan pikirannya dan aku punya kualitas berpikir yang dia butuhkan untuk membantunya membawa perusahaan keluar dari masalah.
Lagi-lagi orang-orang yang berpikiran sempit. mereka hanya tahunya berkomentar tapi tidak mau cari tahu kualitas apa dalam diri mereka sendiri yang dibutuhkan si Bos. Tapi lagi-lagi perubahan bukan hal yang bisa dilawan. Cuma ada satu kata yang pasti sekarang "Berubah atau Tersingkir". Kata-kata itu yang pertama kali si Bos katakan padaku.
6 bulan pertama semua mencibir. aku tenang saja. Tapi aku tahu, mereka perlu dijelaskan apa yang sedang dilakukan si Bos. Sampai akhirnya berita yang tidak aku duga keluar, quarterly bonus dikeluarkan lebih cepat. Alangkah senangnya aku, bukan karena kebagian bonus, tapi lebih karena aku yang buat formulanya dan menjadi pembuktian pada semua karyawan kalau si Bos baru lebih peduli sama mereka. Artinya, apa yang aku kerjakan untuk membantunya termasuk nilai positif di mata semua orang.
Sekarang semua berubah, orang-orang lebih positif, lebih bergairah. Tapi aku kembali berpikir, ternyata bukti itu lebih penting dari sekadar janji. Mungkin sebaiknya aku mengubah kata-kataku menjadi "I do the most best". Menghilangkan unsur masa depan dan menggantikan dengan present time. Karena itu adalah yang sedang dikerjakan, bukan janji apa yang akan dilakukan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
mantaph jaya paktuaaaa!!!!
Post a Comment