Biar dia pergi semaunya, kalo itu buatnya BAHAGIA
Tugas kita hanya satu,
Kita tetap berjuang
Berperang melawan kesibukan
Melawan kekesalan
Di medan KESUNYIAN
Kita hanya perlu bersabar
Untuk mencapai akhir yang sempurna
Seperti yang diinginkannya
Katakanlah
Kita bahagia
Yah...kita BAHAGIA
Mungkin ini satu-satunya pelipur lara
Pemusnah DUKA yang ada di benak kita
Dan jangan berkeluh kesah
Tapi ...
Apa ini termasuk keluh kesah ?
Ah...anggap aja ini senjata kita
Melawan PERTEMPURAN ini
Dan KESABARAN adalah kunci yang kita pegang
Untuk mencapai pintu KEDAMAIAN
yang kulihat semuanya adalah dukha...
dukha...
dan dukha...
yang kulihat semuanya adalah fana...
fana...
dan fana...
hanya ada kenisbian
muncul dan tenggelam
arti adalah sebuah variabel
dan waktu hanyalah ukuran yang muncul,
dari rentang kelahiran dan kematian
bukan hanya makhluk
tetapi semua yang ada dan tercerap indra
apa yang kulihat,
apa yang ku rasa,
apa yang ku pikirkan,
tak ada yang abadi...
semua akan berlalu...
gembira ini
rasa sakit ini
bingung ini
perasaan paham ini
benci ini
syukur ini
semua tergulung dalam gelombang
arus sungai yang terus mengalir
tak akan ada yang tinggal
tak ada...
derita muncul dalam melekati kefanaan
derita muncul dalam ketidaksadaran
derita muncul dalam usaha sia-sia menggenggam arus
dan kekhawatiran akan diam
adalah salah satu sebab mengapa kita terus berusaha
terus mereguk derita
berharap haus terpuaskan dengan terus menenggak air laut
selamanya melingkar tanpa batas dalam rangkaian dualitas