kawan,
engkau mencari kemapanan
engkau mencari rasa santai
selama umur hidupmu sampai saat ini (20,30,50thn?)
tapi pernahkah engkau bertanya
apakah kemapanan yg kau usahakan itu benar-benar bisa abadi?
apakah rasa santai itu benar-benar bisa selamanya?
ataukah itu hanya sebuah "kondisi" belaka
santai adalah kondisi
sibuk adalah kondisi
senang adalah kondisi
menderita adalah kondisi
engkau menolak yang satu dan mendambakan kebalikannya.
jika engkau sedang sibuk, kau mendambakan rasa santai
jika engkau sedang kecewa, engkau mendambakan rasa puas.
padahal yg nyata saat ini adalah kesibukan dan kekecewaan.
tp engkau mendambakan rasa yg lain
tidakkah batinmu menderita karenanya?
jika engkau merasakan rasa yg kau damba
engkau merasa takut akan kehilangannya
engkau merasa bahagia, engkau menikmatinya beberapa saat,
kemudian engkau takut kehilangan sumber kebahagiaanmu
lalu berusaha mempertahankannya
dan jika kemudian rasa bahagia itu berganti dengan rasa sedih,
tidakkah batinmu menderita karenanya?
mungkin sbenarnya yg engkau inginkan adalah rasa yg
kau dambakan itu abadi...
senang yg abadi
santai yg abadi
tanpa beban yg abadi
kepuasan yg abadi
keinginanmu untuk mendamba rasa "enak" yg abadi...
bukankah itu yg membuat batinmu menderita ?
mungkinkah...
dengan mengenali kondisimu saat ini
tidak menolak rasa yg kau alami
tidak mendamba rasa yg tidak kau alami
engkau akan mengerti
"di dunia ini tak ada yg abadi"
dan yg nyata adalah saat ini
hanya saat ini.
===================================
for krish, smile up buddy :)
bagaimanapun... dan jalan apapun yang kita pilih
akan selalu ada yang mengkritik
akan selalu ada yang menyalahkan
akan selalu ada yang menyayangkan...
jalan apapun,
pilihan apapun... :)
Hari ini saya memberikan presentasi dihadapan para pejabat Puslitbang Sumber Daya Air. Acaranya diadakan di gedung PusAir Dago Bandung, dan saya diminta untuk membawakan materi tentang aplikasi Wine di Linux.
Sebenarnya saya agak2 ragu untuk mengiyakan tawaran mengisi acara seminar dan workshop ini. Masalah psikologis, antara iya dan tidak. Terutama karena pemberitahuannya mepet dan permintaan materi yang agak tidak jelas. Bahkan saya baru diberi tahu tentang detil informasinya 2 hari yang lalu.
Sempat terbersit untuk memberikan materi presentasi yang saya buat ke orang lain, agar orang lain saja yang mengisi.
Tp kemudian saya teruskan.
Sudah lama saya tidak berbicara di depan umum pada acara formal. Peserta yang hadir juga tidak begitu banyak, kira2 40-an orang. Dan walaupun saya sudah mempersiapkan materinya, tetap saya merasa agak grogi. Padahal saya tahu bahwa rasa ini akan hilang dengan sendirinya begitu saya maju ke mimbar dan mulai berbicara.
Mungkin karena saya sudah lama tidak berbicara di depan umum, saya tidak begitu menikmati presentasi saya. Sepertinya saya berbicara kurang greget.
Saya justru lebih menikmati tanya-jawabnya. Saya bisa merasakan dengan jelas dinamika nada suara saya ketika saya menjawab pertanyaan dari para audience.
Bahkan saya lebih menikmati di sesi workshop, karena saya bisa berputar-putar. ngobrol kesana kemari dengan bapak dan ibu yang antusias bertanya-tanya.
Setelah acara selesai, dan banyak orang yang ngobrol dan bertanya-tanya banyak hal kepada saya, saya merasa bahagia. Malah tidak terpikir bahwa saya akan mendapatkan honor atas ini.
Saya merasa... mencicipi perasaan inipun sudah lebih cukup, saya tidak dibayar pun tidak apa.
Bahkan 2 buku yang saya beli di gramedia kemarin sebagai bahan pembuatan presentasi, saya berikan kepada orang-orang itu.
ah asiknya perasaan ini :)
==================================
ternyata beritanya udah di update di website PU ini