W : { Dia tak tahu apa itu rasa?
Dia tak tahu apa itu hasrat?
Dia tak tahu apa itu kekaguman?
Dia tidak tahu itu pilihan atau hanya sebuah sebab?
Yang dia tau bahwa dia tak bisa lepas darinya?
Dia mencari cinta dan maknanya, akankah dia dapatkan?
Dia berhasrat, akankah dia bisa kendalikan?
Dia mengagumi, akankah dia memilihnya?
Dia terus menuju tersebut,
apakah ini karena sebuah sebab yang tak bisa dia pilih? }
L : { Dia memiliki cinta itu,
apakah dia kan selalu menghargainya dan mampu mempertahankannya?
Dia tak faham bagaimana menghasilkan hasrat,
namun dia secara alami orang yang pantas untuk dicintai,
akankah dia selalu dihasratkan/dicintai?
Dia tidak peduli pada kekaguman,apakah dia akan selalu dikagumi?
Dia tidak dengan sengaja membuat sebuah sebab,
tapi apakah itu akan selalu terjadi jika tanpa pengetahuan? }
A : { Dia mengerti! berusaha mengerti teori tentang 'rasa'/kehidupan
akankah dia mampu melaksanakan/membuktikan kebenarannya?
Dia mengerti kenapa hasrat begitu kuat melebihi akal (seringkali..),
akankah ia mampu menciptakan hasrat?
Dia faham akan kekaguman,
akankan dia sadar bahwa cinta/hasrat bukan sebuah pilihan
karena kekaguman semata
Dia berusaha mengerti untuk menjadi sebuah sebab,
bukan hanya akibat dari ketidaktahuannya?
akankah sebab itu menuju akibat yang diinginkannya? }
ini pertanyaan yang membingungkan atau mengantarkan pada jawaban?
Aku jua ndak tahu...aku hanya coba berfikir yang agak aneh...
ini buat kutersadar (emang ngerti apa kesadaran?), Tuhan memang menciptakan manusia dengan kemampuan yang tidak sama (inilah bentuk keadilan dan kebijaksanaanNya:pendapat pribadi), dengan tujuan menguji terhadap pemberian yang telah diberikan pada setiap makhluk, apakah dia menggunakan dengan sebaik-baiknya?
Ada yang secara alami, dia telah menjadi manusia yang mudah untuk dicintai, walau dia tidak terlalu berusaha untuk mengerti dan memahami, kenapa ia bisa dicintai?
kemudian ada orang yang sangat sulit bergaul, apalagi untuk dicintai,namun ia tidak menyerah!!! ia berusaha tahu, ia berusaha mengerti "sebab apa" yang menghasilkan cinta ataupun hal lain dalam kehidupannya.
Ada yang tanpa dia sadari, dengan tidak berkuasa memilih, dia akan menjadi akibat dari suatu sebab yang tidak dia sadari, apakah dia bodoh? tidak! karena menurut 'Rakai' itu sudah hukum alamnya/alami seperti itu. Namun dia dapat mengerti, dia dapat coba fahami kenapa itu bisa terjadi?
Ada satu buku yang menurut temanku(Bluthuk), bahwa sebenarnya kekuatan terbesar manusia ada pada AKAL, yang kadang suka tertukar dengan 'perasaan', namun secara umum pada kenyataan, kadang perasaan begitu kuat menutupi akal, hingga dia dalam hidup akan menjadi akibat yang tanpa dia sadari, itulah gunanya PeNGETAHUAN & ILMU, agar kita dapat menjadi sebab, bukan mulu-mulu jadi sebuah akibat...
jadi harus sinergi kali ya.. ^_^ Labels: ardi rakai
0 comments:
Post a Comment