Lepas jiwa tersiksa
tangkap bahagia kelana
bunuh aku...
bunuh diri yang telah busuk
disini kau telah hapus aku
terlarut dalam kesunyian
terhenyakku melihat
kau tak lagi perhatikanku
kapankah ku merasakan ciuman mesra itu
kapankah ku kan memelukmu
dengan semua rasa tersimpan
dalam dada tersemburat tanpa kepura-puraan
kapankah kemesraan pada rahmatNya
bodohnya aku...
telah tertipu oleh wajah yang sama
ingin saja kubunuh rasa ini
dengan menghujam ke jantung hati,
sungguh bingungku bertindih diatas kebingungan
yang terlalu lama mengunciku
dalam penjara keragu-raguan.
yang manakah harus kutempuh
yang manakah harus kucium
kupeluk kudekap dengan kemesraan terabadi
sugguh tak mengertinya aku
bagaimana dapat meraih keduanya
dengan tetap dalam keselamatan.
apakah mungkin aku takkan merasakan
sumringahnya masa remaja
yang telah berlalu
yang penuh dengan kenikmatan2
yang indah dilihat mata,
menggoda untuk disentuh
dengan sentuhan terlembut
untuk dicium dengan ciuman termesra
untuk dipeluk dengan pelukan terhangat
bersama kekasih hati
yang memang menggiurkanku.
oh betapa bodohnya aku...
sungguh aku sangat bodoh..
bisakah ku kuat menahan
asa manusia bodoh ini
sampai segala halal tersaji
dalam hidangan surga
yang telah terjanji
dalam cahaya kitab suci
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment