Aku masih membaca sebuah novel kisah nyata dari Daniel Keyes berjudul 24 Wajah Billy. Sebuah novel yang menceritakan waktu-demi waktu proses perjalanan dari seorang Billy dengan ke-24 kepribadiannya. Kepribadian majemuk, ya itu yang cukup membuatku mencoba membayangkan bagaimana rasanya berhadapan dengan orang dengan kepribadian majemuk seperti itu.
Tidak bisa aku bayangkan betapa sulitnya pengacara pembela Billy yang harus berhadapan dengan ke-24 pribadi yang memiliki karakter dan keahlian berbeda-beda.
Ada Willian Stanley Milligan (Billy), Arthur, Ragen Vadascovinich, Allen, Tommy, dany, David, Christene, Christopher, Adalana, Philip, Kevin, Walter, April, Samuel, Mark, Steve, Lee, Jason, Robert, Shawn, Martin, Timothy, Sag Guru.
Membacanya membuat aku larut dengan kisah Billy dan segudang masalahnya. Aku semakin terlarut karena aku pernah menghadapi 4 kepribadian dalam tubuh ibuku sendiri. Bahasa bangsa kita menyebutnya sih kesurupan, tetapi berlangsung sampai 3 tahun. Aku sendiri menyaksikan pertama kali kepribadian ibuku terpecah dua menjadi seorang sosok anak kecil berusia 5 tahun, kemudian tanpa aku tahu kapan lagi terjadi muncul sosok lelaki dengan segudang amarah dan sosok perempuan yang lemah.
3 Tahun aku berhadapan dengan sosok ibu, tapi setiap saat berganti menjadi sosok lain. Saudara dan ayahku menanggapi sosok-sosok tersebut dengan tenang, sementara aku mengabaikan mereka dan menganggap mereka tidak ada. Aku bersikap dan berbicara seperti bicara dengan ibuku sendiri, sehingga setiap kali aku mengajak bicara kepada ibuku, pribadi ibuku yg asli yang selalu muncul. Walaupun terkadang pribadi anak kecil 5 tahun yang seperti seusianya mencibir, ngambek dan tidak mau menjawab pertanyaanku. Tapi selalu aku abaikan.
Pengobatan dengan cara gaib pun di lakukan, 2 sosok dewasa akhirnya lenyap dan tidak pernah muncul lagi, tapi masih tersisa sosok anak kecil. Keempat sosok itu muncul ketika almarhum abangku meninggal dunia. Dengan rasa bersalah yang sangat hebat akhirnya kepribadian ibuku terpecah menjadi 4 bagian.
Mungkin benar kata orang, obat goncangan jiwa paling manjur kadang-kadang dengan goncangan yang serupa. Hal itu pun terjadi ketika ayahku meninggal dunia di pangkuan Ibuku saat hari ke 7 Ramadan. Goncangan itu menghentak hebat sehingga beliau kehilangan ingatan selama beberapa bulan, dimana dia hanya mengenal orang yang pernah dilihatnya terakhir kali dirumah. Saat itu Cuma adik ku sendirian yang diingatnya, sedangkan aku dan adiku nomor 2 tidak dikenalinya.
Dengan berjalannya waktu, aku lakukan apapun supaya kesadaran ibuku pulih dan bisa mengenaliku lagi. Berbulan-bulan ibuku bertanya “Siapa kamu ?” Tapi akhirnya badai pun berlalu walaupun harus aku bayar dengan mahal. Tak perlu aku sebut bayarannya, tetapi sekarang aku tak pernah menyesal telah menebusnya untuk kesehatan ibuku. Karena sekarang integritas kepribadian ibuku telah pulih, tidak ada lagi sosok-sosok lain yang muncul.
Berhadapan dengan 4 kepribadian saja sudah begitu membuat aku kewalahan, bagaimana orang-orang di sekitar Billy bisa menghadapi 24 kepribadian Billy. Itu kenapa novel ini begitu menarik buatku, coba baca, banyak yang bisa dipelajari dari novel ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment