Seperti biasa, akhir semester yang melelahkan.
Tapi kali ini ceritanya lain.
Kali ini nggak ada lembur, begadang, nahan kantuk, mata merah, whatsoever.
Aku nggak mau gitu lagi, semuanya sudah kuantisipasi.
Tapi aku melakukan kesalahan fatal.
Setelah semua tugas rampung, nggak segera kuprint, malahan ongkang-ongkang kaki.
Jum’at, H -1 dari dead line baru bingung cari printeran gratis.
Nggak sedikit yang harus diprint sih, 1 lembar A2, 4 lembar A3, 10 lembar A4 full color, 100 lembar A4 text + gambar hitam putih buat tugas animasi...
Abis Maghrib sms kakakku di utara Jogja, boleh numpang ngeprint di masjid nggak? Alhamdulillah, bisa. Langsung cabut pinjem motor teman.
Di tengah jalan kehujanan. Sampai masjid abis isa, ternyata dua mesin printer, canon pixma dan hp yang notabene masih baru, semuanya ngadat.
Diotak-atik sampai jam 10 malam nggak juga beres.
Akhirnya aku pulang dengan tangan kosong.
Masih ngebayangin sampe rumah bakal diomelin sama yang punya motor karna pamitnya cuman sampe jam 8.
Nyetarter motor, tahu-tahu mobil lewat ngelindas genangan air yang langsung nyiprat ke arahku...
Pokoknya kayak di film2 teen flick amrik, dan aku yang jadi losernya...
Walhasil deadline tidak bisa kupenuhi.
Sabtu sms minta duit ke rumah. Tentu saja sabtu bank tutup jadi dijanjiin senin.
Senin sampe siang atm kucek, duit belum juga masuk. Ternyata selasa siang baru nongol angka-angka di saldoku.
Akhirnya rabu, pagi-pagi banget sebelum para dosen pada datang aku mengendap-endap ke kampus.
Membawa 4 tugas yang harusnya dikumpul sabtu.
Betapa hancur hatiku, di meja dosen fotografi terpampang tulisan “Pengumpulan tugas fotografi desain ditutup!” Artinya 30 ribu perak buat 2 lembar print warna A3 percumaaaa...
Beruntung? 3 meja lainnya masih available, tapi aku nggak yakin diterima tugasku yang telat 4 hari. Semua dosen cukup tegas dengan deadline, terutama untuk tugas2 akhir semester.
Yah sudahlah... Sekarang tinggal nunggu mukjizat... Akankah datang keajaiban?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment