sebuah cerita lalu

7/29/2009 01:49:00 AM / / comments (2)

Cerita dari korban :
Ada hal2 lucu yang terjadi 3 hari kemarin.....seorang cowok (ngaku nya bernama Wibi) ngajakin kenalan lewat telfon, dia bilang tau no ku dari anak yang dulu pernah magang di tempatku, Wibi tuh ngaku nya kerja sebagai "kuli".....Telfon nya khan tak tanggepin biasa aja (bukan karena dia mengaku sebagai "kuli" tapi karena aku ngrasa dia ky anak sma aja, kenalan lewat telfon trus ngajak ketemuan dan gaya bicaranya pun "ABG" banget gitu loh...). Mungkin dia ngrasa kalo aku nggak seberapa "ngeh" sama dia, akhirnya kemarin dia sms gini " aku tau koq aku cuma kuli, jadi kamu juga males berteman sama aku"
Cuman tak senyumin aja sms nya, terlalu picik kalo dia berfikir seperti itu,padahal aku nggak masalah kalo berteman dengan siapapun, asalkan dia telfon nya juga di saat yang tepat (biasanya kalo telfon pagi hari mas pas mau mulai kerja gitu).
Semalem ada lagi yang lucu, ada mantan nya temen ku (namanya Firman, dulu aku pernah jadian sama temen nya Firman nah pas aku putus sama temen nya itu, firman sempat deketin tp g tak respon positif, pas jaman ku kuliah ternyata dia jadian sama temenku, nah pas dia putus sm temenku itu.....malah nembak aku, mbulet yo...tapi g tak terima), lha semalem sms aku dgn tiba2 menyatakan kemarahannya krna sudah lama aku g kasih kabar ke dia...
Hellooooooooooo, what's wrong with you????????emang ada keharusan aku ngasih kabar ku ke dia, ANEH!!!

tanggapan >>>>


@kasus Wibi (Warga Indonesia yang Baik dan berIman, hehehehe pemilihan nama yang bagus)
Dari sudut pandang cowok, sebenarnya cewek juga harus tahu, bahwa cowok itu berjuang setengah mati untuk berani walau sekedar telepon doang.
Trus emang tipikal orang jawa kalau dia merendah, dia bilang kuli, dari kuli angkut sampai kuli tinta atau tukang pipa(hehehe kayak Mario Bross), tukang talang, sedot wc, bor sumur dll, hehehehe(kok malah kemana-mana)
Kalau gaya ngomongya kayak anak ABG ada 3 kemungkinan, dia emang ABG, dia nervous sehingga salting atau emang kelakuanya kayak ABG.
Kalau masalah SMS >>> ini banyak melanda pemuda Indonesia. Dia terlalu merendahkan wanita. Dia nggak bisa menghormati wanita. Dia hanya memandang wanita itu mata duitan trus harus yang lebih secara ekonomi dll. Sehingga dia nggak PD ketika mendekati wanita sedang dia belum cukup “berada”. Memang ada beberapa oknum wanita yang membuat stereotip itu. Dan itu hanya segelintir saja. Dia nggak mengenal orang yang akan dikenalnya. Seharusnya dia punya modal awal untuk walau “sekedar telepon.” Kata pepatah, jika ingin memenangkan sesuatu kita harus siap, tahu medan dan tahu musuhnya. Nggak sekedar siap aja. Hehehehe(kata orang lho).

@Kasus Firman (Fakir Iman)
punya otak nggak nih orang. Atau dia suka SKSD??? Atau bawaan orok??? Aku nggak tahu juga sih seberapa deket dia ma kamu. Tapi emang dia nggak ada cewek lain ta, kok mbulet gt, hihihihi.
Saran buat dia >>> merenung dulu. Kenali diri dulu, kenali lawan baru bertindak. Atau kalau cara pertama gagal, jangan ulangi cara pertama itu. Harus di modifikasi tentunya. Hihihihi. Lucu2..

ada tanggapan teman????

Labels:

Sesederhana itu.....

7/29/2009 01:47:00 AM / / comments (0)

Kamu pernah ketemu orang bijaksana tetapi hidupnya nggak pernah menderita????
Pernah ketemu orang sabar dan tabah yang nggak pernah di uji???
Apakah pernah ketemu orang ikhlas yang tak pernah kehilangan???
Semua itu butuh belajar. Semua ada ujiannya. Tak ada yang instan, ya sesederhana itu saja.

Aku pertama kali ditolak cewek sakit 3 hari. Pertama pdkt ke cewek keringat dingin, teleponpun bahanya harus di tulis dulu di kertas.
Pertama nembak cewek lewat surat, ngomong aja nggak berani.
Semua berproses, dan kita harus mau melewatinya. Sesederhana itu.
Jadi untuk jadi “easy going” harus jungkir balik dulu, apalagi mau bijak.....
MAU????

Labels:

Sekedar pantun

7/28/2009 09:46:00 PM / / comments (0)

Kucing kurus mandi di papan

Papanya dari kayu jati

Badanku kurus bukan kurang makan

Memikirkan si jantung hati


hari senin ke okinawa

Hari selasa pergi ke thailan

Kalau mau bermain cinta

Memanglah harus rela berkorban


Rasa perih kena jarum suntik

Dokternya sedeng dan rada gila

Kenapa kasih kok makin cantik

Hatinya sedang riang gembira


Ada onta minum dikali

Sama kerbau sama si kuda

Jangan dinda bersedih hati

Kanda selalu siap sedia

Labels:

when once you have tasted flight....

7/24/2009 09:45:00 PM / / comments (4)

Sepertinya sudah menjadi sifat manusia untuk tertarik kepada hal2 yang besar dan sempurna. Mungkin juga karena manusia selalu mencari kesempurnaan dalam perjalanan hidupnya. Yaitu kesempurnaan terhadap apa yang menggerakkan hidup, alias passion.

Yang suka terhadap ilmu, akan tertarik membaca tokoh2 di bidang keilmuannya. Yang hobby fotografi, pasti akan mencari tahu siapa yang menghasilkan foto mempesona yang sangat menakjubkan dari segi teknik pengambilannya. Yang haus pencapaian akan bersemangat menelusuri kisah2 para high achiever di bidang yang dia geluti, dst..dst...

Di sekeliling kita, bertaburan kisah2 itu. Media menulisnya karena pribadi mereka yang menarik, ataupun karena karya mereka yang fenomenal.

Dan pagi ini ketika saya tengah mempersiapkan presentasi seminar open source di jogja untuk besok senin, tidak sengaja halaman demi halaman web membawa saya ke salah satu tokoh besar di dunia open source.

Dialah Mark Shuttleworth, pendiri Canonical ltd, yang kemudian melahirkan Ubuntu. Ubuntu sendiri adalah salah satu varian linux yang paling populer dengan komunitas terbesar di dunia saat ini. Operating system yang dikembangkan secara Open source ini mempunyai keunggulan pada antarmuka nya yang simple, sehingga menghapus kesan bahwa linux susah digunakan bagi pengguna desktop. Tidak berlebihan jika Distro ini mengusung slogan: Ubuntu, Linux for human being.

Pertama kali mendengar Ubuntu saya merasa agak aneh, karena asalnya dari bahasa Afrika yang berarti kemanusiaan untuk sesama. Kenapa Afrika? tanya saya dalam hati... selidik punya selidik, ternyata ada seseorang pebisnis asal afrika yang mendanai kelahiran distro ini. Penasaran, saya melanjutkan pencarian tentang sejarahnya.

Setelah membuat start up company yg sukses bernama Thawte, perusahaan security digital yang dibangun oleh pengusaha ini kemudian dibeli oleh Verisign seharga 575 juta....dollar :). Pembelian ini membuat Mark menjadi seorang milyuner. Dia kemudian aktif di berbagai bidang pengembangan bisnis dan pendidikan di Afrika. Pada tahun 2001 dia bekerja sama untuk proyek luar angkasa. Dan akhirnya mewujudkan mimpinya untuk terbang ke luar angkasa dengan menjadi crew Soyuz. Tak tanggung2 untuk proyek ilmu pengetahuan Afrika Selatan dan Rusia ini dia menyumbangkan dana sebesar 2 juta dollar.

Pada tahun 2004, Mark Shuttleworth yang juga pengembang Debian akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah operating system yang ramah terhadap pengguna umum, dan mengembangkannya secara open source. Kode sumber yang tersedia secara bebas membuat Ubuntu semakin lama semakin besar dengan berbagai sumbangan fitur dari komunitasnya.
Berbagai varian pun muncul, termasuk didalamnya adalah Edubuntu, Ubuntu khusus untuk pendidikan. Di bidang kewirausahaan Mark juga membentuk sebuah capital investment company bernama HBD Capital Investment yang berfokus untuk bisnis inkubator dan pemberi dana untuk perusahaan2 kreatif di Afrika Selatan.

Mata saya pun kemudian terantuk pada salah satu quote oleh Leonardo Da Vinci di sisi panel blog nya.

When once you have tasted flight, you will forever walk the earth with your eyes turned skyward, for there you have been and there you will always long to return.


Mark shuttleworth telah terbang tinggi, memberikan berbagai manfaat bagi dunia, mencapai berbagai prestasi, tak heran jika visinya terus jauh kedepan...for there you have been and there you will always long to return...


read the complete mark biography in here
_

Labels:

Sakti tanpo aji...

7/16/2009 08:24:00 AM / / comments (3)

sakti tanpo aji, nglurug tanpo bolo, menang tanpo ngangsorake...

saya pertama kali mendengar rangkaian kata ini dari pak hudoyo a.k.a eyang semar
waktu itu saya dan beliau berada di candi mendut, beberapa saat setelah tahun baru.

arti dari kata2 itu kurang lebih adalah:
- sakti tanpa memiliki jimat/genggaman
- perang tanpa balatentara
- menang tanpa mengalahkan

dari apa yang saya tangkap, itu adalah sebuah konsep yang berkebalikan dari apa yang saya ketahui. bagaimana mungkin menang tanpa mengalahkan ?
bagaimana mungkin perang tanpa balatentara?
bagaimana mungkin bisa sakti tanpa memiliki senjata apa2 ?

mungkinkah bisa disamakan dengan kata2 kaya tanpa harta ?

yang kemudian terlintas adalah sebuah kemungkinan,
sebuah antikonsep atas apa yang telah saya ketahui
keniscayaan, adalah bukan selalu kepastian.

kemudian malam ini saya ditemukan terhadap sebuah "anti konsep" yang lain
"mengingat untuk melupakan"

dalam ilmu bela diri dikenal form, atau jurus
kita diharuskan untuk melatih form sehingga hapal gerakan
namun ironisnya, pada saat sparring alias tanding bebas kita tidak boleh mengingat2 form tersebut.
mengingat form membuat kita lambat bereaksi terhadap sebuah serangan.
terlalu terpaku terhadap form membuat gerakan menjadi kaku dan gampang ditebak.

saya menjadi bertanya, jika para master beladiri menggunakan jalan martial art menuju pencerahan,
dan pencerahan yang sebenarnya adalah penghayatan pada tiap2 momen dalam kehidupan,
maka apakah berarti "mengingat untuk melupakan" juga berlaku dalam kehidupan saya sehari2 ?

saya berusaha mengingat norma, mengingat aturan, mengingat kaidah
tapi dalam sparring kehidupan, terlalu terpaku terhadap itu semua membuat jiwa saya kaku, tidak lentur dan akhirnya "babak belur" dihajar serangan2 permasalahan yang seperti tak putus2nya datang. (kyk lagunya lenka, trouble is a friend of mine ^_^)

mengingat untuk melupakan seperti melihat bahwa tidak ada yang abadi.

mungkin juga seperti kata2 diawal tulisan ini
sakti yang paling utama adalah ketika lepas dari ajian apapun
peperangan yang paling baik adalah yang paling sedikit bahkan tidak menggunakan bala tentara, dan
kemenangan yang paling baik adalah kemenangan yang didapat tanpa harus membuat pihak manapun merasa dikalahkan...

bisakah?

Labels: