Surat dari Hawa

8/19/2007 07:38:00 PM / / comments (2)



Adam.....
Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu. Sesungguhnya aku adalah Hawa, temanmu yang kau pinta semasa kesunyian di syurga dahulu. Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok. Jadi tidak heranlah jika perjalanan hidupku senantiasa inginkan bimbingan darimu, senantiasa akan tergelincir dari landasan, karena aku buruan syaitan.

Adam... Maha suci Allah yang mentakdirkan kaumku lebih ramai bilangannya dari kaummu di akhir zaman, itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusanNya. Jika bilangan kaummu melebihi kaumku niscaya merahlah dunia karena darah manusia, kacau-balaulah suasana, Adam sama Adam bermusuhan karena Hawa.

Buktinya cukup nyata dari peristiwa Habil dan Qabil sehingga pada zaman cucu-cicitnya. Pun jika begitu maka tidak selaraslah undang-undang Allah yang mengharuskan Adam beristeri lebih dari satu tapi tidak lebih dari empat pada satu waktu.

Adam... Bukan karena banyaknya isterimu yang membimbangkan aku. Bukan karena sedikitnya bilanganmu yang memusingkan aku. Tapi... aku risau, gundah dan gulana menyaksikan tingkahmu. Aku sejak dulu sudah
tahu bahwa aku mesti tunduk ketika menjadi isterimu. Namun... terasa berat
pula untukku meyatakan isi perkara.

Adam... Aku tahu bahwa dalam Al-Quran ada ayat yang menyatakan kaum lelaki adalah menguasai terhadap kaum wanita. Kau diberi amanah untuk mendidik aku, kau diberi tanggungjawab untuk menjaga aku, memerhatikan dan mengawasi aku agar senantiasa didalam ridha Allah.

Tapi Adam, nyata dan rata-rata apa yang sudah terjadi pada kaumku kini, aku dan kaumku telah ramai mendurhakaimu. Ramai yang telah menyimpang dari jalan yang ditetapkan. Asalnya Allah menghendaki aku tinggal tetap dirumah. Di jalan-jalan, di pasar-pasar, di bandar-bandar bukan tempatku. Jika terpaksa aku keluar dari rumah seluruh tubuhku mesti ditutup dari ujung kaki sampai ujung rambut.

Tapi.. realitanya kini, Hawa telah lebih dari sepatutnya. Adam... Mengapa kau biarkan aku begini? Aku jadi ibu, aku jadi guru, itu sudah tentu katamu. Aku ibu dan guru kepada anak-anakmu. Tapi sekarang diwaktu yang sama, aku maju menguruskan hal negara, aku ke hutan memikul senjata. Padahal, kau duduk saja. Ada diantara kau yang menganggur tiada kerja. Apakah kau sekarang tidak lagi seperti dulu? Apakah sudah hilang kasih sucimu terhadapku?

Adam... Marahkah kau jika kukatakan andainya Hawa tergelincir, maka Adam yang patut tanggung! Kenapa..? Mengapa begitu ADAM ?? Ya! Ramai orang berkata jika anak jahat ibu-bapak tak pandai mendidik, jika murid bodoh, guru yang tidak pandai mengajar! Adam kau selalu berkata, Hawa memang keras, tak mau dengar kata, tak mudah diberi nasihat, kepala batu, pada hematku yang dhaif ini Adam, seharusnya kau tanya dirimu, apakah didikanmu terhadapku sama seperti didikan Nabi Muhammad SAW terhadap isteri-isterinya? Adakah Adam melayani Hawa sama seperti psikologi Muhammad terhadap mereka? Adakah akhlak Adam-Adam boleh dijadikan contoh terhadap kaum Hawa?

Adam... Kau sebenarnya imam dan aku adalah makmummu, aku adalah pengikut-pengikutmu karena kau adalah ketua. Jika kau benar, maka benarlah aku. Jika kau lalai, lalailah aku. Kau punya kelebihan akal manakala aku kelebihan nafsu. Akalmu sembilan, nafsumu satu. Aku...akalku satu nafsuku beribu! Dari itu Adam....pimpinlah tanganku, karena aku sering lupa, lalai dan alpa, sering aku tergelincir didorong oleh nafsu2ku. Bimbinglah aku untuk menyelami kalimat Allah, perdengarkanlah aku kalimat syahdu dari Tuhanmu agar menerangi hidupku. Tiuplah ruh jihad ke dalam dadaku agar aku menjadi mujahidah kekasih Allah.

Adam... Andainya kau masih lalai dan alpa dengan ulahmu sendiri, masih segan mengikut langkah para sahabat, masih gentar mencegah mungkar, maka kita tunggu dan lihatlah, dunia ini akan hancur bila kaumku yang akan memerintah.
Malulah engkau Adam, malulah engkau pada dirimu sendiri dan pada Tuhanmu yang engkau agungkan itu...


Sumber : www_renungan- kita_blogspot_ com

Labels:

lampu neon

8/15/2007 03:35:00 PM / / comments (2)

disudut belahan bumi yg lain...
diterangi lampu neon warna warni,
mencari sensasi yg tak berbatas norma
menelusuri pengalaman yg ditawarkan begitu saja...
tak ada esok hari, tak ada besok nanti...
krn tiada tempat yg lain, selain di jalan raya ini...
dan tiada org lain, selain yg berusaha memanfaatkan ak..
dan kebeliaanku...

Labels:

jujur...

8/10/2007 11:00:00 AM / / comments (0)

kyk judul lagunya radja...

tp... itu susah banget dilakuin(kata2 yg klise)
klo ak si... sering boong,
terkadang bukan karena ak ga mau mengatakan kejujuran
tapi seringkali krn...ak ga tau apa yg ak rasain

jadi...
daripada ak boong...
ntar ak bilang aja "gak tahu..."

jangan...marah ya...

Labels:

bajigur...

8/10/2007 10:56:00 AM / / comments (0)

diiringi dentuman lagu trance dari dj ucup...(padahal bbrp menit yg lalu nyetel britney ama backstreet boys douhh...)
sambil ngeringin keringet...

lesson for this night battle...
ga usah mengejar deuce...
konsentrasi pada bola...
berikan pukulan penuh semangat
terapkan apa yg didapet kmrn dari babe "mainnya bukan pelan...tp lembut..."

and deuce will come after you...
while ur opponent score will go far behind u....

Labels:

^_^

8/04/2007 10:56:00 AM / / comments (2)

sedikit drama tdk akan membunuhmu...
so jump in to the fast train that pass u by
and then...enjoy the thrill...

...i ll see u in the next unknown station...far..far away from home...

Labels:

StuCk nehh.......

8/04/2007 02:35:00 AM / / comments (1)

Geblek !!!!!....,
On Line nya kagak konek-konek neh ???
Padahal dah nyoba beberapa kali contact divisi EDP
Kok gak nyala-nyala neh
Padahal gw STRESS berat
Di depan hidung gw-dah bertengger nasabah-nasabah yg pengin dilayani
Mereka nuntut HAKnya
Nah , gw gk bisa ngapa-ngapain
toh ini bukan Human Error
Tapi IT alias teknologi satelitnya yang kagak bersahabatKamis Pagi ini

"I get Morn!ng BLueses!!!! "

Gak gw pikirin lagi Customer Satisfaction
Yang ada gw pengin Escape dari mereka
Daripada di hujanin berbagai pertanyaan&complain

Gw cape ngejelasin ma mereka semua yg sok tau
Mereka gak mau tau keadaan
Gw jelasin sampai berbuih pun, mereka gak kan paham
Yang ada malah tambah gw tambah kena semprot

SUCK banget dah !!!!

Ternyata emang bener,
Orang yang gak TAHU tuh malah SOK TAU

Apalagi mandor gw alias bos gw
Gak mau tahu, pokoknya harus kelar kerjaan
N bikin PUAS para nasabah

Finally, yang kena imbasnya gw
On LIne ternyata baru nyala jam 5 sore
So, mo gak mau gw jabanin semua transaksi ampe kelar
Ujung-ujungnya, gw lagi yang kena getah
Gw nongkrongin kantor sampe jam 8
Yang nyebelinnya, para mandor pun CHAO
(alias ilang dari peredaran)

Yah nasib.....,
Coba gw gak jadi Slave in Bankir
Pasti gw dah dapet banyak sabetan money ;>

But..., i just wanna sleep tightly
N ketemu ma Lovelly TazMania
^_^ Zzzzz....,Zzzzzz...., Zzzzzz...,

Labels:

basic itu penting...

8/03/2007 11:51:00 AM / / comments (0)

hampir jam dua pagi...

leyeh-leyeh di dua kursi kantor yg dijejer buat nangkring satu kakiku,
sementara satu yg lain parkir di atas meja komputer deket keyboard...

sambil nglamun...menikmati keringat yg tipis dihembus angin AC
dan pegal di tangan dan kaki sehabis pertarungan tenis meja dari jam sepuluh tadi...

3 pertemuan ini menang terus dgn jumlah poin yg cukup jauh...

padahal pertemuan2 sebelumnya dibantai habis..
kini gantian...

kok bisa gitu ya ?
mmm... jadi inget klo dulu bertahun2 yg lalu pas sd
latian tiap hari temennya bet, bola ama tembok
kyk org gila...

basic itu penting...
krn klo gada latian bertahun2 yg lalu
ga mungkin bs menang beberapa pertemuan terakhir ini...

cmn kadang lupa..
klo "lakon menange keri"
pengen cepet2 meraih kesuksesan
pengen cepet2 memetik hasil
tanpa mau "nguri-uri" latihan yg membosankan...

taichi jg gitu...
pgnnya langsung ngadu free tui-shou... (latihan mendorong bebas)
padahal... zhan zuang (kuda-kuda) aja ternyata masi banyak banget salahnya...

latian basic emang membosankan...
tp tanpa basic...advancednya bakalan jg keropos...

cmn diingetin ajah,
ama posisi sekarang...
kesuksesan nanti adalah hasil dari basic "membosankan" yg dilakukan saat ini dengan sungguh2...

sabar...sabar...sabar...

Labels: